AuR 10

150 39 5
                                    

Vote dulu ya.

Udah Revisi.

__________________________

🦄HAPPY READING !🦄

-
-
-

Jam sudah menunjukan pukul 12.30 siang sudah waktunya teman-teman Reza datang kerumahnya tetapi sampe sekarang kedua curut itu belum kelihatan membuat Reza berdecak kesal. Reza sudah menunggu mereka selama 5 menit tapi berasa setahun.

1 motor matic yang sudah di modiv di kendarai oleh Rifki dan 1 motor astrea bewarna kuning manggo di kendarai oleh Aa Izal. Sudah sampai dengan keresek 4 besar berlogo Indo*art sepertinya cemilan yang di pesan Reza cuma 2 karena di rumahnya masih banyak cemilan. Ah sudah lah lupakan Reza tidak perlu memikirkan itu lagi pula itu tidak penting.

Rifki membawa 2 keresek besar di tangan kanandan kirinya berjalan mendahului Rizal yang kesusahan melepaskan kaitan di motornya.

"Nih," ujar Rifki seraya menyodorkan 2 keresek besar pada Reza. Reza menerima nya dengan senang hati. Sekarang 2 keresek besar sudah berpindah ke tangan Reza.

Rizal yang baru saja menyusul dengan tangan merah "Bukanya bantuin malah ngecuekin!" nyinyir Rizal saat sampai di hadapan kedua sahabatnya ini dengan Rizal kesal menyodorkan 2 keresek besar pada Rifki dan Rifki menerima nya saat melihat tangan Rizal memerah karena Kasihan pada Rizal garis bawah Kasihan. Tidak lebih dari itu. Rifki masih normal.

"Masuk gua mau bahas penting sama kalian, langsung aja ke kamar gua. Tau kan kamar gua dimana letaknya?" tanya Reza seraya menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Hooh," ujar Rifki dan di angguki Rizal.

Reza berjalan ke arah dapur meninggalkan ke2 sahabatnya.

"Za!" panggil Rizal.

Reza menoleh seraya menaikan satu alisnya seperti berkata 'Apa?'

"Ambilin gua Es batu sama handuk kecil Za tangan gua sakit." adunya seraya menunjukan kedua tangannya yang merah karena kecapit oleh jok motor saat mengambil susu kotak di dalam bagasi motornya. Reza membalasnya dengan anggukan dan pergi menuju dapur.

Rifki melirik Rizal seraya berdecak kesal "Harusnya lu sendiri yang ambil bukan malah nyuruh Reza!" sarkas Rifki seraya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya Reza.

Rizal menghentikan langkahnya dan melirik Rifki sengit "Kan tangan gua sakit ki!" ujar Rizal kesal seraya melangkah dengan cepat menuju kamar Reza.

Rifki menggelengkan kepala dan berlari kecil.

~~~~~~

Reza membuka pintu dengan perlahan dan menutupnya dengan hati-hati.

Reza melihat Sahabatnya yang sedang tiduran. Yang satu di atas kursi dengan posisi kebalik (Kaki di atas dan kepala dibawah) seraya bermain game. Yang satu lagi tiduran di karpet dekat kasur kaki di atas kasur bantal yang menganjal kepala Rizal dan mulut yang tak berhenti mengunyah dan tangan yang yang tak berhenti mengambil makanan.

Reza duduk di atas karpet seraya menyimpan baskom dengan air es dan handuk kecil sesuai permintaan Rizal- yang sudah Reza anggap sebagai adik, Rifki sebagai kaka.

Allea Untuk Reza [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang