(21) apaan-

232 28 41
                                    

Pagi hari yang cerah, Supra berjalan di lorong sekolah yang masih sepi. Dia sengaja beangkat pagi karena tak ingin mendengarkan ceramah orang tuanya lagi.

Di saat memasuki kelas, Veltro sudah duduk manis di tempat duduknya dan sedang membaca buku. Supra pun menghampirinya.

"velt? Kok udah berangkat? Bukannya luka mu itu parah ya?"

Orang yang dipanggil menoleh dan menggeleng.

"aku sudah baik-baik saja. Walau masih sedikit sakit... tapi aku harus tetap berangkat."

"kenapa?"

"aku merasakan ada sesuatu yang aneh saja."

Supra duduk di kursinya, kemudian kembali menoleh ke Veltro.

"aneh? Apanya?"

"tidak apa-apa kok."

.

.

.

.

.

(skip ketika istirahat //dibantai readers//)

"hei Supra! Kau mau ke kantin bareng?"

Supra menoleh ke Kiya yang sudah berdiri di samping mejanya, sementara matanya melirik ke Veltro yang sudah keluar dari kelas.

"sebenernya aku mau sih... tapi aneh saja kalo ke kantin Cuma berdua... apalagi sama perempuan."

"nggak apa-apa, kan Nana ikut ya kan?"

Kiya merangkul Nana yang baru saja akan kabur keluar kelas.

"aku ingin ke perpustakaan."

"sudah ikut saja!"

Supra menghela nafas dan berdiri.

"baiklah. Tapi aku harus menemui Veltro dulu."

"anak itu lagi? tidakkah kau merasa ada yang aneh dari anak itu?"

"hah?"

Nana menoleh ke sekitar, memastikan tidak ada orang lain dikelas. Kemudian dia mengeluarkan tablet yang memancarkan hologram.

"orang itu sepertinya bukan manusia."

Supra memperhatikan layar hologram itu. disana terdapat foto Veltro namun indentitas tentang dirinya tertulis 'ERROR'

"kenapa kalian berpikir begitu?"

"kau tidak merasakan aura sihir yang kuat darinya? Aku saja merasakannya loh!"

Kiya mengangguk semangat atas ucapannya tadi.

"mungkin saja itu Cuma aura kekuatan biasa kan? Aku dan keluarga besarku memilikinya."

"bukan itu. aura ini mendekati dewa."

"benar kata Nana, aura nya begitu kuat. Kau yakin tidak merasakannya?"

Supra menggeleng untuk meyakinkan kedua orang itu. namun Kiya terus saja mendesaknya.

"memangnya kenapa jika dia bukan manusia?"

"jadi benar?"

.

.

.

Supra menceritakan semua hal tentang Veltro, tak terkecuali tentang segel yang ada pada dirinya.

"kronos ya?"

"bukankah itu nama dewa di mitologi yunani bukan?"

" bukan! Ayahnya adalah raja kronos pemimpin dunia lain."

a criminal's afectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang