"Veltro ayo! Katanya mau ke taman!"
Supra langsung menarik Veltro yang hendak mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Karena gengaman tangan Supra begitu kencang, Veltro hanya menghela nafas kemudian menuruti kemauannya.
Bukannya ke taman, Supra malah membawa Veltro pergi ke belakang sekolah.
"kenapa kita disini?katanya mau ketaman kan?"
"Disini lebih tenang, lagipula ini mengingatkanku di saat kau memberi tauku identitasmu sebenarnya."
Supra langsung duduk di rerumputan dan bersandar ke dinding sekolah, Veltro pun sepertinya melakukan hal serupa.
"kenapa kau begitu bersemangat?"
Supra tidak menjawab pertanyaan itu tetapi langsung memberikan kotak bekal yang dia bawa.
"kau mau?"
Veltro terdiam sejenak kemudian mengambil kotak itu dan membuka isinya. Sebuah nasi goreng. Kemudian Veltro kembali memandang Supra dengan tatapan heran.
"tapi ini milikmu."
Supra menggeleng kemudian tersenyum lebar.
"makan saja, aku sudah kenyang kok."
Veltro sedikit canggung kemudian meletakkan kotak bekal itu di antara mereka.
"em... tidak, aku tidak mau merepotkanmu."
"tidak merepotkan kok!"
Supra mengambil kembali kotak bekalnya dan bersiap-siap menyuapi Veltro.
"ayo buka mulutmu~"
Veltro agak terkejut kemudian menggeleng dengan kuat.
"tidak! Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!"
"saat pertama kali kita bertemu di kantin bukannya kau menyuapiku? Sekarang giliran aku!"
Veltro menyilangkan tangannya membentuk tanda 'X' seraya menggeleng
"kau ini.... yasudahlah!"
Dan pada akhirnya, Supra yang memang memiliki sifat dari Halilintar langsung ngambek.
Di saat melihat itu ingin rasanya Veltro tertawa namun dia tahan demi menjaga perasaan temannya itu (sekalian jaga image qaqa).
"kau... merajuk?"
Supra tak menjawab melainkan membuang muka sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"kukira kau suka nasi goreng, tadi aku pergi untuk membelinya sebelum berangkat sekolah."
"aku memang suka, tapi aku lebih suka jika..."
Supra menoleh ketika Veltro menggantungkan kalimatnya. Terlihat Veltro mencoba mencari kata-kata yang cocok sembari memainkan rambut birunya.
"jika kita memakannya bersama, bukan hanya aku saja."
Seketika mata Supra bersinar-sinar bagai bintang kejora. Namun beberapa saat setelah itu Supra tertawa.
"kau ini bukan manusia,tapi suka nasi goreng?"
Perempatan imajiner muncul di kepala Veltro kemudian langsung memukul lengan Supra dengan keras dan membuatnya mengaduh kesakitan.
"maaf deh... kau itu ternyata emosian juga ya?"
Veltro sudah tidak menghiraukan omongan Supra lagi, pandangannya terfokus pada langit yang cerah, cahaya matahari entah kenapa membuatnya pusing.
"Veltro? Kamu ga papa kan?"
Tawa Supra berhenti ketika melihat Veltro menutup kedua matanya menggunakan tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
a criminal's afection
Fanfictioncerita tentang bagaimana Supra menjalani kehidupan sehari-harinya dan membalaskan dendam sang ibu. tapi, di sekolah barunya dia memiliki teman baru. seorang lelaki cantik yang ternyata memiliki sisi dalam yang berbeda dari yang dia bayangkan penasar...