Gajadi hiatus ah, ni tangan gatel pengen ngetik.
.
.
.
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring.
(author nggak tau gimana bunyinya karena bel sekolah author itu pake musik:/)
"oi Supra ! Mau pulang bareng? Rumahmu dimana?"
Supra yang baru saja keluar dari gedung ke halaman sekolah langsung menoleh ke Kiya yang merangkul Nana agar tidak 'lepas'.
"aku sih enggak langsung pulang. Aku mau jenguk Veltro dulu."
Kiya melepas rangkulannya pada Nana dan mendekati Supra.
"aku boleh ikut? Tadi aku denger dari siswi lain kalo Veltro itu cantik, aku jadi penasaran..."
"aku lebih penasaran kenapa kau tidak mau langsung pulang Kiya."
Kiya menatap datar temannya itu, sementara Nana yang ditatap Cuma mengangkat bahu.
"ayolah Nana, kita kan baru pindah kesini. Kan seru kalau punya teman banyak!!!"
Supra tertawa kecil kemudian menepuk pundak Kiya.
"kalo mau ikut ayo aja. Tapi rumahnya jauh, jadinya harus naik bis."
Nana menggeleng namun kiya dengan semangat mengangguk.
"kenapa kau tidak ikut Nana?"
"aku harus belajar banyak hal."
'termasuk kenapa anak bernama Veltro itu tidak ada di daftar tabletku...' batin Nana.
"Nanaa.... kau ini sudah baca beribu-ribu buku!!! Bahkan selalu membawa buku sihir yang super tebal itu lagi!"
"tutup mulutmu Kiya!"
Kiya menutup mulutnya dengan satu tangan namun kembali berbicara.
"sudah kan? Apa aku boleh membukanya?"
"KIYA!"
Sebelum mereka mulai war, mereka menoleh ke Supra yang sudah tertawa lepas.
"kalian berdua ini akrab banget ya?"
"siapa bilang!"
"mana mau aku akrab sama si ubanan ini!"
"APA KAMU BILANG KIYA?!!!"
"AKU BILANG UBANAN!"
Dan alhasil kedua gadis itu jambak-jambakan. Supra pun tidak ada niatan melerai, tapi memiliki niatan suci dan murni (?) yaitu menonton.
Untung saja sekolah sudah sepi karena muridnya sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Tinggal tiga human itu saja yang tersisa. Plus satu, tukang kebun.
"KIYA!!! AKU PASTIIN KAMU BAKAL KENA MANTRA SWORD EVIL KU LAGI!"
"AKU BAKAL HANCURIN PEDANGNYA! BWLEEKKK~!!!"
"KU CEKIK KAMU!"
"AKU ADUIN KE MAMA KAMU!"
Adu jambak + adu ngengas Nana vs Kiya terus berlanjut sebelum sebuah sapu melayang ke mereka berdua, secara reflex mereka menghindar namun ternyata sapu itu langsung melesat ke Supra yang dengan laknatnya duduk menonton mereka berdua, sehingga dia jatuh terpental. Karma itu nyata.
"kalian ini bukannya pulang malah bertengkar! Pulang sana!"
Mereka berdua menunduk setelah mendengarkan ucapan sang penjaga kebun kemudian menyeret Supra yang setengah sadar untuk keluar dari sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
a criminal's afection
Fanfictioncerita tentang bagaimana Supra menjalani kehidupan sehari-harinya dan membalaskan dendam sang ibu. tapi, di sekolah barunya dia memiliki teman baru. seorang lelaki cantik yang ternyata memiliki sisi dalam yang berbeda dari yang dia bayangkan penasar...