#16

769 100 3
                                    

"Hai Cedric!"

"Hai (name), apa kau siap?"

"Tentu, tapi kita mau kemana?"

"Ini Rahasia, karena ini hadiah ulang tahun mu"

"Baiklah"

Sebenarnya aku ulang tahun kemarin ini ulang tahun ku yang ke 16 tahun,  sedangkan Cedric umurnya 19 tahun.
Memang sengaja Cedric merayakan ulang tahun ku hari ini, katanya dia ingin seharian berduaan denganku. Lagipula dia sudah minta izin sama kak Brian, dan tumben sekali kak Brian mengizinkan.

Cedric menutup mataku dengan kain, kurasa hadiah ini mungkin akan sangat mengejutkan ku. Sedangkan Cedric menuntunku hati-hati, agar aku tidak terjatuh ketanah.

Aku sangat deg-degan, senang, dan penasaran.

Langkah Cedric berhenti, dan aku juga berhenti. Cedric berpindah posisi berada tepat dibelakang ku, dimenyentuh bahuku.

Cedric berbisik tepat ditelinga ku, seketika wajahku memanas.

"Sekarang kau bisa membuka penutup matamu, kuharap kau suka" bisik nya.

"Sekarang kau bisa membuka penutup matamu, kuharap kau suka" bisik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rumah?"

"Iya Rumah! Bagaimana kau suka?" Nada Cedric bersemangat.

"Ya, aku senang. Tapi... Kenapa rumah, maksud ku aku juga punya rumah. Aku tidak tinggal dibawah jembatan, jadi apa maksudnya rumah ini?" Aku sedikit heran kenapa hadiahnya rumah, biasanya kan aksesoris, atau barang-barang yang lain.

"Kalau bisa dibilang ini adalah rumah masa depan, rumah kita!" Bisik Cedric dibagian 'rumah kita'.

Tentu saja wajah ku langsung memanas, "bukannya ini terlalu cepat, dan kita bahkan tidak punya hubungan apa-apa. Lagipula aku masih 16 tahun, dan kau 19 tahun." Jelasku.

" Terus... "

"Terus? Apa kau tidak paham, jika kita punya rumah masing-masing kenapa kau membeli atau membuat rumah ini. Bukan maksudnya aku tidak suka, aku sangat menyukai nya. Hanya saja..." Aku habis kata-kata.

"Tenang saja, rumah ini sementara akan menjadi rumahku sendiri. Setelah aku melamar mu, dan menikahimu ini menjadi milik kita" Cedri menggenggam tangan ku, dan menciumnya.
"Bagaimana jika kita melihat rumah ini dulu?" Tawarnya.

"Tentu"

Saat kami berdua masuk kedalam rumah , aku hanya bisa kagum. Rumah ini sungguh sangat indah, bahkan rumah ini sudah diisi banyak barang.

Ternyata ada balkon disebelah ruang tengah, aku berjalan mendekati pinggir pagar balkon. Sangat sejuk sekali dari sini, aku sangat menikmatinya.

Cedric memeluk ku dari belakang, dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku membiarkannya kali ini, dan juga aku sedang senang.

𝐀 𝐍𝐄𝐖 𝐋𝐈𝐅𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang