chapter 17

43.1K 2.1K 114
                                    

Pak vano meneteskan air matanya mendengar cerita dari mertuanya.

Dia tidak menyangka kalau cleva pernah mengalami hal seburuk itu dalam kehidupannya.

"papa heran,darimana cleva tau kalau rena yang mencoba membunuhnya." Tanya papa pada
Menantunya.

"Vano juga nggak tau pa."Jawab pak vano sambil menunduk.

Pak vano ingat bagaimana perubahan warna bola mata cleva yang membuatnya sangat penasaran.Setaunya, bola mata cleva berwarna biru.

Dia pun bertanya kepada mertuanya.

"pa,kenapa bola mata cleva bisa berubah menjadi merah tadi??"Tanya pak vano hati-hati.

Papa pun menoleh mendengar pertanyaan pak vano tadi.

"Cleva memang seperti itu.Jika dia sedang emosi bola matanya akan berubah menjadi merah.Itu terjadi sejak dia berusia 4 tahun."Jawab papa cleva.

"Dan jika dia sedang emosi,dia bisa menghancurkan apa saja yang didekatnya.Biasanya cleva akan berlari sampai emosinya mereda."Lanjut papa.

"Lari pa?"Beo pak vano tidak mengerti.Entah kenapa otak nya kali ini terasa lemot.

"iya,lari di sepanjang jalan sampai emosinya mereda."

Pak vano hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Vano pamit pulang dulu pa.Mungkin sekarang cleva udah pulang."Pamit pak vano sambil menyalimi mertuanya.

"Hati-hati." ujar papa yang di angguki pak vano.

Vano pun langsung pulang ke apartemennya.
.
.
.
.
.
.
.

Cleva berniat untuk pulang,setelah berlari sepanjang jalan.Tak terasa cleva berlari hingga 9 km.

Emosinya pun sekarang sudah mereda.Jadi cleva memutuskan untuk pulang.

17.30 wib

"Assalamualaikum" Salam cleva ketika memasuki apartemen.

"Waalaikumsalam" Jawab pak vano yang baru keluar dari kamar mandi.

"Darimana aja?" Tanya pak vano melihat cleva yang masih ngos-ngosan.

"Mungkin bapak udah tau.Buat apa nanya."

Vano membelalakkan matanya kaget mendengar jawaban cleva.

Sikap cleva pun berubah 180 derajat.

"Saya nggak tau,makanya saya nanya kamu cleva."Ucap pak vano tegas.

"Saya mau mandi dulu pak.Nanti aja Lanjut nanya nya."Cleva pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

30 menit kemudian.

Selesai mandi,cleva langsung sholat maghrib bersama pak vano.

Usai sholat cleva memesan makanan.

Dia tidak mood untuk memasak hari ini.

Dan sekarang dia tengah di sidang oleh sang suami.

"jawab cleva!!" Suara tegas pak vano menyadarkan cleva dari lamunannya.

"Ya saya gak terima dong pak.Emang kalo misalnya bunda bapak di hina kayak tadi bapak nggak emosi?"Jawab cleva ber api-api.

"setidaknya kamu tidak mencekik lehernya va.Kalau sampe rena tadi kenapa napa gimana?" emang ni orang bikin emosi aja.Nggak takut cleva ngamuk lagi apa.

"Syukur deh kalau si rena mati."Jawab cleva acuh.

"Kamu bisa masuk penjara kalau kamu sampe bunuh dia.Saya nggak mau jadi duda. Jawab pak vano sambil menatap tajam cleva.

Jodohku Dosen Killer {sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang