After Rain : 빗물 끝나고 (Heewon)

19. Resah yang Dialami

🌧️AFTER RAIN🌧️
Lee Heeseung & Yang Jungwon
Chapter 19 : Resah yang Dialami

.

.

.

Jungwon baru saja menjenguk ibunya. Masih seperti sebelumnya, dia datang saat ibunya tidur. Tapi dia meninggalkan sebuah gambar keluarga yang dia buat, dia juga berbicara pada suster agar memberikan gambar ini agar ibunya selalu ingat, kalau dia masih punya Jungwon, Haewon dan ayahnya.

Langkahnya lemas saat kembali ke mobilnya. Sang supir sudah memanggilnya, mengingatkan bahwa dia harus segera pulang dan mengikuti les. 

Hari-harinya dilalui seperti biasa, ayahnya sudah memberikan ponselnya kembali tapi jarang sekali menghubunginya, selalu melalui supirnya dan  Jungwon tidak akan berani melawan.

"Hyung.... Haewon kangen Heeseung hyung." Itu hal pertama yang Jungwon dengar saat dia memasukim kamarnya.

"Stt!! Jangan membicarakannya di rumah." Tegur Jungwon, apa lagi dia melihat mobil ayahnya di bawah dia sangat takut.

Haewon langsung menutup mulutnya, dia kelepasan bicara tentang Heeseung.

"Tapi kangen..." Keluh Haewon.

"Nanti, kalau ayah tidak di rumah kita akan menemuinya lagi." Jangankan Haewon, Jungwon juga setiap hari merindukan kekasihnya itu.

"Memangnya ayah melarang kita bertemu Hee—" Jungwon melotot dan Haewon segera menutup mulut dengan kedua tangan.

"Tidak pernah bilang seperti itu sih, tapi.... Dijelaskan juga kau tidak akan mengerti." Memang ayah mereka tidak  pernah berkata Jungwon tidak boleh  bertemu Heeseung, tapi melarangnya pergi ke Gwangju sama saja tidak memperbolehkan Jungwon bertemu ibu dan kakak yang membesarkannya.

Drttt!!!

Ponsel Jungwon bergetar cepat, itu panggilan dari Doyoung dan sedikit heran kenapa dia menghubunginya seperti ini.

"Iya?" Jungwon mengangkatnya sambil membuka baju seragam, bersiap untuk turun makan dulu sebelum belajar.

"Jungwon kau dimana? Aku dan Junghwan ke rumahmu sekarang, Riki masuk ICU kata Sunwoo tadi dia terus sesak nafas dan saat tidur dimengalami nyeri dada, dia serangan jantung dan tak sadarkan diri sampai sekarang."

Deg!

Jungwon terdiam, kaget dengan apa yang diberi tahu Doyoung barusan. Ini seperti kejadian tahun lalu, tapi sebelumnya Riki sesak nafas sampai akhirnya masuk ICU lalu operasi. Kini keadaan temannya semakin parah sampai komplikasi pada jantungnya.

Mereka biasanya selalu ada di sisi Riki, bahkan waktu operasi tahun lalu mereka disana sampai Riki selesai operasi dan sadar keesokan harinya. Jungwon bergerak cepat, dia mengganti bajunya dan berlari keluar.

Saat dia baru saja menuruni tangga, dia berpaspasan dengan ayahnya yang keluar dari ruang kerja. Jungwon membelakan matanya, dia bingung harus izin bagaimana sedangkan dia ada jadwal les 30 menit lagi.

Suara mobil yang baru sampai terdengar, Junghwan berhenti di depan pintu utama dan langsung turun bersama Doyoung juga.

"Jungwon, kau punya jadwal les." Ayah Jungwon langsung berkata seperti itu. Dia melirik anaknya yang tampak kebingungan.

"Paman, mohon izinkan Jungwon ikut kami. Riki sedang sakit dan baru saja masuk ICU."  Junghwan memohon dengan berani pasa ayah Jungwon.

Cukup lama sang ayah terdiam dan terlihat berpikir. Tidak pernah Jungwon liat ayahnya seperti ini. Biasanya jika di luar kehendaknya siapapun itu tidak bisa membantah.