chapter 43

30.2K 1.7K 147
                                    

Tik tik tik bunyi hujan di atas genting.
Airnya turun tidak terhingga.
Cobalah tengok ,cleva dan vano.
Sedang di kamar, tidur semua...

'gak jelas lo thor😂'

Hujan-hujan gini paling enak emang tidur.

Apalagi tidur sambil dipeluk sama pasangan.
Beuh mantul pisan😂.

Tepat pukul 7 malam vano terbangun dari tidurnya.

Vano melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Setelah vano masuk ke dalam kamar mandi,cleva langsung terbangun dan pergi menuju dapur.

Tidur lama membuatnya kembali lapar.

Karena tadi sudah memasak,sekarang cleva tinggal memanasi makanan tadi.

Setelah selesai memanasi makanan,cleva langsung memakan makanannya tanpa perlu menunggu vano.

"Tega kamu va!"

Uhuk....

Uhuk....

Buru-buru vano menyodorkan air putih pada cleva.

"kalau datang ucap salam dulu kek" gumam cleva yang masih dapat didengar vano.

"Saya udah disini dari tadi,kamunya aja yang nggak sadar."Ucap vano cemberut.

"Ehehe sorry mas." jawab cleva.

Dengan muka cemberut,vano melahap makanan yang ada di piring cleva.

"itu punya cleva!"

"Sepiring berdua kan lebih so sweet va!!" Jawab vano sambil mengedipkan sebelah matanya.

Bukannya senang ,cleva justru merasa aneh.

"e iya hehe so sweet" jawab cleva.

"sini-sini,biar mas suapin" Ucap vano menyuruh cleva agar lebih dekat.

Dengan semangat cleva mendekat untuk menerima suapan dari suami tercinta.

Jarang-jarang loh kutub utara ini mau romantisan kayak gini.

"Aaaaaa.......padahal tadi siang panas banget loh,kok sekarang hujan ya?" bukannya menyuapi cleva,setelah bertanya vano justru menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sendiri.

"Hujannya nggak main-main,deres banget va."vano kembali memakan makannya sendiri.

"Kalau hujannya siang kita bisa mandi hujan diluar va, pasti seru ya?" Tanya vano lagi.

Tolong,tolong ingatkan vano bahwa istrinya sudah capek mangap daritadi.

"Iya kan va?" Tanya vano sambil menoleh ke arah cleva dengan sesekali tertawa.

Tawa nya terhenti kala melihat tatapan tajam tak bersahabat dari cleva.Oh jangan lupakan mulut cleva yang masih terbuka menantikan suapan palsu.

Setelah tersadar dari kesalahannya,buru-buru vano menyuapkan sesendok nasi ke mulut cleva.

"eh maaf va,mas lupa" Ucap vano dengan cengirannya.

"sampe capek mangap aku" Jawab cleva sambil mengunyah makanan.

"Jangan cemberut dong!" Ujar vano sambil menoel-noel pipi cleva yang semakin berisi.

"ish" cleva menyingkirkan tangan vano di pipinya.

"Pipi kamu jadi tembem va." Ucap vano membuat cleva langsung membuka kamera ponselnya.

"enggak kok."jawab cleva sambil mengamati pipinya lewat kamera.

"tapi kalau dilihat-lihat kamu emang tambah gendut va."

"CLEVA NGGAK GENDUT" teriak cleva.

Vano sampai berjingkat kaget mendengar teriakan cleva.

Masalahnya cleva teriak tepat di depan telinga vano,wajar kalau vano kaget.

"santai va,santai." Ucap vano menenangkan cleva.

"Makanya jangan bikin emosi dong mas!"

"Kan mas cuma mengeluarkan pendapat va."

Cleva memicingkan matanya tajam.Ngomong sama suaminya bikin darah tinggi.

"Iya deh iya." Jawab cleva berusaha santai.

"emang bener va,kamu tambah gendut." Balas vano membuat cleva kembali naik darah.

Tanpa kata-kata cleva langsung berjalan menuju kamarnya.

"va?"

"clevara, kamu mau kemana va?"

Tanpa menjawab vano,cleva tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar.

'udah tahu mau ke kamar,masih aja nanya ' gumam cleva.

Cleva berdiri di depan cermin, dan mengamati penampilannya.

"masa sih gendut?" tanya cleva pada dirinya sendiri.

Vano  masuk ke dalam kamar dan ikut mengamati cleva dari cermin.

"kenapa sih va,cewek kalau dibilang gendut langsung emosi?" Tanya vano

Cleva menoleh dan menatap suaminya yang terlihat berfikir.

Cleva mendekat ke arah vano dan membisikkan sesuatu.
"kalau cowok gak mandang fisik duluan,pasti cewek nggak bakal heboh soal berat badan." bisik cleva.

"Ah masa? Nggak semua cowok kayak gitu kok.Buktinya saya nih."Jawab vano bangga.

Cleva mencibir ucapan vano.

"paling liat yang bening langsung klepek klepek." cibir cleva.

"Yang penting mas nggak kayak gitu." Jawab vano.

Cleva mengacungkan jari jempolnya.

Vano berjalan menuju tempat tidur dan menyalakan laptopnya,hendak meneruskan pekerjaannya yang belum selesai.

Sedangkan cleva memakai skincare nya.

Setelah selesai skincarean,cleva kembali tidur.

"Baru bangun,masa mau tidur lagi va?" tanya vano yang melihat cleva sudah memejamkan matanya.

" masih ngantuk" Jawab cleva.

"abis makan jangan tidur dulu!" Ucap vano sambil menyingkap selimut cleva.

"Ngantuk mas."

"Minimal tunggu 30 menit va!"

"Nggak,liat nih mata cleva udah lengket."

"Nonton drakor kek,atau apa gitu.Kalau kamu tidur saya ikutan ngantuk." Ucap vano.

Seakan teringat sesuatu,cleva langsung terbangun dan bergegas mengambil laptopnya.

"Makasih udah ngingetin mas.Malam ini true Beauty tayang." Ucap cleva dengan semangat.

"Gampang ternyata bikin kamu melek."

"Emang lagi ngerjain apa mas?" Tanya cleva penasaran.

Nggak biasanya vano nyuruh cleva nemenin begadang.Apalagi nyuruh cleva nonton drakor.
Biasanya aja marah-marah kalau cleva liat drakor mulu.

"Kepo" Jawab vano jahil.

"nyebelin."
















Jodohku Dosen Killer {sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang