Chapter 12; My Tears Ricochet

472 127 148
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾ Chapter 12 ☽༓・*˚⁺‧͙
My Tears Ricochet.

SEBELUMNYAAA, aku mau minta maaf dulu karena updatenya telat💔. Btw mari awali chapter ini dengan yang gemas-gemas:

Jarum jam menuju ke segala penjuru dengan langit gelap mendarat di ujung barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarum jam menuju ke segala penjuru dengan langit gelap mendarat di ujung barat. Di bawah atap rumah, terdengar perdebatan tak kunjung usai dari sepasang ibu dan anak. "KAMU TUH YA, MAMA BILANGIN DARI AWAL JANGAN BOLOS. SEKARANG KENA KAN AKIBATNYA?!"

"Ya kan Mama yang—"

"JAWAB TERUS! MAMA LAGI NGOMELIN KAMU, TAU NGGAK?! DIEM!" Harsa mengatupkan bibirnya karena hardikan Zoey. "LAGIAN APA SIH UNTUNGNYA NGEBOLOS HAH?"

Harsa masih terdiam sedangkan Zoey kembali menyahut. "KALO MAMA TANYA, YA JAWAB, HARSA!"

"Tadi katanya disuruh diem ...." Harsa menghela napas. "Iya, Harsa minta maa—"

"Mama belum selesai!" Raut wajah Zoey seperti ibu-ibu yang sedang diamuk kekesalan. "Karena kamu bolos, kamu jadi kena hukuman tau nggak?!"

Harsa membiarkan Zoey menyelesaikan hardikan. "Besok, Mama suruh wali kelas kamu hukum seberat-beratnya biar kamu kapok!"

"Ya jangan dong, Ma. Kan Harsa dihukum bareng Mama juga. Emangnya Mama sanggup?"

"Justru biar sekalian Mama kapok nggak bakal kasih izin kamu untuk bolos lagi!"

Mendengar jawaban Zoey, Harsa terkekeh geli. "Iya, maafin Harsa ya, Ma? Harsa janji ini terakhir kalinya."

Zoey menghela napas walaupun masih kesal. "Maafin Mama juga, karena Mama nggak seharusnya ngizinin kamu bolos dari awal."

Hati Harsa terenyuh. Walau Zoey sudah menghardiknya hampir sejam penuh, Zoey justru masih sempat untuk melontarkan perminta-maafan padanya. "Mah ...,"

"Apa?" ketus Zoey dengan sisa kekesalan.

"Aku seneng karena udah lama nggak denger Mama ngomelin aku sepanjang ini." Harsa tersenyum simpul. "Kalo bisa, Mama marahin aku aja tiap hari. Biar aku bisa ngerasa kalo Mama masih sayang sama aku."

"Kenapa kamu ngomongnya gitu?"

"Semejak Mama sibuk kerja, Mama jarang ngomelin aku. Aku pikir Mama udah nggak sayang sama aku lagi," ungkap Harsa polos.

Hati Zoey mencelus dengan mata yang memanas sedangkan Harsa tiba-tiba berhambur memeluk mamanya. "Harsa sayang sama Mama."

"Harsa mandi dulu ya." Harsa melepaskan pelukannya dengan mengendus kedua ketiaknya sekilas. "Dah bau acem niii!"

Harsa berhambur menuju kamar mandi, meninggalkan Zoey yang masih terdiam. Senyuman tipis terukir pada wajah Zoey dengan setetes air mata terjatuh di pipi kanannya. "Mama lebih sayang Harsa."

The Weight of Our DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang