19

5.7K 605 25
                                    

Mingyu duduk sambil menunduk dilantai dengan kedua kaki ditekuk kebawah, begitu sopan cara duduknya karna dihadapannya. Sang sahabat, Jung Jaehyun marah besar, kalau taeyong tidak menahannya pasti ia benar-benar akan mati, hampir saja jaehyun tergiur untuk melubangi kedua mata mingyu.


"Teman-teman ayolah, sampai kapan aku disini? Kakiku kramm" keluhnya dengan keringat yg mulai menetesi pelipisnya, mingyu mendongak sedetik kemudian kembali menunduk, jaehyun sangat mengerikan saat marah bahkan dari mata tajamnya seolah ia akan menguliti mingyu hidup-hidup.


Didepan mingyu, jaehyun duduk mengambil kursi di meja makan dengan taeyong yg bergelayut manja di pangkuannya, terkekeh melihat keadaan mingyu yg tidak mampu melawan jaehyun. "Masih ada 30 menit lagi sampai kau boleh berdiri, kalau kau melewati aturannya, kedua matamu kulubangi" ancam jaehyun sambil mengarahkan pistol yg benar-benar taeyong berikan padanya.


Pria Jung itu menoleh ketika mendapati tiga orang menghampiri mereka, dua orang yg ia temui tadi didepan "eh? Sudah ya? Masuklah, makanan kalian ada didalam sana" taeyong menunjuk pintu bercat merah diujung ruangan, ia bangun dari duduknya di pangkuan jaehyun, menarik tangan si pria Jung itu agar mengikutinya.



"Gyu, ayo ikut, siapa tau kau tertarik dengan yg satu ini" ajaknya membuat mingyu senang setengah mati, ia berterimakasih pada taeyong ia janji tidak akan macam-macam padanya lagi, hal itu membuat jaehyun merenggut tidak suka tapi karna taeyong yg meminta jadi ia hanya menurut saja.


Mereka masuk kedalam ruangan dan melihat Naeun ada ditengah sana, diatas ranjang dengan kedua tangan diikat tapi hanya diikat menyatu bukan diikat diujung ranjang seperti yg tadi taeyong lakukan.


"Jaehyun, kalau kau marah kekasihmu kujadikan mainan, silahkan saja, tapi maaf ya pintu keluar untuk kalian ada di lantai 2, lompat dari sana baru aku akan mengijinkan kau membawanya pergi"


Jaehyun menganga tidak percaya, sungguh ini Lee taeyong yg ia kenal? Taeyong yg dulu bahkan tidak tega menyakiti seekor semut pun tapi ini.. taeyong membiarkan Naeun melayani ke-4 pria itu dengan tubuhnya. Naeun yg mendengar ucapan taeyong lantas berhenti dari kegiatan 'mengulum penis' milik daniel.


"Jaehyun??? Kau disini?? Jaehyun kumohon tolong aku jae!! Taeyong menyiksaku" adunya tapi tak lama kemudian ia kembali ditarik untuk melayani pria satunya, tidak diberi kesempatan untuk bicara karna memang taeyong tidak memberinya perintah untuk berhenti atau berbicara.


Jaehyun menatap taeyong yg juga menatapnya, senyum taeyong mengembang, ia menunjuk pistol yg masih ditangan jaehyun "jangan digunakan, aku sedang tidak mau membersihkan kekacauan disini" ucapnya santai.


Ia berjalan mendekat, memberi isyarat kepada Daniel untuk membersihkan diri ke kamar mandi dituangkan itu lalu beralih mendekatinya, ia tidak suka tubuh yg sudah disentuh Naeun, harus dibersihkan dulu. Sedikit melirik ke arah mingyu yg menatap bodoh mereka semua masih berusaha berpikir apa yg sedang terjadi disini.


"Bagaimana jaehyun? Kau mau apa sekarang? Siapa yg akan kau pilih?" Taeyong mendekatkan dirinya, mendorong Daniel hingga terduduk di nakas kecil disamping ranjang, dengan begitu taeyong langsung menduduki pangkuannya sambil menatap jaehyun yg masih diam sambil mengepalkan tangan.


Taeyong mengumbar smirk untuk menantang pria Jung itu, ia hanya ingin tau apa reaksi jaehyun melihat ia dan Naeun ada diposisi yg sama "semakin lama kau memilih sem-- aakhhh! Sakit bodoh" taeyong mengerang kesal ia baru akan menyentuh dada Daniel tapi jaehyun langsung menariknya dengan kuat.



"jangan pernah menyentuh orang lain selain aku! Kau milikku Jung taeyong! Hanya milikku" tegasnya dengan penekanan disetiap kata, mingyu berjalan mendekat, ia menghentikan kedua pria yg asik dengan tubuh Naeun.



"Kau sangat menjijikkan, auhh kau bahkan terlihat menikmatinya, benar apa kata wonu, kau memang seorang jalang. Menyesal aku menciummu, cuih" ejeknya membuat Naeun geram, baru akan protes mulutnya sudah disumpal dengan kain.



Taeyong tersenyum penuh kemenangan "kau tidak khawatir dengan kekasih cantikmu itu? Dia kan calon istrimu" dengan manja ia mengalungkan lengannya ke leher jaehyun, membuat pria berdimple itu mencibir ucapannya barusan.



"Calon istriku hanya Lee taeyong, Choi taeyong, dan nantinya Jung taeyong. Ayo pergi, disini bau sperma, aku mau muntah rasanya melihat dia seperti itu"



"Wahh namaku banyak ya ternyata, ya sudah. Mingyu pulanglah, atau kau mau bergabung? Tidak oke jangan sampai ikut nanti kuadukan pada wonwoo" taeyong tertawa melihat mingyu langsung berlari keluar, ia tidak mau cari masalah dengan kekasihnya, wonwoo itu sangat galak apalagi ketika marah



Dengan tiba-tiba jaehyun mengangkat tubuh taeyong, menggendongnya ala brydal lalu membawanya keluar  setelah mengatakan "nikmati waktu kalian para pejantan, Naeun sepertinya kau lebih baik disini saja ya, aku ada urusan dengan calon istri manisku, sampai jumpa" dan berlalu begitu saja meninggalkan Naeun yg berteriak teriak sekuat tenaga meskipun percuma karna mulutnya disumpal.



Saat baru berjalan menuju ruang kamar milik taeyong yg sudah ditunjuk oleh pria manis itu, mereka dikejutkan dengan dua orang bocah yg menatap heran sambil memegangi masing-masing biskuit hitam dengan krim putih ditengahnya.



"Papa??" Tanya Mark memastikan, membuat taeyong gelagapan tapi jaehyun tak ada niatan sama sekali menurunkan tubuhnya padahal ia sudah bergerak brutal digendongan jaehyun , pria Jung itu malah tersenyum menatap kedua bocah tampan itu.



"Ahjussi!!! Kenapa ahjussi ada disini?? Papa sakit?? Kenapa digendong??" Tanya jeno bertubi-tubi semakin membuat senyum jaehyun melebar, anak-anak ini membuatnya rindu walau hanya pernah bertemu beberapa kali, apalagi Mark yg menatapnya datar.



"Tidak, papa kalian tidak sakit dia hanya sedang ingin manja, coba katakan kepadaku kenapa kalian belum tidur hm?" Jaehyun agak menunduk sedangkan taeyong hanya diam memperhatikan interaksi ketiganya, hatinya perlahan menghangat.


Jeno menunjukkan biskuit yg sudah ia gigit sedikit "mamm!! Nono mau biskuit, Mark Hyung mengantar Nono kedapur untuk mengambilnya" jelasnya dengan riang, jaehyun mengangguk mengerti.


"Ya sudah sekarang kembali kekamar dan istirahat ya? Besok pagi berangkat sekolah dengan Daddy"


Taeyong melebarkan matanya, ia menepuk keras pundak jaehyun sampai pria Jung itu mengaduh dan menurunkannya "yak!! Siapa yg kau panggil Daddy hah??!" Kesalnya berapi-api membuat sikembar tersentak karna teriakan papanya barusan.


Jaehyun mendekatkan wajahnya ke taeyong sambil tersenyum "aku sayang, kau pikir siapa lagi hm? Kau tau, kau tidak bisa menyembunyikan semuanya sampai kau mati, hanya dengan satu kedipan mata aku bisa membuktikan kalau mereka berdua putraku, anak kita. Jangan mengelak, ada banyak hal yg harus kau jelaskan padaku"



Gulp



"B-bagaimana mungkin?! Sudahlah aku kekamar saj--"



"Menurut atau kucium kau dihadapan anak-anak hm?"



"Apa papa dan ahjussi ini akan menikah?"



"WHATT??!"



TBC

GUA LEMAH DI KONPLIK ANJER KALO KONPLIKNYA BERAT2 GA RELA AMA TEYE AMA JEHA

Revenge of the Angel ( WJF Season2 ) [ Jaeyong ] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang