24 :: Bad Plan

16.6K 1.7K 196
                                    

"Marah?"

"Tidak,"

Mark menghela nafas. Tentu saja Haechan marah, untuk apa di tanyakan?

Akhirnya Mark mengambil kotak berisi makanan yang di pesan tadi, membuka dan mengambil sesendok nasi serta lauk di atasnya,"Ayo, buka mulutmu."

Haechan mendengus.

Sebelum akhirnya dia berhasil menekan ego dan menuruti apa kata Mark. Lelaki yang lebih tua itu tersenyum tipis selama menyuapi Haechan. Menatap wajah manis itu dengan tatapan penuh kasih sayang. Sesekali tangan lebar Mark mengusap puncak kepala bersurai gelap itu membuat sang empu menoleh singkat.

"Aku minta maaf, ya? Lain kali kita pergi lagi."

Haechan tersenyum tipis, suasana hatinya membaik,"Tidak masalah hyung. Seperti ini saja sudah membuatku senang,"

Mark menghela nafas,"Apakah tidak masalah jika aku pindah kamar?"

"Hah?! Kenapa?"

"Tidak apa. Hanya... ingin saja."

"Hyung tidak nyaman sekamar denganku?"

Dengan cepat Mark menggeleng,"Tidak! Bukan. Ada alasan yang tidak bisa aku beri tahu padamu,"

"Apa karena Sungchan? Jika memang hyung merasa keberatan aku berdekatan dengannya, aku akan menghindari-"

"Tidak, bukan karena itu Haechan. Jangan menghindari Sungchan, dia butuh orang yang membantunya untuk beradaptasi. Untuk yang sebelumnya aku minta maaf, terlalu cemburu tidak baik juga," Mark tertawa kecil di akhir perkataan.

"Lalu apa alasannya mau pindah? Tapi aku... aku maunya dengan hyung...,"

Mark tersenyum tipis melihat wajah memohon Haechan untuk tidak pindah kamar. Tangan kanannya bergerak untuk meraih dagu Haechan dan memberi kecupan singkat pada bibir hati itu.

"Aku akan mengusahakannya."

《◇•◇》

"Mark, manager memanggilmu."

Haechan ikut menoleh pada Taeyong yang tiba-tiba masuk ke dapur dengan wajah serius. Mendengar decakan dari Mark membuat Haechan berpikir bahwa ada hal penting yang sedang terjadi. Keyakinannya juga menguat kala mengingat kejadian semalam dimana tiba-tiba Mark mengatakan ingin pindah kamar. Apa semua ini ada hubungannya dengan Haechan juga?

"Oke, hyung. Aku akan segera menemui manager."

Mark meletakan beberapa buah telur ke dalam mangkok. Rencana untuk membuat sarapan bersama Haechan hancur seketika. Wajah kecewa dari pria manis itu juga kentara membuat Mark merasa bersalah.

Mark meletakan tangan kanan ke atas kepala Haechan sambil sedikit membungkuk agar dia lebih jelas menatap wajah Haechan,"Lain kali kita masak bersama."

Haechan yang seperti ini sungguh terlihat seperti anak kecil membuat Mark merasa gemas sendiri. Tanpa menunggu jawaban dari lelaki manis itu, Mark melangkah untuk meninggalkan dapur, namun sebuah tangan menarik lengan bajunya.

"Aku ikut, hyung."

"Kamu buat sarapan saja. Nanti kita makan bersama."

Haechan menggeleng,"Aku ikut. Pasti hal ini menyangkut diriku juga, kan?"

Mark menangkup wajah yang lebih muda,"Haechanie... kamu buat sarapan saja bersama Taeyong hyung. Masalah ini tak ada hubungannya denganmu. Bisa saja manager hyung hanya memberiku beberapa nasihat dalam melakukan perform,"

Bitter Sweet [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang