chapter 20

816 126 68
                                    


Jaeden langsung memanggil anak-anak lain untuk berkumpul. Kami berkumpul didepan tenda mengelilingi perapian, sedangkan Bu Siska dan guru lainnya ditengah.

"Baiklah anak-anak,sebelum kita memulai game ke-2 kita akan melakukan makan Malam dulu. Yang akan kita laksanakan sebentar lagi. Dimohonkan kepada Fin dan Aidan tidak mengambil Lauk banyak-banyak" ucap Bu Siska bercanda. Sedangkan Fin dan Aidan membelalakkan matanya kepada Bu Siska

"Aidan Buk yang suka ambil lauk banyak! Aku gak pernah Lo buk!" Ucap Fin tak terima

" matalo kering! Gw ambil ayam cuma 5, ehh lu sampe 9 potong!"balas Aidan lagi. Kami semua tertawa melihat tingkah kekanak-kanakan mereka

"Udah udah, ibu bercanda kok, berbaris ambil makanannya biar gak dorong-dorongan" ucap Bu Siska sambil terkekeh. Kami langsung menyusun barisan.

Setelah mengambil makanan. Aku, jaeden, Fin,Sadie, Millie, Evanna, Bonnie, dan yang lainnya berkumpul untuk makan bersama

"Ehh Gw bingung deh sama Keluarga Moormeier, kok bisa ya Payton dapat adek kaya Sayrin" cibir Fin

"Husst jangan kencang-kencang ntar didengar gak enak" ucap Millie

"Bagus kalo dia dengar" ucap Fin lagi. Millie memutar bola matanya malas

Selesai kami makan kami langsung membuat lingkaran untuk bermain game. Kini Bu Siska yang memimpin biar tidak terjadi hal buruk seperti tadi.

"Oke anak-anak jadi kita bakal main game rebut kursi.nanti kita bakal putar musik, kalau musik nya berhenti kita langsung duduk. Siapa yang gak dapat kursi, dia kalah dan akan dapet hukuman. Oke gak?"

"Oke Buk!" Ucap kami kompak

"Mulai!!" Sorak Bu Siska. Musik pun diputar. Kami semua berkeliling kursi, tak lama musik berhenti kami dengan sigap merebut kursi yang ditengah-tengah.

"Ehh Johny! Gw tadi yang dapet!" Ucap Hero kepada Johny. Ternyata dia yang tidak dapat kursi

"Enak aja, gw duluan ya" ucap Johny. Hero mencibir sedangkan kami menertawakan nya

"Hukuman apa yang Cocok buat Hero anak-anak!" Tanya Bu Siska

"Sikatin arang sampe putih Buk!" Sorak Sadie yang disambut gelak tawa Anak-anak lagi
"Gelitikin mayat sampe ketawa buk!" Sorak Aidan lagi.
"Ngitung pasir pantai aja kalo gak!" Ucap Fin lagi

"Ehh Monyed!, Semua yang kalian bilang itu gak mungkin lah babi! Lu juga sadie ikut-ikutan!" Cibir Hero tak terima

"Ada-ada aja kalian, biar ibu aja yang Pilih hukumannya. Apa ya?" Bu siska diam sejenak untuk berfikir.

"Bagaimana kalau Nyanyi sambil joget?!" Tanya Bu Siska. Kami berseru setuju dengan usul Bu Siska.

"Suara gw Fals buk!" Ucap Hero.

"Gak ada Penolakan!" Ucap Bu Siska. Hero mendengus kesal dan mulai bernyanyi

'bernyanyi bernyanyi'
'ber ber nyanyi bernyanyi'
Ucap Hero sambil mengangkat tangannya berputar-putar. Kami semua tertawa menatap hero geli. Fin dan Aidan sampai tertawa terpingkal-pingkal melihat Hero.

"Udah udah cukup Hero! Bisa Sakit perut ibu liat kamu." Ucap Bu Siska sambil menetralkan tawanya

"Seneng Lo liat orang susah!" Marah Hero pada Teman-temannya.

Kami semua melanjutkan game, mengelilingi kursi seperti tadi.

Stop,musik berhenti. Aku mencari-cari siapa yang tidak dapat kursi. Payton Moormeier?

"Nah ini dia, Cowok ganteng dari sekolah lain! Hukuman apa anak-anak?!" Sorak Bu Siska

"Suruh Ngitungin daun Buk!" Sewot Fin. Yang dibalas tatapan sinis Payton

TOGETHER YOU (JAEDEN MARTELL X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang