Diruangan gelap dan bnyak bau darah. Tembok-tembok dihiasi oleh bercak darah dan jga tulang-tulang yg berserakan. Kini lisa tengah duduk disudut ruangan tersebut.
Hampir 1 jam ia menangis sampai suara nya serak dan tenaganya terkuras habis. Air mata mengering,baju kotor,tngan lecet, dan jga kondisi yg jauh dari kata baik. Cocok untuk mendeskripsikan keadaan lisa sekarang.
Mulutnya dibukam dengan kain hitam. Kaki serta tngannya diikat dengan tali. Sudah 2 jam lalu lisa diruangan ini. Tapi tidak ada tanda-tanda ada orang yg menghampirinya. Lisa mencoba berteriak meskipun mustahil untuk didengar orang. Tapi ia terus mencoba.
"Mmhhh" kerongkongannya terkecat. Benda sialan ini menghalangi mulutnya. Jdi ia tidak bisa berteriak dengan leluasa. Kedua onix kembarnya menatap ke sekeliling ruangan.
Bola mata lisa hampir lempas dari tempatnya ketika ia melihat kepala manusia yg tergeletak tak jauh dari tempat ia duduk.
Nafasnya memburu. Wajah lisa sangat panik,takut. Ia menangis lagi. Kepala itu sepertinya baru saja dilepaskan dari badan korbannya. Karena darah segar masih sedikit menempel di sekitar wajah.
Lisa menangis sangat kencang. Ruangan ini tidak kedap suara, jadi siapa pun yg diluar mendengar suara tangisan lisa pasti sangat takut.
Tak lama lisa menangis, pintu diujung kanan terbuka dan menampakkan sesosok namja yg berjalan ke arahnya. Lisa yg awalnya menunduk pun mendongak mendengar langkah kaki seseorang yg sepertinya berjalan kearahnya.
Namja itu menutup wajahnya dengan memakai masker, jadi lisa tidak begitu jelas melihat wajah nya. Namja itu berjongkok didepan lisa.
"Hei manis...kenapa? Hm? Kau takut ya. Tenang ada aku disini...jdi jngan takut ya" ucap namja tersebut sambil mengelus pipi lisa dengan sangat lembut.
Lisa memalingkan wajahnya, namja itu terkekeh lalu bangkit dari posisi didepan lisa. Ia berjalan kearah meja disamping kiri lisa. Namja itu membuka laci meja dan mengeluarkan sebuah pisau lipat yg sangat tajam.
Lisa menggeleng takut, meminta supaya namja itu tidak mendekat kearahnya. Namun namja itu malah tertawa kencang dan berjalan kearah lisa. Air mata lisa kembali terjun dari pelupuk matanya. Ia berharap semoga ada orang yg menyelamatkannya.
"Taehyung tolong aku"
Batinnya menjerit nama taehyung. Ia berharap kalau taehyung datang dan menyelamatkannya. Namja itu berjongkok dan mensejajarkan posisinya dihadapan lisa.
Namja itu menatap mata lisa sangat lekat, kemudian dengan tiba-tiba ia menodongkan pisau tersebut didepan wajah lisa.
Lisa memohon ke namja itu dengan cara menggelengkan kepalanya secara terus-menerus. Namun namja itu sama sekali tidak menggubris permohonan lisa.
Pisau tajam itu menggoreng pipi mulus lisa, lisa menggigit kain yg masih menempel dimulutnya. Air matanya meluncur sangat deras diiringi dengan lelehan darah segar dari pipinya.
Namja itu tersenyum evil dan menatap lisa sangat lekat. Dengan gerakan cepat namja itu mendorong lisa kebelakang. Lisa yg belum siap dengan gerakan tiba-tiba namja itu pun terkejut.
Posisinya sekarang ia berbaring dilantai dan namja itu diatasnya. Namja itu membuka ikatan kain yg membekam mulut lisa. Setelah sudah terbuka lisa pun menatap namja itu dengan tatapan tajam dan dingin.
"Apa yg kau ingin kan dariku?" Tnya lisa dengan nada dingin. Namja itu pun terkekeh dan menarik kepala lisa supaya lebih dekat dengannya.
Lalu dengan hati-hati ia menjilat permukaan pipi lisa yg masih dibanjiri oleh darah segar. Lisa meringis merasakan sensasi perih dan jga sakit. Ia masih tidak bisa bergerak, tubuh namja itu terlalu besar untuk tubuh lisa yg kecil dan ramping.
![](https://img.wattpad.com/cover/251246937-288-k164592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚅𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛𝚎 (Ts)
FantasyLisa yg sedang berjalan digang yg sepi. Ia baru pulang dari kampus karena jam tambahan yg diberikan oleh dosen. Satu belokan lagi ia sudah sampai didepan rumahnya. Namun.... Grrr..... Lisa mendengar sebuah suara. Ia melihat sekeliling tapi tidak ada...