Bagian 15. Kembali ke Gerbang

377 62 9
                                    

Chenle dan Jisung sudah berada di dalam ruangan putih itu; ruangan kosong yang hanya diisi seseorang yang duduk di belakang sebuah meja, dan pintu yang berada di belakangnya.

Renjun menatap keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan, lalu mengangkat tangannya dan memberikan gestur agar keduanya mendekat ke meja. Chenle dan Jisung masih berdiri di sana, masih berusaha menerima nasib mereka.

Tangan mereka bertaut, saling menggenggam dengan lembut.

Berusaha saling menguatkan, dan memberikan ketenangan.

Mereka baru saja belajar, bahwa sebuah hubungan terjadi dalam dua arah; seharusnya mereka bisa saling membantu dan membangun, bukan saling menyembunyikan masalah dan berkorban di belakang.



Sebuah pelajaran berharga yang sayangnya, harus mereka bayar dengan nyawa.

.

.

.

.

.

"Selamat datang~ Selamat berbelanja~" ucap Renjun saat arwah kedua sejoli itu sampai di depan mejanya.

"Hah?" Jisung refleks menjawab. "Ini Indomar*t?"

"Ya nggalah gebleg, emang lo liat ada rak rokok di belakang gue? Abis lo berdua sendu banget, bosen gue liatnya"



Dua sejoli itu kaget.

Mereka kira makhluk didepannya ini akan lembut dan serius seperti gambaran malaikat pada umumnya.

Ternyata sengklek.

Chenle yang masih terheran dengan sambutan makhluk di depannya ini lalu bersuara, "Ya mana ada orang meninggal ga sendu.... Nama-"

"Skip, gue udah hapal, jawaban lo begitu-begitu aja. Langsung aja nih kalian baca" sambar Renjun sambil menyodorkan selembar kertas kepada Chenle

Jisung sudah sangat dongkol dengan sosok di depan mereka ini, sangat tidak punya empati kepada mereka yang baru saja kehilangan nyawanya. "Kurang ajar ya-"

Baru saja Jisung akan menggebrak meja itu, namun kekesalannya langsung terpotong oleh Chenle yang tiba-tiba menarik lengannya. "Ji, wait. Kamu baca dulu ini." sela Chenle sambil menyodorkan kertas yang sudah selesai ia baca itu. 

Raut wajah Chenle tiba-tiba terlihat sumringah, dan hal itu membuat Jisung bingung. 

Namun ia mengerti setelah melihat isi kertas itu:

Perjanjian untuk mengulang satu minggu terakhir hidup mereka, ditandatangani oleh Huang Renjun dan Zhong Chenle.

Sebuah senyuman segera terukir di wajah pemuda itu.

"Lo, Huang Renjun?" tanya Chenle kepada sosok di depannya.

"Yup gue Huang Renjun, penjaga gerbang ini. 

Iya, itu Zhong Chenle yang tanda tangan di situ bener lo, pas pertama kali lo dateng ke sini. Iya, ini bukan pertama kalinya kalian dateng ke sini, kadang Chenle yang dateng, kadang Jisung. 

Iya  juga, gue udah tau kisah kalian berdua. Iya juga, kalian emang ga akan inget kalian pernah ngulang satu minggu itu, kalian juga ga akan inget kalian pernah ke sini. Ngga, gue ga bisa ngidupin orang mati gitu aja.

Dan iya, gue udah hapal kalian biasanya nanya apa aja. Ada lagi yang mau di tanyain?" jawab Renjun panjang lebar.

"Eits nyerocos aja lu" sahut Jisung. Ia semakin mengeratkan genggaman tangannya di tangan kekasihnya, sejujurnya hatinya menghangat setelah melihat secercah harapan akan hidupnya dengan Chenle.

One More Chance | Sungle/Chenji story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang