29

2K 211 48
                                    


Mohon maaf banyak typo, sama kata kata kurang pas.

Silahkan baca tapi aku mewajibkan kalian buat Vote. WAJIB VOTE ya.
Sama komen juga hehee

Happy Reading

****

Setelah kejadian semalam mereka menjadi diem-dieman? Jawabannya salah. Saat ini mereka berinteraksi lagi, saling melayani dan ngobrol bersama.

Sehabis sholat subuh tadi Raynand langsung meminta maaf, ia memiliki masalah di kantornya sehingga kemarin malam benar-benar tidak menepati janji Mella. Mella berusaha mengerti, ia memaafkan.

Namun untuk soal lega, Mella sungguh belum bisa. Hatinya masih merasa kecewa. Sedekatnya mereka berinteraksi hari ini, Mella masih saja belum bisa merasa Los untuk tersenyum maupun tertawa. Bahkan dari tadi ia hanya menampakkan wajah datar dengan beberapa senyum tipisnya. Hanya tipis.

"Sayang kamu mau kemana?" Tanya Raynand ketika melihat Mella sudah rapih dengan setelan casualnya.

"Kampus," Jawab Mella singkat, kemudian menyalami tangan Ray.

"Biar aku anter."

"Nggak usah Mas, kamu di rumah aja jagain El." Mella menolak halus, akhirnya Raynand mengangguk.

"Emang ada berapa matkul?" Tanya Raynand penasaran.

"Nggak ada kelas kok, cuma mau ngasih makalah ke Pak Elkan."

Raynand mengangguk paham, Mella akan mengerahkan tugas tambannya karena telat kemarin.

Mella langsung melangkahkan kakinya keluar rumah menuju garasi lalu mengendarai motor matic miliknya. Sepanjang perjalanan, Mella berulang kali menghembuskan nafas kasar dengan tatapan melamun. Ciri khas perempuan, naik motor sambil melamun tapi anehnya sampai di tujuan juga dengan selamat.

Baru saja Mella memasuki gedung fakultasnya, ia sudah melihat orang yang ia cari. Pak Elkan sedang berbincang dengan sesama dosen di koridor. Mella mendekatinya, sesampainya di dekat dosennya itu, Mella membungkukkan badannya memberi hormat.

"Eh Mella, ada apa Mel? Biasanya hari minggu kamu nggak ada mata kuliah to?" Itu ucap Pak Teguh, dosen yang sedang berbincang dengan Pak Elkan tadi, beliau dosen paling ramah menurut Mella, pasalnya dosen tersebut bisa membaur dengan para mahasiswanya.

"Ada urusan sama Pak Elkan pak," Sahut Mella sambil tersenyum.

"Oalah, urusan apa ini? Tumben-tumnenan sekali ada urusan," Tanya Pak Teguh dengah nada menggodanya.

"Kemarin dia telat Pak, jadinya saya kasih tugas tambahan," Jelas Pak Elkan, Pak Teguh ber oh ria.

"Mari keruangan saya," Ajaknya, Mella mengangguk patuh kemudian mengekori dosennya itu keruangannya.

****

"Good job, saya suka hasilnya. Kamu belum pernah saya ajari, tapi kamu bisa menjawab soal yang saya berikan dengan jawaban yang tepat. Hanya saja yang nomor satu, jawaban ini terlalu terbelit-belit," Ujar Elkan sambil menatap laptopnya dengan tersenyum.

Mendengar hal tersebut Mella meringis, itu tidak murni hasil kerjanya. Ia hanya mengerjakan dua soal saja. Dan selama ia kuliah, baru kali ini tugasnya di kerjakan oleh sang suami.

"Kamu pintar, hanya saja kamu kurang di siplin. Silahkan tingkatkan kedisplinan kamu. Karena jika hanya pintar saja, maka kamu tidak bisa di pastikan sukses."

Mella mengangguk, "I--iya pak," Ia berucap gugup. Mella masih merasa tak enak dengan dirinya sendiri katana telah mengumpulkan tugas hasil kerja orang lain.

Raynand's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang