7

5.9K 824 52
                                    

Happy reading guys

*

*

*

Tap tap tap!!!

Terdengar suara derap langkah kaki menggema di lorong membuat Xiao Zhan langsung mengalihkan pandangannya. Dari arah berlawanan dengan tempatnya berdiri, tampak Yibo berlari ke arahnya. Namun, lelaki itu tidak datang sendiri, melainkan bersama wanita yang tak lain adalah kekasih pemuda itu.

Xiao Zhan menatap pemandangan itu dengan raut yang sukar di artikan. Ia segera menaikkan maskernya karena tidak ingin Li Ying mengenalinya. "Aku tidak menyangka, ia akan datang kemari bersama kekasihnya," gumam Xiao Zhan yang tidak bisa di dengar oleh Yibo dan Li Ying.

Sesampainya di depan pintu, Yibo segera membukakan pintu untuk Xiao Zhan. Ia melebarkan pintu untuk mempermudah akses Xiao Zhan masuk.

"Maaf, kami datang terlambat," ucap Yibo seraya membantu Xiao Zhan membawa tas perlengkapan Xiao Jun.

Senyum kecut terlukis di wajah Xiao Zhan, beruntung ia mengenakan masker sehingga bisa menyembunyikan senyumnya yang sarat dengan luka itu.

"Aku... tidak... memintamu untuk datang, aku sengaja meminta A... A... Cheng untuk mengambil kunci darimu agar kau tidak perlu datang kemari," ucap Xiao Zhan dengan nada lembut.

Ia mengambil kunci pintu yang menggantung kemudian melangkah masuk. Namun, langkahnya terhenti saat mendapati Li Ying menatapnya. Ia membungkuk pada wanita dengan senyum tips yang terpatri di wajahnya.

"Maaf, sepertinya kalian tidak bisa mampir untuk hari ini, kami terlalu kedinginan, jadi tidak bisa menjamu seorang tamu," ucap Xiao Zhan saat hendak melangkah.

"Tidak apa, kami tahu," ucap Li Ying seraya tersenyum kecil.

Yibo menatap Xiao Zhan yang mulai menutup pintu dengan raut yang sukar di artikan. Terlebih ketika mata bulat itu menangkap manik tajamnya. Tatapan hangat yang senantiasa ada ketika mata itu menatapnya, kini tampak berbeda.

'Ada apa denganmu, mengapa tatapan mu seolah kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku dan mengapa rasanya begitu menyakitkan?'

.

.

.

Malamnya Xiao Zhan terbangun karena Xiao Jun menangis. Lelaki cantik itu meringis saat merasakan pusing yang menyapa kepalanya. terdengar helaan nafas pelan saat menyadari dirinya mengalami demam. Ia menoleh saat tangis Xiao Jun semakin keras.

"Jun, terbangun," ucapnya lembut. Wajahnya tampak memerah karena demam. Dengan lembut ia menyentuh Xiao Jun. Namun manik bulatnya melebar saat merasakan suhu tubuh Xiao Jun.

"Kau demam," ucap Xiao Zhan panik. Lelaki cantik itu segera membawa Xiao Jun kepelukannya lalu bangun dari posisinya. Dengan langkah sempoyongan ia berjalan menuju dapur. Ia mengambil air hangat untuk mengompres Xiao Jun lalu kembali ke kamarnya.

Setelah itu Xiao Zhan kembali membaringkan Xiao Jun, lalu memasang kompres di kening bayi itu. Tangis Xiao Jun semakin nyaring kala Xiao Zhan melepas pelukannya. Panik, hanya kata itulah yang bergelut di kepala Xiao Zhan. Segera ia kembali membawa Xiao Jun ke bahunya lalu mengusap lembut punggung bayi itu.

My Baby_YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang