My Baby_YiZhan

14

Happy reading guys

*

*

*

Sejak kejadian 2 Minggu yang lalu, Yibo tidak pernah lagi menemui Li Ying. Ia memfokuskan diri bekerja dan juga menjaga Xiao Jun. Bahkan sejak kejadian itu, ia mulai mendekati Xiao Zhan.

Sedangkan Xiao Zhan kedua orangtuanya sudah bisa menemui lelaki cantik itu dengan bebas. Tentu saja karena Yihan adalah seseorang yang di kirim oleh Tuan Zhang untuk mengawasi putranya. Hubungan Xiao Zhan dan Yihan pun semakin dekat. Hal itu membuat Yibo lebih sering menemui duo Xiao.

Saat ini Xiao Zhan menatap jengah pada Yibo yang kini menatap marah padanya. Ia mempersiapkan perlengkapan Xiao Jun karena hari ini ia akan membawa balita itu untuk berjalan-jalan bersama Yihan. Bukankah alasannya sudah jelas? Yibo merasa marah dan tidak mengizinkannya untuk bertemu dengan pria Jin itu.

Bersikap seolah tidak mempedulikan Yibo, ia hendak mengangkat tubuh Xiao Jun yang sudah rapi dengan pakaian lengkap beserta mantelnya. Namun, Yibo menepis tangannya lebih dahulu. pria itu mengambil Xiao Jun membuat dan menggendong balita itu.

Rasa marah tampak jelas di wajah Yibo. Semakin terlihat kala lelaki tampan itu mengambil tas kecil yang berisi perlengkapan Xiao Jun.

"Pergilah, nikmati waktumu, biar aku yang membawa Xiao Jun," ucapnya tanpa menengok kearah Xiao Zhan yang. Ia mengambil Mei tai (alat gendong balita) kemudian memasangnya.

"Kau harus bekerja Yibo, berikan Xiao Jun padaku, biar aku yang membawanya," ucap Xiao Zhan sambil hendak mengambil Xiao Jun.

Plak!

Kembali tangannya di tepis oleh lelaki tampan itu. Namun, kali ini tepisan lelaki itu terlihat lebih keras dari sebelumnya membuat lelaki cantik itu meringis pelan.

"Maafkan aku, aku hanya ingin agar putraku tidak mengganggu kebersamaan kalian, biarkan aku membawanya," ucap Yibo dengan nada dingin.

"Tapi Yihan bukan orang lain! Dia ayah kandung Xiao Jun!" Sentak Xiao Zhan.

"Yihan ayah kandungnya, tapi aku adalah orang pertama yang di panggil "Daddy" oleh Xiao Jun, aku Ayah Xiao Jun juga, Xiao Zhan,"

"Nikmati waktumu," setelah mengatakan itu, Yibo melenggang pergi.

"Maaf, aku harus berbohong," gumam Xiao Zhan sambil menatap kepergian Yibo dengan raut sedih.

.

.

.

Kini keduanya berdiri di depan gedung apartemen. Yibo berdiri sambil menggendong Xiao Jun dan jangan lupakan tas perlengkapan Xiao Jun yang menggantung di tangan pria tampan itu.

Xiao Zhan melirik Yibo, biasanya lelaki tampan itu akan selalu mengikuti kemana pun ia pergi. Namun, kali ini tampaknya lelaki itu tidak akan melakukannya lagi.

Bahkan 2 Minggu belakangan ini Yibo lebih memilih untuk cuti bekerja karena lelaki itu ingin terus-terusan mengikutinya. Bahkan Yibo sampai menginap di apartemennya. Terkadang timbul rasa jenuh di benaknya karena lelaki itu terus memantau gerak-geriknya.