11 :: Confess

26K 2.9K 238
                                    

"Tolong lah kalian diam, aku ingin tidur!" Protes Haechan sambil merapatkan selimut ke tubuhnya. Sedari tadi Jisung dan Chenle sangat berisik karena asyik bermain game, sedangkan kepala Haechan terasa sangat pusing dan ingin pecah, itu lah sebabnya dia coba untuk tidur berharap nanti akan terasa lebih baik. Tapi dua maknae ini benar-benar mengganggu. Chenle yang sedang serius bermain dan Jisung dengan kebucinannya menyemangati Chenle agar terus semangat dan memenangkan game.

"Chenle-ya! Awas, biar aku dulu yang maju, aku tidak mau kau tertembak."

Lihat? Bahkan di dalam game pun mereka mengumbar kebucinan!

"Tak masalah, aku bisa menanganinya. Kau mundur!"

"Tidak, biarkan aku-"

"YAK!" Chenle dan Jisung kaget bukan main kala Haechan berteriak kesal,"Kalian disini mau menjagaku atau mengumbar kebucinan?!"

"Oh iya! Sini Icung cek suhu badan hyung," Jisung langsung meletakan handphonenya dan mengambil termometer dari laci, lelaki tinggi itu mendekati Haechan dan hendak membuka resleting jaketnya.

"YAK! Jisung-ah! Mau apa kau? Sini biar aku saja!" Chenle merebut termometer dari tangan Jisung.

"Tapi aku hanya ingin mengecek suhu ba-"

"Aku saja! Kau menghadap kesana!" Chenle menunjuk dinding di belakangnya dan langsung di turuti oleh Jisung dengan memanyunkan bibirnya.

Wajah Haechan sudah mengernyit heran sekaligus bingung sedari tadi, apa-apaan itu? Memangnya kenapa jika Jisung hanya ingin mengecek suhu badannya?

"Aku akan melapor pada Mark hyung jika kau berani macam-macam pada manusia satu ini," gumam Chenle sambil membuka jaket Haechan yang tentu sangat bisa Haechan dengar.

"Apa maksudmu?"

Chenle tersenyum,"Hehe, tidak hyung...,"

《◇•◇》

Malamnya, setelah anggota 127 selesai latihan dan kembali ke dorm, semua langsung ke kamar Haechan dan mengecek keadaannya. Jisung dan Chenle sedang makan malam sebelum kembali ke dorm mereka. Taeyong dengan sikap keibuannya meletakan telapak tangan ke kening Haechan dengan lembut, wajahnya terlihat serius menatap lelaki yang kini masih saja terus menggigil. Taeyong dapat cerita bahwa Haechan sudah terkena demam sejak lusa kemarin dari Mark, tak hanya Haechan yang akan mendapat omelan, tentu saja Mark juga akan kena karena tak memberitahu member yang lain tentang kondisi kesehatan roommate nya ini.

"Sudah makan?" Tanya Taeyong yang langsung di balas gelengan pelan.

"Aku akan buatkan makan malam, sambil menunggu kamu bersihkan dulu tubuhmu, tapi jangan mandi. Cukup basuh badan kamu dengan handuk basah. Apa kau merasa pusing? Aku akan minta tolong anggota lain untuk menuntun dan membantumu ke kamar mandi, oke?" ujar Taeyong sambil mengusap puncak kepala Haechan.

Taeyong menoleh pada Jaehyun,"Jae, tolong kau-"

"Aku saja hyung," potong Mark dengan cepat.

Semua anggota menoleh pada Mark dan menatapnya heran, memproses apakah telinga mereka salah dengar.

"Mark, kau tidak salah bicara kan?" Tanya Doyoung yang berada di salah satu sisi kasur Haechan.

Mark mengerjabkan mata,"Me-memangnya ada yang salah dengan perkataanku, ya?"

"Woah, ternyata menjadikan kalian roommate merupakan pilihan yang bagus. Bagaimana jika kalian di permanenkan saja? Jadi saat merandom kamar lagi kalian tidak perlu ikut,"

Bitter Sweet [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang