Aku sudah pulang dari rumah jaeden, Louis yang menjemput ku. Jujur saja jaeden ternyata orang yang menyenangkan. Dia memang dingin tapi entah mengapa aku menyukai sifat itu. Tapi tenang saja aku tidak akan pernah jatuh cinta dengannya. Lihat saja?"Rere, Buka pintunya dong" ucap Louis memelas.aku Sengaja tidak menjawab ucapannya. Padahal aku tidak Sepenuhnya marah. Aku cuma ingin tau seberapa perjuangannya untuk meminta maaf kepadaku
"Rere,Gw sama Louis bawa Coklat buat lu" rayu keynes lagi.
"Yaudah lo boleh ambil semua coklat kita deh. Jadi kalo punya gw Ama Keynes dicampur jumlah nya jadi 10" ucap Louis lagi.
"Serius?" Ucapku. Gila kali aku melewatkan 10 Coklat kan? 10 Coklat bisa untuk makan 3 hari.
"Giliran coklat deras" bisik Louis pada Keynes yang masih bisa kudengar
"Yaudah" ucapku pura-pura marah lagi
"Ehh gak , maksud gw tuh Keynes bukan lu" elak Louis
Aku langsung membuka pintu menampakkan Keynes dan Louis yang membawa 10 batang coklat
"Yaudah sini Coklat nya" ucapku. Mereka langsung memberikan coklat itu kepadaku, tapi bisa dilihat wajah mereka terpaksa.
"Kita dimaafin kan?" Tanya Keynes
"Iya, Makasih coklatnya muach" ucapku lalu menutup pintu kamar lagi.
Aku duduk di Place to relax my room. Sambil sesekali melirik kamar jaeden, tapi tidak ada siapa² Disana.
Hari mulai gelap Dan Akupun bergegas untuk mandi. Selesai itu aku menunggu makan malam dengan mendengarkan lagu favorite ku tentu saja.
Tok! Tok! Tok!
"Non makan malamnya udah selesai" ucap Bi sisi Asisten Rumah Tangga kami.
"Oke bi, bentar lagi Rere turun ya" ucapku
"Iya non" ucap Bi sisi lalu pergi
Aku bergegas turun. Saat tiba diruang makan semua keluarga ku sudah berkumpul. Nenek dan kakek juga ada.
"Hi Dear" ucap mom
"Hi mom" ucapku lagi
Saat makan Suasana hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan Piring sja.
"Mom, kapan Sekolah?" Tanya Louis kepada mom
"Astaga, bisa-bisanya mom lupa bilang ke kalian, haduh! Besok kalian sekolah, mom Udah daftarin kalian Kemaren lusa" ucap mom.
"Hah!!" Ucapku,Keynes,dan Louis kompak
"Kok Bilangnya baru sekarang mom, kita kan belum beli alat-alat sekolah nya, duh mom suka gitu deh" Protesku kepada mom
"Kalau soal alat-alat sekolah kalian santai aja, mom udah nyruh bibi buat nyapinnya. Jadi besok kalian tinggal datang aja" jelas mom
"Ohhhh okey deh mom" ucapku. Selesai makan aku dan saudara-saudaraku langsung kembali ke kamar masing-masing
Ohh ya Btw aku baru mau masuk kelas 10, Keynes kelas 11, sedangkan Louis dia kelas 12. Jujur aku tidak sabar untuk besok.
"Ohh iya, Jaeden sekolah dimana ya? Dia kelas berapa? Sekolah gw sama gak ya dengan jaeden? Lah kok gw jadi mikirin dia sih? Rereee, sadar!!" Ditengah gumaman ku itu tiba-tiba...
Tuk!
Sebuah batu mengenai kaca jendelaku. Aku langsung beralih melihat jendela, siapa yang berani-beraninya melempar Batu malam-malam begini. Kalau jendela kamarku pecah gimana?!Aku membuka jendela dan menampakkan jaeden di jendela kamarnya juga
"Jaeden!! Kalau jendela kamar gw pecah gimana?!" Ucapku sambil sedikit bersorak
KAMU SEDANG MEMBACA
TOGETHER YOU (JAEDEN MARTELL X READER)
Aléatoire[TAHAP REVISI] 🦋JAEDEN MARTELL X OC🦋 Pertemuan mereka yang sangat konyol membuat mereka terjebak dalam dua lengkungan yang menjadi satu. Jaeden Martell. Cowok tampan bak dewa Yunani tidak menyangka akan secepat itu terpikat seorang gadis yang meru...