One More Chance | Sungle/Chenji story ✔️

Bagian 11. Rapuh

--------
------- Mine -------

Jisung
Sayang
Aku sudah di resto ya
Hehe kapan lagi aku datang cepat

-----------------

Satu jam berlalu, jam menunjukkan pukul 21.30.

Dan Chenle belum datang.

Jisung mulai khawatir, semua pesannya sejak tadi tidak ada yang dibaca. Pikiran negatif terus memenuhi otaknya: di mana Chenle berada? Apakah Chenlenya baik-baik saja?

Ia ingin menyusul ke flat kekasihnya, namun takut ia malah pergi saat Chenle datang ke restoran. Jisung lalu teringat bahwa ia menyimpan kontak teman kerja Chenle yang sering bertemu dengannya.

Mungkin Chenle sedang bersamanya.

"Calling.... Yangyang"

"Halo, Yangyang? Ini Jisung, pacarnya Chenle. Lu bareng Chenle ga? Chenle di mana?" tanya Jisung bertubi-tubi segera setelah mendengar panggilan itu diangkat.

"Wes satu-satu ngomongnya, iya gue nyimpen kok nomor lo. Dan ngga, gue ngga bareng Chenle. Tepar kali anaknya di flat, semingguan ini dia lembur mulu." 

Tunggu.

Jisung tidak paham dengan penjelasan Yangyang. Lembur semingguan ini? Untuk apa? 

"Hah? Lembur? Ngapain?"

"Itu loh yang kerjaan dia keapus virus terus harus ngulang, mana gara-gara ngerjain itu, pas Kamis mau rapat dia kesiangan terus kena marah bos....

.... wait, Chenle ga cerita sama lo?"

Tidak.

Padahal Kamis pagi, ia sempat menelepon Chenle.

"Ok, thanks Yang." jawab Jisung singkat lalu menutup panggilan itu tanpa menunggu jawaban dari seberang telepon.

Sejujurnya ia kecewa, mengapa Chenle tidak menceritakan masalah sebesar itu kepadanya?

Bukankah dirinya adalah rumah bagi Chenle?

Jisung akhirnya memutuskan untuk menjemput Chenle di flatnya. Ia meninggalkan restoran yang telah penuh dekorasi indah itu, berpesan kepada pemilik restoran untuk tidak membereskan semua persiapannya.

"Bawa saja kunci serep ini nak, kau bebas menggunakan restoran ini sampai kapan juga." sebut ibu pemilik restoran tersebut sembari memberikan satu set kunci sambil tersenyum. Jisung berterima kasih dan segera menuju mobilnya.