After Rain : 빗물 끝나고 (Heewon)

1. Bersama Kamu, Pelangi dan Mentari

🌨️AFTER RAIN🌨️
Lee Heeseung & Yang Jungwon
Chapter 1 : Bersama Kamu, Pelangi dan Mentari.
⚠️WARN! ALUR CEPAT
.

.

.

.

Semenjak kehadiran seorang adik, Heeseung jadi jarang bermain dengan teman-temannya, dia dengan bangga berkata kalau dia punya adik dan diberi tanggung jawab untuk menjaga adiknya. Memang dari dulu dia ingin sekali punya adik, namun semenjak ayahnya meninggal saat dia berusia 6 tahun, ibunya tidak menikah lagi dan tidak memberikannya adik maka dari itu kehadiran Jungwon membuat Heeseung sangat senang.

Jungwon berbeda 3 tahun lebih muda dari Heeseung, jadi Jungwon belum sekolah dan akan ikut ibu ke ladang sampai Heeseung pulang sekolah dan menjemputnya.

"Tunggu-tunggu." Heeseung memberhentikan sepedanya dan membuat Jungwon yang duduk di boncengan belakang turun duluan.

"Ada apa, hyung?" Jungwon kebingungan, mereka berhenti di tengah-tengah sawah yang sangat berhimpitan.

Sebenarnya Jungwon takut, karena disini banyak serangga dan hewan tidak terduga lainnya. Selama Jungwon ke ladang dia selalu berangkat digendong ibu Heeseung lalu duduk di gubuk tidak kemana-mana.

"Aku baru pertama kali melihatnya." Heeseung berjongkok dan menjulurkan tangannya ke tanah.

"Aha!" Jungwon yang mendengar seruan itu penasaran dengan apa yang didapatkan Heeseung.

Heeseung berdiri dan menunjukan belalang sembah yang ukurannya cukup besar dari biasanya. Mata Jungwon membelak lebar dan sontak langsung berlari kembali ke gubuk yang belum jauh dari mereka berhenti.

"Jungwon!! Kau mau kemana?" Heeseung berteriak dan mengejar Jungwon yang memanggil ibunya sambil berlari.

Ibu Heeseung yang sedang istirahat tampak terkejut saat Jungwon datang sambil menangis.

"Aigoo! Ada apa Jungwon-ie?" Tanya ibu saat anak manis ini memeluk kakinya dengan erat.

"Heeseung hyung, Heeseung hyung huwaaaa!!" Kaki kecilnya bergelendotan di kaki ibu Heeseung seperti minta digendong-saking takutnya karena terus terbayang belalang jelek yang menggelikan.

"Lee Heeseung!!" Heeseung yang baru datang kaget saat melihat ibunya mengeluarkan nada tinggi sambil menggendong adiknya.

"Heeseung tidak berbuat apa-apa, aku hanya menunjukan ini." Tanpa takut dia menunjukan belalang besar itu. Walaupun Jungwon tidak melihat tapi kakinya bergerak ribut karena takut.

"Buang itu Heeseung! Jungwon takut serangga!" Omel ibunya karena ini bukan pertama kalinya Jungwon menangis karena serangga.

"Aigo. Serangga ini lucu..." Heeseung mau tidak mau mengembalikan serangga itu ke tanah.

"Cuci tanganmu dan bawa pulang Jungwon tanpa berhenti dimana-mana."

"Baik, bu..." Langkah Heeseung malas menghampiri keran air di sebelah gubuk kecil itu.

Kalau dipikir-pikir Jungwon ini kurang seru sebagai adik. Dia pikir punya adik laki-laki bisa diajak bermain bola, layangan, balap lari dan mencari serangga bersama. Tapi Jungwon berbeda dari yang dia bayangkan, adiknya tidak suka semua yang dia sukai. Setiap hari setelah menjemput Jungwon, dia hanya menemani adiknya menggambar, mewarnai dan menonton film kartun.

Jungwon tidak mau pergi keluar kecuali saat hujan, sebenarnya itu seru dan Heeseung pernah mengajak Jungwon mandi hujan bersama. Tapi saat Ibu Heeseung melihat maka sang kakaklah yang akan disalahkan.