08

5.5K 522 19
                                    

Taeyong dan doyoung masih ada didalam mobil, pria kelinci berkacamata itu sibuk dengan laptopnya sedangkan taeyong sibuk menyetir, ditangan kanannya ada sebuah pistol berwarna hitam dengan ukiran nama berwarna emas 'Lee taeyong'

Doyoung sesekali membenarkan letak kacamatanya, dilayar laptop khusus nya itu ada gambaran titik merah yg berhenti dan berkedip, itu adalah alat pelacak yg dipasang di tengkuk seulgi, seluruh anggota keluarga Choi punya satu begitupun dengan taeyong.


Alat pelacak khusus yg didesain dengan begitu kecil seukuran obat, dengan lembaran setebal 2 mm dan warnanya sama dengan warna kulit pengguna sehingga sulit untuk ditemukan atau disingkirkan, apalagi itu melekat erat.

"Bagaimana? Apa sudah dekat?" Tanya taeyong, menatap kekanan kiri, melihat daerah sekitaran dengan jeli

Doyoung mengangguk "mereka berhenti disebuah gedung bekas laboratorium, jangan terlalu dekat Tae, kita harus hati-hati karena kali ini mereka tidak bergerak sendirian" doyoung menutup laptopnya, mengambil sebuah pistol lain berwarna silver dari dashboard mobil taeyong.


Klik
Ia selesai memasukkan beberapa peluru didalamnya, doyoung juga menampilkan raut wajah serius. Ketika mobil berhenti, mereka bisa melihat gedung itu nampak biasa saja dari luar, cukup terawat dan terjaga dengan baik.


Taeyong menengok kebelakang, ada 2 mobil lain yg bersama mereka. Ia membuka pintu mobil dari turun, gerakan tangannya mengisyaratkan kepada orang-orang dalam mobil lain untuk ikut keluar. Doyoung juga keluar setelah selesai memakai topinya.


"Lakukan dengan baik, aku tidak ingin seulgi nuna terluka" perintahnya diangguki oleh para bawahannya, para lelaki berbadan kekar dengan pakaian serba hitam.


Mereka mulai melakukan perintah taeyong, mengendap-endap. Membagi menjadi dua kelompok, 4 dari belakang dan sisanya mengecek lewat jendela samping gedung itu.


Taeyong menghela nafas, membuka pintu gedung itu dengan perlahan sambil menodongkan pistolnya, tapi nampaknya tak ada yg menjaga didepan pintu. Ia masuk dan memimpin, doyoung bersikap hati-hati dan mengamati beberapa tempat didalam.


"Tunggu!"

Taeyong baru saja akan melangkah lebih dalam, doyoung menghentikannya, lelaki kelinci itu menajamkan pendengarannya. Ia menunjuk satu ruangan. "Mereka disana Tae"


Taeyong mengangguk, langkahnya perlahan namun lebar, tapi semakin mendekat pada ruangan itu, telinganya mendengar suara yg tidak asing.


Brakk
"Hah... BAJINGAN!"





•••••••••






Seulgi mengecek lagi belanjaannya, sepertinya ada yg lupa ia beli tapi ia tidak bisa mengingatnya.


"Apa ya? Kenapa aku bisa lupa.. ohh!! Astaga aku lupa membeli pasta gigi, jeno dan Mark pesan untuk membelikan yg rasa jeruk dan semangka, sebaiknya aku kembali lag--"


Brummm


Seulgi baru akan membalikkan tubuh tapi sebuah mobil berhenti didepannya, membuatnya bertanya-tanya apakah ia menghalangi jalan?


Pintu mobil terbuka, seulgi membelalakkan matanya, ada dua orang laki-laki yg tiba-tiba turun langsung menahan kedua lengannya. Membuatnya kesulitan bergerak.


"Tolongggg!! Lepaskan!! Kalian siapa?!" Ia berteriak tapi tubuhnya sudah terbawa oleh kedua orang itu melaju didalam mobil meninggalkan beberapa orang yg tadi mendengar teriakannya dan mencoba ingin mengejar namun gagal.


Revenge of the Angel ( WJF Season2 ) [ Jaeyong ] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang