#12

1.1K 125 4
                                    


"Ugh... Kepalaku sangat sakit" ucap kak Brian, sambil memijat kepalanya.

"Mau kuambil kan, obat dari madam Pomfrey?" Tawarku

"Kau gila! Bawakan aku teh hangat saja"

"Okok, jangan marah" aku mengambil teko teh yang ada diruangan pengawas, dan menyedu teh.
"Nih, pelan-pelan itu panas".

"Thanks"

"Tok... Tok... Tok..." Ketokkan pintu.

Aku membuka pintunya, dan melihat siapa itu.

"Cho!, Ada apa?" Tanyaku, melihat seorang gadis berdiri didepan pintu.

"Apa ada Brian?" Tanyanya Ragu.

"Ada... Tapi dia sedang sakit kepala"

"Benarkah?"

Kak Brian mendekati pintunya, dan melihat Cho yang berada di depan pintu.

"Ada apa?" Tanya kak Brian dingin.

"Boleh kita bicara berdua" Cho menatapku tidak enak. Karena aku tahu maksud dari tatapan nya itu, aku langsung pamit pergi.

"Kurasa, aku harus menemui Dumbledore sekarang" alasanku.

Cho dan kak Brian, masuk kedalam ruangan pengawas berdua. Pasti masalah tugas kedua, kemarin.

Aku melihat Cedric sedang berjalan, cemas. Aku mendekati nya.

"Ada apa Cedric?" Sambil tersenyum ramah.

Dia menatap ku, dan membalas senyuman ku. "Ah... Tidak apa-apa, soal tugas kedua kemarin. Aku tidak tahu kenapa harta berharga ku Cho, padahal bukan dia harta berharga ku. Dan aku sungguh minta maaf kepada Brian, aku tahu kalau Cho dan Brian punya hubungan. Jadi tolong sampaikan maafku padanya"

"Apa kau hanya mencemaskan itu?"

"Banyak yang kucemaskan, aku hanya tidak suka jika Brian salah menilai ku. Sebenarnya aku tidak menyukai Cho, Cho hanya kuanggap sebagai teman tidak lebih, lagi pula ada wanita lain yang kusuka"

"Wajar saja jika kakakku berpikir seperti itu. Bagaimana jika kau tahu wanita yang kau suka, adalah harta berharga bagi pria lain?" Aku masih tetap tersenyum

"Aku sangat kesal, dan takut kehilangannya" lirihnya.

Jujur saja hatiku sedikit terluka, mendengar ada wanita yang dia suka. Tapi aku harus tetap tersenyum, dan jangan kalut akan kesedihan ku.

"Benar kan... Begitu juga wanita. Jika seorang wanita sudah mencintai seseorang, maka dia akan sulit melepaskan nya." Jelasku.

"Bagaimana kau bisa tahu banyak, soal seperti ini. Lebih dariku"

"Pengalaman pribadi, maksudku. Aku selalu memperhatikan semua orang, jadi aku sedikit tahu. Btw siapa gadis yang kau suka itu?" Tanyaku penasaran.

Cedric menatap ku, dan tersenyum lebar. "Dia... Gadis yang cantik"

"Semua gadis itu cantik, hanya saja tidak terlalu terlihat. Jadi bagaimana rencana mu tentang gadis itu?"

"Aku berencana, akan menembaknya. Saat kelulusanku"

"Benarkah! Keren... " Kurasa Cedric sudah mempunyai jalan hidupnya, dan aku akan mewujudkannya. Dengan cara menyelamatkan nya.

"Begitulah? Apa terlihat keren?"

"Ya... Karena kau berani mengungkapkan nya, lagi pula tidak ada gadis single yang tidak menyukai mu"

"Sungguh? Aku semakin percaya diri"

𝐀 𝐍𝐄𝐖 𝐋𝐈𝐅𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang