22. Kepergian Hujan

1.1K 166 103
                                    

🌧️AFTER RAIN🌧
Lee Heeseung & Yang Jungwon
Chapter 22 : Kepergian Hujan

.

.

.

Jungwon berlari dengan kencang, diikuti Heeseung yang menggendong Haewon yang dari tadi bertanya ada apa tapi Jungwon tidak menjawab dan Heeseung tidak bisa berkata apapun juga. Setelah panggilan dari ayahnya, Jungwon tak mengatakan apapun pada Heeseung dan segera berlari keluar stasiun. Karena Supir Jang belum sampai, keduanya naik taksi untuk cepat sampai di rumah sakit ini.

Brak!!

Pintu kamar rawat itu terbuka, Jungwon masuk ke dalam begitu juga Heeseung yang terus mengikutinya.

Langkah Jungwon terhenti, hidupnya seperti diputar balik melihat ayahnya menangis di depan ibunya yang sudah bebas dari alat-alat medis. Wajah pucat yang tak lagi bernafas itu membuat air matanya tak terbendung.

"Kenapa ayah melakukan ini padaku..." Lirih Jungwon menatap ayahnya yang menangis tanpa suara. Sang ayah menoleh, wajahnya sangat terpukul dan lebih parah dari dia mabuk waktu itu.

"Ayah... Ibu..." Haewon yang tak mengerti apa-apa menatap semua orang yang berada disana, berakhir dia menoleh pada Heeseung yang menggendongnya.

"Ayah memisahkan aku dan ibu dengan alasan melindungiku. Tapi saat aku sudah besarpun ayah membatasi hubunganku dengan ibu. Aku tidak boleh datang saat itu tersadar, bahkan dokter dan suster juga tutup mulut mengenai apa yang terjadi pada ibu hanya bilang memburuk atau membaik. Kenapa..... Hiks.... Ayah... Aku sudah tidak punya ibu lagi...."

Tangis Jungwon begitu kencang, sang ayah tampak menggeleng dengan perasaan campur aduk yang tak karuan. Bahwa dia menyayangi keluarganya dengan cara berbeda.

Jungwon juga sangat terpukul, dia merasakan dua kali kehilangan ibunya ditambah dia tidak ada di saat-saat terakhir itu. Dadanya sesak, dia tidak bisa berhenti menangis.

"Hyung.... Ibu kenapa..." Suara Haewon bergetar, dia bertanya pada Heeseung yang tadinya ingin menenangkan Jungwon tapi anak itu melangkah maju menatap ibunya lebih dekat.

Tapi sakit sekali, melihat ayahnya tak berkata apa-apa, dia kita ini akan berlalu asal dia sabar dan menuruti perintah ayahnya.

"Aku bahkan tidak sempat bercerita, mengobrol bersama, merasakan kembali memiliki ibu hiks..."

"Hyung.... Huwaa...." Haewon ikut menangis, pecah tangisnya membuat sang ayah menoleh, melihat anak bungsunya memeluk leher Heeseung sambil menangis kencang. Rasanya semakin sakit, dia baru menyadari sikapnya ini menyakiti anak-anaknya.

Jungwon mengingat semua masa kecilnya, sekalipun faktanya sang ibu sudah mengalami gangguan mental sejak dia kecil tapi dulu Jungwon tidak menyadarinya karena ibunya biasa saja, menyayanginya, mengurusnya dengan baik dan memperkenalkannya akan hujan yang sangat dia sukai. Berkali-kali dia mengusap matanya, berharap semua ini mimpi, dia masih ingin ibunya sembuh dan bisa bercerita dan bermain dengannya seperti dulu.

Tapi tubuh Jungwon yang terus melawan rasa lelahnya tak bisa bertahan lama. Tiba-tiba dia limbung dan tak sadarkan diri.

"Jungwon!!"





🌧️AFTER RAIN🌧

Keadaan rumah duka begitu ramai, berisi keluarga dan rekan kerja ayah Jungwon. Keluarga ibu Jungwon tampak membuat keributan, mereka menyalahkan ayah Jungwon yang dianggap membawa pergi dan memisahkan mereka juga. Mereka bahkan tidak tahu Jungwon sudah punya adik. Tapi kemudian pengawal keluarga Jungwon tak membiarkan lama, mereka melerai keributan itu dan melanjutkan acara penghormatan yang harusnya tidak seperti ini.

After Rain : 빗물 끝나고 (Heewon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang