Jangan lupa pencet tanda vote "⭐" jika berminat ><
Happy reading ♡-----------
Sejak di mobil hingga sampai di kantor, Hyunjin tidak berbicara denganku. Akhirnya aku memutuskan untuk berbicara dengan Hyunjin di ruangannya.
"Hyunjin kamu kenapa sih, aku ada salah ya?" tanyaku pada Hyunjin yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.
"gak" jawabnya singkat.
"terus tadi kenapa kamu jutek banget?" ucapku tak mau menyerah.
"mending kamu keluar dari sini" tiba-tiba Hyunjin mengusirku dari ruangannya.
"sebenarnya kamu kenapa sih, kalau aku punya salah bilang Jin" ucapku mulai kesal.
"keluar Yeji" Hyunjin mulai agak menaikkan suaranya.
"ya udah kalau kamu emang gak mau ngomong sama aku, mending beberapa hari kedepan kita gak usah ngomong" ucapku kesal dan berjalan keluar dari ruangan Hyunjin.
Aku sedang tidak ingin memikirkan masalahku dengan Hyunjin, aku yakin tidak mengatakan hal yang salah tapi kenapa dia marah sih.
17.00
Sekarang sudah jam pulang kantor dan aku sedang berjalan menuju loby.
"ehh..." ucapku kaget saat seseorang menarik tanganku.
"pulang sama aku" ternyata orang yang menarik tanganku adalah Hyunjin.
"gak perlu, aku bisa sendiri" ucapku sambil melepaskan tanganku dari Hyunjin dan berjalan menjauhinya.
"Yeji, tunggu" ucap Hyunjin sambil mengejarku.
"pulang sama siapa, huh?"
"Felix" ucapku singkat.
Flashback satu jam lalu~
"halo" | Felix.
"halo lix, kamu bisa jemput aku di kantor gak? | Yeji.
"kok mendadak? | Felix.
"ya gapapa, pengen aja" | Yeji.
"yaudah nanti kasi tau alamatnya ya" | Felix.
"sip thanks baby" | Yeji.
"yee... inget traktir tapi" | Felix.
"yoi gampang itu mah" | Yeji.
"byee" | Felix.
"hmm" | Yeji.
Flashback off~
"gak! kamu harus pulang sama aku" Hyunjin menyuruhku pulang bersamanya.
"udah ya aku gak mau berantem, kan aku udah bilang beberapa hari ini kita gak perlu ngomong dulu" ucapku tegas.
"drrtt...drrtt...." Felix sedang menelponku sekarang.
"halo, kamu dimana" | Felix.
"ini sekarang aku keluar, tungguin" | Yeji.
"yoi, buruannn" | Felix.
"iya iya" | Yeji.
"udah ya, Felix udah di depan" ucapku lalu meninggalkan Hyunjin.
"holaaaa!!" teriak Felix saat aku masuk ke dalam mobilnya.
"heh... jangan teriak napa, sakit kuping neh" ucapku sambil memegang kedua telingaku.
"ya maap, abisnya kangen banget" ucap Felix.
"samaa kangen Lix jugakk" ucapku pada Felix.
"btw ini kita mau kemana?" tanya Felix padaku.
"langsung pulang ya, kak Minhyun lagi ada masalah sama pacarnya terus sekarang dia sakit" jelasku pada Felix.
"yahh... semoga kak Minhyun cepet baikan ya sama pacarnya"
"semoga aja, ayo pulang" ajakku pada Felix.
"yes" ucap Felix sambil menancap gas.
❤❤❤
Hari itu aku diantar oleh Felix sampai rumah dengan selamat dan selama dua hari ini aku sama sekali tidak berbicara dengan Hyunjin.
Hyunjin selalu ingin bicara denganku tapi aku selalu berusaha menghindari Hyunjin.Sekarang aku harus masuk keruangan Hyunjin setelah dua hari aku menghindari ruangan ini. Hal ini karena ada berkas penting yang harus aku berikan pada Hyunjin.
"selamat siang pak, ini berkas penting yang harus bapak periksa" ucapku saat memasuki ruangan Hyunjin.
"Yeji, aku-"
"kalau begitu saya permisi keluar pak" aku dengan sengaja memotong ucapan Hyunjin, itu karena aku tidak ingin menjadi lemah di depannya.
"pak!" aku terkejut karena Hyunjim tiba-tiba memelukku dari belakang.
"maafin aku" ucap Hyunjin dengan suara pelan.
"pak, ini masih jam kantor" aku mencoba mengingatkan Hyunjin.
"jangan panggil aku "pak" aku kangen kamu panggil aku Hyunjin" ucap Hyunjin dengan nada memelas.
"pak, lepasin saya. gak enak kalau di lihat orang kantor" aku mencoba melepaskan pelukan Hyunjin.
"nggak sebelum kamu maafin aku" ucap Hyunjin.
"saya sudah maafin bapak" jawabku cepat agar Hyunjin segara melepas pelukannya.
"tapi kamu gak manggil namaku" ucap Hyunjin yang mulai melonggarkan pelukannya.
"aku udah maafin kamu Hyunjin" akhirnya aku berhasil lepas dari pelukan Hyunjin.
"aku cinta sama kamu Ji" ucap Hyunjin sambil menangkupkan kedua tangannya di pipiku.
"jangan bercanda, kita baru baikan loh ini"
"drrt... drrt..." ponsel-ku tiba-tiba bersuara.
Akupun mengangkat panggilan itu dan mendapatkan kabar kalau kak Minhyun masuk rumah sakit."kenapa?" tanya Hyunjin saat melihat perubahan raut wajahku.
"kak Minhyun masuk rumah sakit, aku harus liat keadaan kak Minhyun"
"tapi-"
"hari ini aku ijin ya Jin, aku mau ke rumah sakit sekarang" ucapku pada Hyunjin dan langsung meninggalkan ruangannya.
"Yeji!" teriak Jisu yang memanggilku karena melihatku pergi terburu-buru.
"Kenapa kamu buru-buru banget?" tanya Jisu padaku.
"kak Minhyun masuk rumah sakit, Su" ucapanku membuat Jisu sangat terkejut.
"tunggu, aku ikut sama kamu" ucap Jisu dan langsung bergegas mengambil tasnya.
Aku dan Jisu bersama-sama pergi menuju rumah sakit, sebenarnya aku masih kepikiran tentang ucapan Hyunjin di ruangannya tadi tapi aku sedang tidak bisa fokus sekarang karena kondisi kak Minhyun menurun selama beberapa hari ini.
❤❤❤
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine | Hyunjin Yeji✓
FanfictionHyunjin adalah seorang pemimpin perusahaan. Ia memiliki julukan "si galak" karena ia sangat dingin. . Yeji adalah seorang sekertaris yang jatuh cinta pada bos nya sendiri yaitu Hyunjin. Akan tetapi Hyunjin sudah menolaknya mentah-mentah. Akhirnya...