4

6.9K 878 55
                                    

Happy reading guys

*

*

*


Setelah sampai di tempat kerjanya, Yibo masih memikirkan Xiao Zhan dan juga Xiao Jun. Wajahnya menunjukkan raut khawatir. "Bagaimana ia bekerja jika membawa Xiao Jun bersamanya," gumamnya.

Puk

Yibo menoleh saat merasakan tepukan di bahunya. Di sana Han Geng menatap dengan alis terangkat.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Apakah kau sedang memikirkan mantan istri, ah tidak, tepatnya mantan kekasihmu itu?" Ucap Han Geng dengan raut malas.

Yibo menepis pelan lengan Han Geng yang masih berada di bahunya. "Tidak, aku tidak memikirkannya dan dia bukan mantan kekasihku, dia masih kekasihku," ucapnya kemudian melangkah menuju ruang loker di ikuti oleh Han Geng.

"Cih, bagaimana kau bisa sebodoh itu, mencintai gadis yang memilih pergi dan menggugurkan kandungannya" ucap Han Geng pelan, akan tetapi masih bisa di dengar oleh Yibo.

"Jangan pernah mengatakan hal seperti itu tentangnya," ucap Yibo dengan nada dingin.

"Teruslah membelanya, tetapi jika nanti kau sudah sadar bahwa itu adalah kebenarannya, maka aku akan memberikan 1 pukulan di wajah tampanmu itu," ucap Han Geng dengan raut malas.

"Lagipula dari yang ku ketahui, dia pergi karena ingin menggugurkan kandungannya,  apakah itu darah dagingmu, cih," ucap Han Geng kemudian berjalan mendahului Yibo.

Srak!

Yibo menarik kerah Han Geng sambil menatap marah pada sosok yang sudah ia anggap seorang kakak itu. "Dia pergi atas permintaan ayahnya untuk mengejar mimpinya,"

"Dan yang perlu kau ketahui, Li Ying bukan wanita seperti itu," ucap Yibo marah.

"Cih, teruslah menyangkal, dasar bodoh!" Ucap Han Geng malas.

Amarah Yibo semakin memuncak, ia mengangkat kepalannya hendak memukul Han Geng. Namun, kepalannya hanya melayang di udara.

Terdengar kekehan pelan dari bibir Han Geng saat melihat Yibo yang menatap marah padanya. "Kenapa kau tidak langsung memukulku? Pukul saja," ucap Han Geng menantang.

"Jika saja aku tidak menganggapmu sebagai seorang saudara yang kuhormati, mungkin aku sudah memukulmu," ucap Yibo dingin.

"Kupikir karena kau tidak mempercayaiku, kau sudah tidak menganggap diriku sebagai kakakmu? Kau sangat mengetahuinya, aku sangat menjunjung tinggi kejujuran, jadi jika kau tidak mempercayaiku, kau bukan saudaraku, kau hanyalah orang lain," ucap Han Geng kemudian menepis lengan Yibo.

"Ingat ucapanku, kau hanyalah orang lain, jadi mulai sekarang bersikaplah seperti junior pada seniornya," ucap Han Geng kemudian berlalu meninggalkan Yibo yang mematung.

"Cih, Zhao Li Ying, bagaimana mungkin Yibo menyukai wanita murahan seperti dirinya yang rela mengangkang di depan lelaki tua hanya demi materi," omel Han Geng sambil mengganti pakaiannya.

*****

Waktu istirahat telah tiba, A Cheng yang sejak tadi bermain dengan Xiao Jun menoleh saat mendengar suara derap langkah. Di sana Xiao Zhan berjalan ke arahnya, sepertinya pemuda 20 tahun itu telah menyelesaikan pekerjaannya.

Pemuda berparas cantik itu duduk di depan kereta yang di tempati oleh Baby Xiao Jun. Seperti yang di katakan oleh Zhou Cheng, lelaki itu meminta sang suami untuk membelikan sebuah kereta untuk Xiao Jun dan tak butuh waktu lama untuk kereta itu sampai di restoran.

My Baby_YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang