(24) boneka

172 23 9
                                    


"hah? Veltro? Emang dia bilang begitu?"

Supra menganga dengan OOC-nya.

(emang udah OOC sejak ni cerita dibuat sih-)

"iya, dia bilang kamu ini bukan manusia dan punya niatan buat bunuh orang tuaku kan?!"

Rei menarik kerah baju Supra, membuat sang pemilik jadi pending.

"h-hah? Kok gw? Gw tuh manusia ya!"

"buktikan!"

'gimana caranya anjir...' batin Supra

Rei melempar Supra keluar kamarnya melalui jendela sehinga dia nyangkut dipohon (?) tapi ternyata dahan yang dia pijak tak sekuat yang dipijak boboiboy daun dulu, alhasil dia jatuh dari pohon.

"adoh... sakit..."

Supra berdiri sambil mengusap pinggangnya yang rasanya udah kayak Halilintar ketika di smackdown Solar.

"maumu apaan sih?!"

Rei yang berada di kamar Supra tidak menjawab tapi melemparkan belasan rantai berduri (punya server sebelah-)

"lihat, kau tidak terluka kan?!"

"YAIYALAH! JATUHNYA DIPOHON KOK!"


BRAKK!

Karena ucapan Supra secara tidak langsung meminta dibanting maka Rei membantingnya dengan keras ke tanah. Bahkan tanahnya sampai retak.

"akh- tulangku remuk..."

Rei menghampiri Supra yang masih mencoba berdiri.

"kau tidak pingsan bukan? Kemampuan itu bukanlah kemampuan milik manusia biasa..."

Dengan tidak santainya rantai milik Rei mulai menyerang Supra, persis seperti saat akar berduri milik Thorn menyerangnya.

"serius bukan aku kok yang bunuh adikmu!"

"pembohong!"

Salah satu rantai yang memiliki ujung paling lancip mengarah langsung ke tempat dimana jantung Supra berada.

Namun sebilah pedang berhasil menghalaunya.

"K-kiya?"

Supra melihat dihadapannya kini Kiya berusaha menghalau semua serangan yang menuju dirinya.

Dari sisi lain datang Nana yang mulai membaca mantra dan membuat Rei tak bergerak.

"hah... untung kalian datang..."

Kiya berbalik menatapnya dan berkacak pinggang.

"apa kubilang?dia memang berniat memanfaatkanmu!"

Supra yang kini sudah pulih total, walau dia sempat mengira dia akan berakhir sama seperti ayahnya dulu, segera berdiri.

"tidak mungkin kan! Jika itu benar dia tak mungkin menyelamatkanku saat itu!"

"lalu saat ini?"

Supra menoleh ke Nana yang menenteng sebuah buku.

"jangan mudah dipengaruhi iblis sepertinya. Kau sudah terjerumus ke dunia fanatiknya."

"iblis?"

Kiya dan Nana berpandangan sejenak, namun Kiya langsung mendesah panjang.

"kau tidak akan jadi seperti ini jika kau mendengarkan kami."

Supra menunduk.

"tapi-"

a criminal's afectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang