36

1.7K 131 11
                                    

Setelah bergelut dengan soal kuis yang super dadakan, akhirnya Mella dapat merenggangkan otot-ototnya. Ia bisa bernafas lega, akhirnya ia bisa menjawab soal kuis tersebut hingga selesai.

"Selesai lo Mel?" Tanya Nada berbisik.

"Yoi," Jawab Mella bangga.

Nada menggeleng gelengkan kepalanya kagum terhadap Mella. Soal yang menurut Nada sulitnya minta ampun, Mella sahabatnya sendiri bisa menyelesaikannya.

"Baik, waktu tinggal 10 menit. Silahkan di kerjakan dengan sungguh-sungguh. Nanti jawabannya silahkan di kumpulkan kepada Mella. Dan kamu Mella, nanti jawabannya silahkan langsung di bawa keruangan saya." Tutur Elkan lantang yang membuat kepala nada semakin nyut nyutan. Selama 2 jam kurang 10 menit, ia baru bisa menjawab 7 pertanyaan yang beranak itu. Sedangkan 3 pertanyaan masih kosong bolong belum ada jawaban sama sekali.

"Baik Pak," Jawab Mella sekenanya.

Setelah waktu kuis benar-benar habis, semua mahasiswa yang ada di kelas itu mengumpulkan lembar jawaban kepada Mella.

Mella keluar membawa lembar jawab sambil mengntili Elkan bak induknya.

Mella memotret momen tersebut, kemudian mengirimkannya kepada sang suami dengan keterangan "mau ngumpulin tugas dulu." Dengan harapan suaminya itu tidak salah paham yang berujung pertengkaran.

Tak membutuhkan waktu lama, ia langsung mendapatkan balasan dari suaminya.

Papanya El🤍

|klo Elkan modus ga ush di respon.

Sambil membaca pesan itu, Mella memutar kedua bola matanya dengan malas.

Iyuhh, ga bakal lah mas|
Emng gw cewek apaan! |

Setelah menjawab pesan suaminya, Mella langsung keluar dari room chat, lalu kembali fokus berjalan mengintili Elkan. Hingga sampailah mereka di dalam ruangan Elkan.

"Taruh sini aja," Titah Elkan sambil menunjuk mejanya menggunakan dagu.

Mella mengangguk sopan, kemudian melaksanakan perintahnya.

"Duduk dulu Mel, ada yang ingin saya sampaikan."

"Apa Pak?" Tanya Mella sambil menjatuhkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan kursi kebesaran Elkan.

"Sebentar," Jawab Elkan kemudian mengotak atik laptopnya.

"Nah ini dia, saya minta tolong kamu jadikan satu file saja. Soalnya kemarin Kirana belum sempat merekap dia malah kecelakaan. Jadinya teman sekelasmu mengirim jawabannya ke saya sendiri-sendiri."

Mendengar perintah Elkan, Mella meringis. Pasti tugas ini membutuhkan waktu yang lama, selain itu kan filenya ada di laptop Elkan, pasti tercampur dengan file yang lain. Bagaimana cara Mella memilahnya.

"Yang tenang Mella, jawaban dari teman sekelasmu ada di satu flashdisk, saya tidak mencampurkannya dengan file yang lain." Elkan seolah mengerti pikiran gundah Mella. Mella pun menghela nafas lega.

"Bawa laptop kan?"

"Iya pak."

Elkan pun menyabut flashdisk yang menancap di laptopnya, kemudian menyerahkan kepada Mella.

"Nih, kamu kerjain sekarang ya, disini saja. Soalnya akan saya koreksi secepatnya."

"Baik pak," Jawab Mella sambil mengangguk patuh, kedua insan di ruangan itu terlihat sama-sama sibuk memandangi laptopnya masing-masing.

Raynand's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang