⁺˚*・༓☾ Chapter 18 ☽༓・*˚⁺‧͙
You know how to make a father feel useless.
—Lapak absen—
Pada hari ini, Zoey menerobos keegoisannya guna mengobati kerisauan hati Harsa yang selama ini dipanggul seorang diri. Langkahnya setia menemani Harsa untuk menemui laki-laki yang menggores luka dan kekecewaan tak bertepi.
Dengan senyuman yang masih terkembang, Harsa dengan setia menunggu laki-laki yang selama ini tak pernah ia temui di restoran di sudut kota. Merasa jenuh menunggu, Zoey beranjak. "Mama mau ke toilet dulu."
Harsa mengangguk dan membiarkan mamanya untuk berlalu. Iris mata Harsa menerawang jendela yang bening dan memantulkan jalanan yang sedikit sibuk karena kendaraan yang berlalu-lalang.
Pupil mata cowok itu perlahan membesar tatkala menangkap sosok pria tinggi yang tak asing. Pria itu menyusuri parkiran mobil menuju kafe di mana ia berada. Ia melemparkan pandangan ke sekeliling hingga matanya terjatuh pada Harsa yang menatapnya. Walau dari jauh, iris mata Harsa sangat dikenal olehnya.
Langkah pria itu menghampiri Harsa hingga bokongnya beristirahat di kursi depan Harsa. Senyuman hangat terlukis pada wajah pria itu namun Harsa masih terbungkam. "Hai, son."
Tubuh Harsa masih membeku namun iris matanya masih menatap pria itu dengan intens. Wajahnya masih sama, hanya saja sosok papanya kini memiliki rambut tipis di sepanjang dagunya.
"How's life?" Pertanyaan itu sontak membuat Harsa tertohok.
Ada jeda sejenak sebelum Harsa menjawabnya. "It was great."
"Was?"
Dengan ekspresi datar tanpa penuh dendam, Harsa melanjuti. "Before you left us."
Jawaban Harsa berhasil mencabik relung hati Johnny sedangkan Harsa kembali menyahut. "But it's okay because Mom makes my life much better."
Lagi dan lagi Harsa membuat Johnny tertohok oleh jawaban pahit. Dengan tatapan yang penuh penyesalan, Johnny berucap. "I'm sorry."
"Sorry for what?" Harsa tersenyum getir. "Sorry for not calling me on my birthday? Sorry for not being there for me? Sorry for not asking me how I've been doing lately? Sorry for leaving me? Or sorry for being a bad father?"
Dari iris mata Harsa yang persis dengan miliknya, Johnny dapat melihat amarah yang bermetamorfosa menjadi kekecewaan yang mendalam. "Sorry for everything that I make you turn into a person like this," ungkap Johnny.
Manik mata Harsa sempat bertolak belakang sebelum kembali menatap Johnny. "Harsa udah maafin Papa dari dulu. But it's hard to forget what you did to me and my mom."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Weight of Our Days
Ficção Geral❞Karena patah hati terbesar orang tua adalah kehilangan anaknya.❞ Di antara malam, kehilangan, dan di sudut jatuhnya sembilu, isakannya menggema menjadi nestapa yang mencumbui sukma hingga terasa sesak. Gema-gema nestapa yang tak pernah terbungkam...