22

5.9K 601 13
                                    

Pagi hari taeyong terbangun dengan perasaan yg senang, semalaman ia begadang bersama jaehyun menceritakan segalanya dan baru berakhir pukul 2 dini hari, taeyong tersenyum melihat jaehyun tertidur disampingnya .

Semalam ia menginap karna hari juga sudah terlalu larut untuk berkendara, daripada ada kejadian tidak mengenakkan lebih baik ia menginap saja, toh ia tidak macam-macam pada taeyong, hanya sedikit nakal ingin menyusu sebelum tidur saja. Tapi ditolak mentah-mentah oleh si manis.

Taeyong menyingkir kan tangan jaehyun dari perutnya, pemuda itu memeluknya semalaman, dengan perlahan taeyong turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi, membiarkan jaehyun yg masih terlelap nyaman bahkan tak merasa terganggu ketika taeyong bangkit dari ranjang.


Selesai dengan acara mandinya, pria manis itu memakai setelannya didalam kamar, ia masih santai saja karna jaehyun masih terlihat nyenyak, selanjutnya taeyong langsung keluar dan bersiap untuk membuat sarapan pagi untuk keluarganya, hari ini sepertinya anggota baru akan bergabung untuk sarapan, ya jaehyun.

Taeyong memakai apronnya, jemarinya dengan lihai mulai memasak bahan makanan yg ada, ia tidak lupa caranya memasak karna sekalipun pekerjaannya kini di kantor, ia juga masih sering memasak dirumah untuk anak-anaknya.

Ketika sarapan hampir siap, taeyong mendengar suara Mark dan jeno yg bercakap-cakap soal tidur mereka semalam, kata jeno ia tidur sangat nyenyak sampai bermimpi menemui Nana dan injun dalam tidurnya.

Dasar bucin. Sudah bucin, serakah pula mau dua-duanya.

"Papaa~ selamat pagiii" sapa jeno dengan riang, berbeda dengan Mark yg langsung mengambil tempat untuk duduk di kursi meja makan dengan tenang sambil memeriksa tasnya, siapa tau ada buku yg tertinggal. Ia suka mencatat jadi tidak mau bukunya ketinggalan.

Jeno mah tidak perduli yg penting dia bawa tas, isinya apa juga dia tidak tahu

Alasan kenapa taeyong tidak perlu membangunkan anaknya karna Choi minhyung yg sudah terbiasa bangun pagi, anak itu rajin dan pintar seperti nya dulu, diusia mudanya Mark sudah bisa mengatur jam alarm berbentuk semangka kesukaannya didalam kamarnya dan jeno, membuat kembarannya kadang jengkel karena suara yg mengganggu, tapi tetap saja ikut bangun karna kalau tidak Mark akan menyiramnya dengan air, sering terjadi dan berakhir jeno menangis Dipati hari. Membuat taeyong sampai pusing dengan kelakuan mereka.


"Pagi sayang, jeno hari ini tidak menangis lagi? Tumben" ejeknya membuat sang anak merenggut tak suka padahal ia sengaja bangun pagi agar bertemu ahjussi yg semalam, ia suka melihat jaehyun, badannya kekar jeno mau tumbuh sepertinya.

"Tidak paa~ Nono kan anak pintar" ucapnya bangga membuat taeyong tertawa, ia meletakkan hidangan diatas meja dan mengambilkan makan untuk jeno dan Mark.

Taeyong melepaskan apronnya "baiklah tunggu sebentar ya? Papa akan membangunkan jaehyun ahjussi untuk bergabung bersama kita" melihat kedua anaknya hanya mengangguk taeyong lantas berjalan kekamarnya, ketika membuka pintu ia mendapati jaehyun sudah bangun dan dalam keadaaan basah, rambutnya.

"Kau bangun? Apa kau baru saja selesai mandi?" Tanya taeyong memastikan, ia melihat jaehyun memakai handuk yg dilingkarkan dipinggang nya. Tubuh bagian atasnya terbuka hingga taeyong harus memalingkan pandangan, berpura-pura mencari sesuatu di laci nakas apapun itu asal tidak melihat jaehyun. Pipinya memanas.


Jaehyun tersenyum ketika taeyong masuk, ia memang baru selesai mandi "apakah aku boleh meminjam pakaianmu? Aku lupa aku tidak membawa ganti" tanyanya sambil berjalan mendekat, agak bingung dengan taeyong yg mengobrak Abrik isi laci mencari entah apa itu.

Greb

Pelukan hangat taeyong dapatkan dari arah belakang, ia menunduk melihat sepasang lengan melingkari perutnya dan juga tubuh besar jaehyun yg menempel pada punggungnya.


"Apa yg kau cari sampai seperti itu hm?" Tanyanya, suara low bass nya begitu dalam sampai taeyong hampir kesulitan bernafas karna jaehyun berucap tepat disamping telinganya.


Taeyong menggeleng heboh "ti-tidak ada, lepaskan! Kuambil kan pakaian milik appa, pakaianku tidak akan muat untuk ukuranmu, m-menyingkir!!" Pelukan itu terlepas paksa, taeyong langsung berjalan keluar kekamar samping dimana dengan cepat ia mendapatkan pakaian dari lemari sang ayah.

Sebelum kembali kekamar, taeyong menepuk nepuk pipinya, sialan sekali jaehyun mudah membuatnya merona hanya dengan tubuh toples tanpa pakaian, ah sial sekali sial-pikir taeyong.

Ia membuka pintu sedikit, mengulurkan tangan kedalam dengan baju ditangannya tanpa mau masuk "ini, cepat pakai, Mark dan jeno menunggu, kita akan sarapan bersama" ucapnya cuek membuat jaehyun yg tengah duduk di tepi ranjang terkejut mendengarnya, ia bangkit dan mengambil pakaian yg diberikan taeyong, menahan tangan si mungil sebelum sempat berlari menjauh.


"Wajahmu memerah sayang, kau lucu" godanya membuat wajah taeyong semakin memerah, jaehyun terbahak dibuatnya, dengan jengkel taeyong langsung melepaskan tangannya dan kabur ke ruang makan.


"Aishh dasar brengsek" kesalnya begitu ia menjauh dari kamar, mendatangi kedua buah hatinya yg tengah menunggu dengan bosan di bawah.

"Lama sekali paa~ Nono sudah laparrr"

Taeyong menatap tak tega, karna si Jung itu lama sekali kasihan anaknya jadi kelaparan "ya sudah kalian makan dulu saja ya? Nanti ahjussi jelek itu akan bergabung" ucapnya ikut duduk disalah satu kursi dihadapan jeno.


2 menit kemudian jaehyun turun dan menghampiri keluarga kecil itu, ia duduk disamping taeyong sambil memamerkan senyuman tampan "selamat pagi anak-anak Daddy?" Sapa nya membuat taeyong yg sedang minum jadi tersedak.

"Jaga bicaramu bodoh" bisiknya pelan tapi jaehyun nampak tidak perduli.

Mark menatap jaehyun dengan diam sambil memakan makanannya "Daddy? Maksutnya kami punya dua ayah?" Bocah pintar itu mulai bertanya-tanya, sejak semalam jaehyun terus menganggap dirinya sebagai Daddy, Daddy kan panggilan seorang ayah.


Dengan tanpa dosanya jaehyun mengangguk "tentu, aku ayahmu, dan yg ini, ibumu"


"Ukhukkk!!"


"Jeno!"

TBC

Revenge of the Angel ( WJF Season2 ) [ Jaeyong ] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang