chapter 54

24.6K 1.7K 112
                                    

Acara pernikahan reina berjalan dengan lancar.Resepsi sudah selesai sejak pukul 5 sore.

Kini saatnya acara keluarga.Keluarga vano membuat acara bakar-bakar.Bukan bakar-bakar rumah loh ya.

Setelah mengantar papa dan mama kedepan,cleva dan vano langsung ikut bergabung bersama keluarganya yang lain.

Setelah mengantar papa dan mama kedepan,cleva dan vano langsung ikut bergabung bersama keluarganya yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano mengambilkan cleva kursi agar istrinya Duduk  nyaman.Dengan kondisi perutnya yang sudah besar,tidak mungkin jika cleva duduk lesehan.

"Makasih mas." Ucap cleva sambil tersenyum manis.

Cup..

Vano mencium kening cleva sebagai balasan.

Pipi cleva bersemu merah mendapatkan perlakuan romantis suaminya.

"Mau mas bakarin apa? Ikan apa ayam?" tanya vano.

Cleva menatap minat pada ikan yang sedang di bakar suami reina.
"Mau itu" Jawab nya.

Vano ikut menatap apa yang di lihat cleva.Ia mengangguk mengerti. "Mau ikan yang dibakar albern?"

Cleva mengangguk semangat "Tapi mas bakar sendiri ya!"

Vano mengangguk dan melangkah menuju tempat membakar.

Dengan telaten vano mengolesi bumbu pada ikan yang akan ia bakar.

Vano mengipasi ikannya langsung menggunakan kipas tangan agar rasanya lebih mantap.

Diam-diam cleva memotret vano sejak vano mengolesi bumbu.

Reina datang dan duduk lesehan di depan cleva.

"Rei,kamu duduk di bawah di kira babu ku loh." Ucap cleva.

"Nggak ada kursi kak.Lagian enak duduk di bawah." Jawab reina

Reina mengelus perut buncit cleva dengan lembut.Matanya menatap perut cleva dengan binar bahagia.

"Kapan si dedek lahir kak?" Tanya reina,Tangannya tidak berhenti mengelus.

"2 bulan lagi" Jawab cleva ikut mengelus perutnya sendiri.

Reina cemberut "Masih lama,nggak bisa lahirnya sekarang?"

Plak

Vano menggeplak punggung adiknya"Ya jangan lah,belum waktunya."

Reina meringis merasakan geplakan vano yang lumayan kencang.

"Rei kan cuma nanya." jawabnya sambil mengelus punggungnya.

"Ikan bakar sudah siap,ayo makan." Ucap vano sambil menunjukkan ikan bakar yang di bawanya.

Dug

"ssh" Ringis cleva kala merasakan tendangan anaknya.

Vano langsung memberikan piring ikan bakarnya pada reina.

Ia berjongkok di depan cleva dengan khawatir."Kenapa va? Perutnya sakit?"

Cleva malah tertawa mendengar nada panik suaminya "Nggak sakit,dedek tadi nendang mas."

Vano mendongak menatap cleva bahagia."Nendang? Ini pertama kalinya ya?" tanya vano bahagia.

Ia mengelus perut cleva dengan sayang sambil mengajak anaknya berbicara. "Hallo sayang,ini papa."

Dug

Bayi cleva kembali menendang membuat vano tambah bahagia.Ini pertama kalinya ia merasakan anaknya menendang.

"Hei jagoan papa,mau main bareng ya? Papa sama mama udah nggak sabar pengin ketemu kamu.Sehat-sehat ya,papa sama mama sayang kamu." Ucap vano.

Cleva mengelus rambut vano,ia terharu melihat sikap lembut suaminya.

Reina memilih pergi meninggalkan dua sejoli yang sedang di mabuk cinta itu.Ia memilih menghampiri suaminya yang sedang duduk sendirian di teras.

"ikan bakarnya mana mas?" Tanya cleva kala mengingat ikan bakarnya.

Vano diam dan masih fokus menatap perut cleva.

"Mas,cleva lapar.Ambilin dulu ikan bakarnya."

Vano mengangguk dan mengambil ikannya yang diletakkan reina di atas meja.

Vano kembali dan membawa nampan berisi ikan bakar,nasi,serta air.

"Ayo kita makan." Vano duduk di depan cleva.

Cleva berusaha untuk duduk lesehan bersama vano,namun sulit.

"Kamu duduk di kursi aja,biar mas yang di bawah."

Cleva mengangguk.

"aaaa" Vano menyuapi cleva dengan telaten.

"Mas juga makan dong,masak cleva doang."Cleva menyuruh vano ikut makan karena Sejak tadi suaminya hanya menyuapinya.

"Nanti aja,sekarang belum lapar." Jawab vano terus menyuapi cleva.

"Dari tadi mas belum makan,kenyang darimana?" Tanya cleva heran.

Ia mengambil alih piring yang sedang di pegang vano.Dan menyuapi vano.

"aaaa"

Vano membuka mulutnya menerima suapan istrinya.

"Yaampun manjanya calon bapak." Bunda datang langsung menyindir putranya yang sedang di suapi istrinya.

Cleva tersenyum "Biar romantis bun."

"AYAH BUNDA PENGIN DI SUAPI!" Teriak vano pada ayahnya yang sedang mengobrol.

Bunda menyumpal mulut vano namun terlambat sudah.
Ayah sudah mendengar.

"Dasar anak nakal." Gumam bunda.

"hahha udah sana bun,ayah udah ngambil piring tuh." ucap vano.

Bunda mencubit lengan vano "Suamimu ndak waras va"

Cleva tertawa kencang" es nya udah cair ya bun?"






------
Hai,apa kabar?
Jangan lupa vote and komment.

Aku mau nanya gimana kalau aku buat part spesial reina dan suami?
Hanya satu part.Dan itu khusus mereka.

Gimana?



Jodohku Dosen Killer {sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang