Prolog

1.9K 173 0
                                    

Di depan kafe yang menyimpan segala kenangan manis itu, sepasang kekasih terlihat beradu mulut tanpa memperdulikan keramaian dari halte bus di samping mereka

"Sung, please, aku bener-bener lagi ga sanggup berantem...." Ucap Chenle lirih, berusaha melepaskan genggaman Jisung dari pergelangan tangannya.

Perih, tidak pernah Jisung menyentuh Chenle sekasar itu.

"Emang aku ada ngajak kamu berantem?! Aku cuma nanya, kamu kenapa Le? Aku cuma minta jawaban!"

Tajam dan penuh amarah, tidak pernah Jisung menaikkan nada bicaranya kepada Chenle seperti itu.

Cukup, Chenle rasa ini sudah melewati batas.

"Lo bisa ga sih ga egois?! Minta-minta mulu?! Seminggu ini gue minta waktu lo dikit aja, lo ga ngasih! Gue nanya lo kenapa, lo ga jawab!
Jadi kenapa gue harus jawab lo sekarang hah?! Gue capek Sung, sekali aja ikutin mau gue, please gue udah ga sanggup harus..."

PLAK

Dan amarah berhasil menguasai tubuh lelaki tinggi itu, menghasilkan rona merah yang seharusnya tidak ada di pipi kiri kekasihnya, dan setetes darah segar di ujung bibir Chenle yang mengering.

"Apa maksud kamu tiba-tiba marah pake gue-lo?! Berani kamu Zhong Chenle? Udah bukan pacar aku?!"

Air mata memenuhi kedua mata pemuda manis itu seketika, dan jari lentiknya menyeka darah yang menetes dari bibirnya. Ia pun menatap Jisung dengan pengelihatan yang buram oleh air mata.

Yang dibalas oleh tatapan penuh amarah dari sepasang mata kekasihnya.

Tersenyum pahit, Chenle segera membalikkan badan dan berlari menjauh dari hadapan kekasihnya itu.

Begitu pula dengan Jisung, yang segera membalikkan badan dan berlalu masuk menuju kafe.

Tanpa mereka ketahui, itulah tatapan terakhir mereka.





BRAAAAK

Jisung menengok ke arah datangnya suara itu, namun semua sudah terlambat.

--------------------------------------------------------

Entah kesambet apa aku pengen nulis wkwkwkwk plotnya udah jadi, semoga kulanjutkan

One More Chance | Sungle/Chenji story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang