02

10.4K 604 31
                                    

Jadwal mengajar hari ini sudah selesai, kini waktunya Raynand pulang, rasa rindunya kepada anak dan istri terus menggebu, ia tak sabar bertemu dengan kedua orang tersayangnya itu.

"Selamat siang menjelang sore pak."

"Udah mau pulang ya pak?"

"Hati-hati dijalan pak."

Suara sapaan ramah tamah dari para mahasiswa terus terdengar ditelinga Raynand, Raynand membalasnya dengan senyum terbaiknya.

Raynand bangga mahasiswa di kampus milik ayahnya kebanyakan memiliki sifat ramah. Tapi ada juga yang membuatnya risih, karena ada beberapa mahasiswi yang sering mengodanya. Padahal ia sudah mengatakan jika dirinya sudah memiliki istri. Namun, mahasiswinya itu tidak mempercayainya.

Akhirnya, Raynand pun menyerah, ia membiarkan tingkah mahasiswinya. Biarkan mahasiswinya itu lelah sendiri akan tingkahnya.

Kadang, setiap siang Raynand di beri makan, bahkan ada yang memberinya jam tangan.  Namun, ujungnya semua barang tersebut jatuh tangan adiknya, siapa lagi jika bukan Tyo.

Sesampainya diparkiran, Raynand langsung memasuki mobil, kamudian memulai menjalankan mobilnya keluar halaman fakultas menuju rumahnya.

Tak butuh waktu lama, kurang lebih sekitar 10 menit Raynand sudah sampai dirumah. Pasalnya, jarak antara rumah dan kampus hanya 2 KM.

Dengan senyum yang mengembang, serta sambil menenteng tas kerjanya, Raynand keluar dari mobil kemudian berjalan memasuki rumah.

Sampai di ruang tamu, terlihat sang istri yang sedang memainkan HP.

"Assalamualaikum," ucapnya lembut.

Mella yang mendengar pun langsung mengantongi HP-nya kemudian bangkit dari duduk lalu menyalami Ray.

"Waalaikumssalam Mas."

"El mana?"

"Tidur," sahut Mella, kemudian meraih tas kerja yang di pegang Raynand. Lalu melepas jas dan dasi yang Ray gunakan.

"Sana mandi!" suruh Mella sambil menunjuk kamrnya menggunakan dagu.

"Kemeja sama celananya."

"Udah aku siapin, tapi bukan kemeja, cuma kaos oblong sama celana selutut, nggak papa kan?"

"Maksudku, kemeja sama celananya belum kamu lepas sayang."

Mella pun langsung melotot, "Dih, nggak malu sama anak ya?! Kamu itu udah besar Mas, masa' mau mandi aja buka baju nyuruh orang!"

Raynand langsung terkekeh geli, "bercanda lah Mel, masa' gutu aja marah," ucapnya kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar. Mella pun langsung menggerutu sambil mengikuti Raynand berjalan. Bisa-bisanya, baru pulang kerja sudah berbuat mesum.

Sesampainya di depan pintu kamar, Ray langsung mebalikkan badanya. Mella pun yang sedari tadi menggerutu langsung menabrak dada bidang Raynand.

"Eh!" celetuk Mella kaget.

"Tuh kan, makanya kalo jalan jangan sambil ngedumel, nggak fokus kan? Ada orang berdiri main ditabrak aja!" 

"Kamu sih, dari tadi nyebelin!"

"Ngatain suami dosa loh Mel."

"Siapa bilang ngatain suami dapet pahala?!" sentak Mella sengit, kemudian mendorong badan Ray agar bisa memasuki kamar.

Sampai didalam kamar, Mella langsung menaruh tas milik suaminya di nakas, kemudian baru menaruh jas dan dasi di tempat pakaian kotor.

"Cepetan mandi, pakaianya udah aku siapin tuh di kasur," ucap Mella sambil menunjuk pakaian suaminya yang ia taruh di samping Elandra yang sedang tertidur.

Raynand's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang