Di usianya yang ke 23 tahun, Wang Yibo harus mendapat sesuatu yang amat sangat membuatnya terkejut. Saat ia keluar dari restoran tempatnya bekerja, tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang dan menyerahkan bayi mungil padanya.
"Berikan bayi itu pad...
Yibo membawa beberapa kotak susu formula dan perlengkapan seperti yang di minta oleh Xiao Zhan. Saat ini ia berjalan menuju apartemen Xiao Zhan. Saat ia memasuki lift, beberapa orang yang ada di dalamnya menatap aneh padanya. Semua orang tahu kalau dirinya belum menikah. Mungkin karena itulah mereka seperti itu.
Namun, Yibo mengabaikan tatapan aneh yang tertuju padanya. Ia memang bukan tipe yang suka memperhatikan sekitarnya. Setelah sampai di lantai 5, Yibo menyusuri lorong. Ia berhenti di depan pintu dengan nomor 08.
Tok tok tok!
"Buka pintunya, ini aku," ucap Yibo yang lebih terdengar seperti perintah.
Ceklek
Xiao Zhan membuka pintu dengan sangat perlahan. Ia menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan agar Yibo tidak bersuara. "Ssstt, jangan berbicara terlalu keras," bisik Xiao Zhan sambil melirik bayi di gendongannya yang ternyata sudah tertidur.
Tidak ada jawaban dari Yibo. Pria itu diam sambil menyodorkan kantung yang di bawanya.
"Tolong taruh di meja, aku tidak bisa mengambilnya," ujar Xiao Zhan sambil mengusap paha bayi di gendongannya.
"Baiklah," ucap Yibo singkat.
Xiao Zhan tersenyum kecil kemudian memutar tubuhnya. Ia melangkah masuk di ikuti oleh Yibo. "Duduklah dulu, aku akan menidurkan Xiao Jun dulu," ucap Xiao Zhan sambil melangkah menuju kamarnya.
Hanya deheman pelan yang sambil menaruh kantung yang tadi di bawanya di atas meja. Mata tajamnya mengikuti arah kemana Xiao Zhan pergi.
"Dia baru menemukan bayi itu, tetapi dia sudah mendapatkan nama yang bagus untuk bayi itu," gumam Yibo pelan.
Ia mengedarkan pandangannya menatap sekeliling apartemen itu yang tertata rapi. "Dia seorang lelaki, tetapi tempat tinggalnya sangat rapi, tidak seperti lelaki pada umumnya," Yibo mengedikkan bahunya setelah selesai mengomentari pemuda itu. Ia mengedarkan pandangannya menatap ke sekeliling apartemen Xiao Zhan dan mendapati sebuah foto milik Xiao Zhan.
Di dalam foto itu Xiao Zhan memegang sebuah kamera. Senyum lembut di wajah Xiao Zhan membuat lelaki itu tampak cantik dan anggun di saat yang bersamaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ku rasa, seharusnya dia memang lebih muda dariku," gumam Yibo dengan raut malas.
"Lihat saja wajahnya, kurasa jika ada orang yang baru pertama kali bertemu dengan kami, mungkin orang itu akan merasa aku lebih tua darinya," gumamnya lagi.