After Rain : The Days That Have Passed.

1.1K 92 20
                                    

🌧️AFTER RAIN🌧️

.
.
.

Jungwon menatap ke ruang dokter dengan ngeri, beberapa kali dia hendak melangkah tapi Heeseung yang dari tadi memeluk pundaknya terus menahannya dan memberi kekuatan untuk tenang.

Bayi berusia 9 bulan yang berbaring disana kali ini menoleh pada Jungwon dengan wajah ingin menangis. Jungwon menggeleng dan tidak tega melihat bayi kecilnya seperti itu. Tapi Heeseung yang tersenyum pada anaknya sekali lagi menarik Jungwon dan membuat kepala suaminya itu tidak menoleh kesana.

Ketika suara tangis bayi terdengar sangat nyaring, Jungwon ikut meneteskan air matanya sambil tangannya meremat pundak Heeseung dengan kencang.

"Anak pintar~ Sudah-sudah..." Hibur sang dokter saat para suster kembali memakaikan baju si bayi mungil yang terus menangis.

"Udah selesai sayang..." Bisik Heeseung pada Jungwon yang mengangkat kepalanya sambil mengsuap matanya yang berair.

"Kok Papinya juga nangis sih," Ledek Heeseung sambil menjawil hidung Jungwon.

Jungwon yang malu langsung berbalik lalu mengambil anaknya dari gendongan sang suster. Putri kecil itu langsung berhenti menangis dan Jungwon setia mengusap kepala anaknya sambil menghampiri Heeseung yang duduk bersama dokter anak.

"Ini form catatan imunisasi campak rubella. Dosis diberikan tiga kali, selanjutnya saat usia memasuki 18 bulan dan saat sudah 5 tahun. Lalu untuk medical check upnya Jieun sangat sehat, beratnya normal dan pertumbuhannya baik."

Heeseung tersenyum lalu mengusap kepala anaknya yang kini terlihat nyaman di pangkuan Jungwon. Mereka tidak bisa lama-lama disana karena sejak hamil Jungwon tidak suka berada di rumah sakit, dia bahkan selalu nangis dan takut saat anaknya di bawa ke dokter untuk imunisasi atau medical check up.

"Udah jam segini, waktunya Jieun minum susu." Mereka baru saja duduk di mobil dan Jungwon mengangkat anaknya untuk diberikan pada Heeseung dulu.

"Kamu aja yang pangku, biar aku yang bikin susu." Heeseung mengambil tas bayi di kursi belakang dan Jungwon kembali memangku Jieun yang asik memaikan teether yang dia gigit-gigit dengan senangnya.

"Tumben Jieun-ie gak rewel." Heeseung berbicara dengan nada lucu pada anaknya yang menoleh, dia sudah mengerti namanya adalah Lee Jieun.

"Aaaaatata..." Anak itu melepaskan mainan di mulutnya dan berbicara seperti menyauti perkataan ayahnya.

"Sabar ya, Papa buatin susu dulu~" Suara girang Heeseung membuat Jieun menggerakan tubuhnya dengan antusias bahkan seperti tidak ada rasa sakit lagi pada lengannya yang baru saja disuntik.

Lalu tiba-tiba Jieun bergerak ingin merangkak untuk menghampiri ayahnya, "No, No, gak boleh Jieun-ie. Papa lagi pegang air panas." Jungwon hampir saja panik dan menarik anaknya untuk duduk dengan tenang.

"Aatataapaaaa..." Jieun mendongak menatap Jungwon.

"Gak boleh sayang." Jungwon mengelus kepala Jieun dan  lagi-lagi anak itu bergerak terlalu antusias samapi membuat Jungwon ngeri.

"Jieun, tangan kamu abis disuntik jangan banyak gerak dulu..." Lirih Jungwon lalu menahan kedua tangan anaknya.

"Papapaaaa..." Jieun menunjuk Heeseung.

"Iya, Papanya Jieun lagi bikin susu dulu." Sebenarnya Jungwon merasa sedikit pusing sekarang, dia tidak makan dari pagi karena tahu hari ini jadwal imunisasi Jieun yang membuatnya kepikiran.

Akhirnya Heeseung bergerak cepat karena Jieun mulai merengek ingin di pangku Heeseung, karena biasanya bayi kecil ini suka sekali menyentuh stir mobil  dan memainkannya. Hingga Heeseung selesai membuat susu, dia gantian dengan Jungwon yang kini memegang botol susu dan menunggunya sedikit hangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Rain : 빗물 끝나고 (Heewon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang