"hei anak-anak... kenapa kalian diam saja?"
Walaupun ditanyai begitu Supra dan Kiya tetap tak menjawab. Tubuh mereka berdua sudah terlilit dengan rantai dan tak bisa bergerak. Walaupun nekat, kulit mereka sudah pasti robek karena duri dari tembaga itu.
"apa yang sebenarnya kau inginkan?"
"aku awalnya hanya menginginkan Halilintar seorang... tapi aku baru menyadari kalau dunia ini pasti menarik jika ada berita pembunuhan dimana-mana..."
Supra tanpa sadar menahan nafasnya. Itu artinya reverse itu akan membunuh orang-orang tak berdosa demi kesenangannya semata saja.
(setelah gw pikir emang situ nggak ada dosa?)
Kiya melirik ke arah Supra. Kondisinya lebih buruk dari Supra, bukan hanya tubuhnya, tapi lehernya juga mengenai tembaga dingin itu.
"oi, apa kau tidak bisa memanggil si bluehair?"
Supra menggeleng. Dia menatap sang reverse yang mulai mengeluarkan senjatanya.
Senapan milik Supra yang diberi oleh Veltro.
"hei, apa kau tau? Senapan ini bisa menghapus seseorang dari dunia manapun dengan sekali tembakan."
Dia membelakangi kedua orang itu sambil mengusap ujung senapan yang belum pernah digunakan Supra.
"asalkan senapan ini mengenai jatungnya. Dan.... ceritamu tamat...!"
(author merasa kalo kalimiat ini ditujukan pada author sendiri-)
Baru saja reverse itu mengarahkan senapannya, tangannya sudah terlebih dulu ditahan oleh tangan seseorang.
"kenapa kau masih menganggunya..."
Orang itu tampak mengantung kalimatnya disaat kakinya bergerak menendang senapan itu menjauh dan langsung memelintir kedua tangan reverse itu kebelakang.
Namun sayang hanya tangannya saja yang terkunci, sedangkan kakinya masih dengan bebas bergerak kemudian menendang betis Vi sehingga mereka jatuh dan reverse itu menindih Vi dengan telak.
Namun yang terlihat di pandangan Supra, Kiya dan author adalah pertarungan absrak karena sang reverse meronta-ronta sedangkan Vi nyaris kehabisan nafas karena ditindih oleh orang yang lebih besar dari dia.
"kita tolongin yok?"
Supra menoleh ke Kiya yang pasang tampang ogah-ogahan.
"males, lu aja sono. Lagipula ni rantai gabakal bisa lepas kalo ntu Rei-senpai nggak ngelepasnya."
"senpai~"
Kiya nyaris tersedak melihat dan mendengar Supra memanggil Rei dengan nada memelas.
Namun tanpa Kiya duga Rei menoleh kearah mereka.
"apa?"
"senpai lepasin dong... sakit nih..."
"ogah."
"kalo nggak dilepasin uncle Thorn marah loh..."
Lagi-lagi kejadian absrak terjadi. Rei melepas semua rantainya begitu saja ketika mendengar nama ayah angkatnya itu.
"yey!!! Ntu senpai bego banget yah ternyata!"
Kiya mengusap wajah mulusnya (huex) yang masih aman.
"iya sih... tapi kok-"
Supra sweatdrop melihat Vi yang masih kesulitan mengatasi reverse itu. dari ngunci tangannya, nginjek kepalanya (?) bahkan sampe adegan tumpang-tindih yang ada di komik omegaverse //heh//
Sementara itu disisi lain Rei ternyata pundung.
"ayah... udah... mati..."
Setelah itu dia terisak-isak. Mereka berdua saling melirik.
"lah? uncle Thorn... modar?"
"bahasamu tolong dikontrol sup..."
Keplakan istiwa plus deathglare menghadiahi Supra. Namun karena pukulan yang dilancarkan Kiya terlalu kuat, Supra jadi pingsan. Walaupun sebenarnya dia pingsan karena hal lain
"lalu, kenapa senpai justru ikut dia?"
Kiya menunjuk orang yang dimaksud yang sekarang sedang di urus sama Vi.
"karena-"
"huft-! Tolong!!! Ugh--!!!"
Mereka semua menoleh ke reverse yang mulai kembali normal karena diperkosa /HEH/ sama Vi.
Oke maksudnya dibekap Vi.
"eh... kau bukannya Taufan?"
Vi melepas dekapan lengannya pada wajah orang yang disebut oleh Kiya, membuat orang itu mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
"hah...hah... uhhh!!!!! Bau banget sih!!! Kamu mandi nggak sih!"
Taufan yang udah normal mulai ngomel-ngomel karena dibekap pake lengan Vi -yang sebenarnya ramping bet-. Meski terkesan aneh dan antimeanstrim dan juga pastinya nggak ada dicerita lain, setidaknya berhasil menjinakkan reverse itu.
"j-jadi kau yang- kenapa tega banget sih?!"
Kiya sekarang yang ngomel. Mengabaikan tubuh Supra yang tergeletak tak berdaya.
"ini seharusnya moment yang tegang... tapi kok malah humor gini-"
(biar beda bro!)
"bilang aja ga ada ide!!!"
(DIEM LU!!! //coretdarikk (kartu karakter(?))//)
Vi menghampiri Supra yang masih pingsan.
'sepertinya... dia tidak bisa beradaptas dengan sihir barunya..'batin Vi.
Dia melirik Taufan.
"jadi sekarang kamu mau apa? Penyamaranmu nyaris terbongkar... walau sudah jelas"
Taufan yang sekarang duduk di tanah hanya menunduk sedih.
"ini bukan keinginanku."
Kiya yang ternyata lagi ngusilin Rei-senpai langsung noleh.
"kumohon bunuh aku sekarang..."
.
.
.
.
.
IYEY!!!
Kayaknya sih sebentar lagi malahan tamat karena rahasianya nyaris kebongkar yekan?
Tapi sebenarnya habis ini masalahnya kuganti karena kesannya kok reverse mulu gitu.g
Dan sudah dapat ditebak bakal ada karakter yang mati dan logout setelah ini.
Maafin karena kayaknya bakal banyak banget karakter yang mati, karena itu berepengaruh sama endingnya.
Dan tenang aja (?) cerita ini bakal selalu diselipi humor gajelas biar beda dari cerita lain.
Sekian, trimahali.y
KAMU SEDANG MEMBACA
a criminal's afection
Fanfictioncerita tentang bagaimana Supra menjalani kehidupan sehari-harinya dan membalaskan dendam sang ibu. tapi, di sekolah barunya dia memiliki teman baru. seorang lelaki cantik yang ternyata memiliki sisi dalam yang berbeda dari yang dia bayangkan penasar...