12 :: Sweet Things

26K 2.9K 212
                                    

"Haechan, tunggu! Aku minta maaf!" Mark mengejar Haechan yang berjalan cepat melewati tempat syuting dan akan menuju ke kamar mandi. Lelaki yang namanya di panggil terus menerus itu menulikan pendengarannya. Tak lama sampai di kamar mandi, Haechan hendak membuka salah satu bilik namun tangan kirinya di tarik oleh Mark.

Tubuh Haechan tak sengaja menubruk dada Mark dan segera saja lelaki manis itu mendorong dan menepis tangan Mark yang menggenggam pergelangan tangannya. Matanya berkilat tajam,"Apa maumu?"

Mendengar nada rendah yang di lontarkan oleh Haechan, Mark memberanikan diri untuk menyentuh pipinya, namun lagi-lagi mendapat tepisan yang lebih kasar lagi.

"Haechan, aku tidak bermaksud untuk membuatmu merasa malu lagi di depan para member, aku mengatakannya secara tidak sadar. Maafkan aku...,"

"Kau hanya bisa meminta maaf, ya? Tak bisakah saat ku bilang kau untuk enyah, maka menghilang betulan? Tidak, kan? Kau malam ini jangan tidur di kamarku,"

"Haechan...,"

"Cih, menggelikan sekali rasanya disukai oleh orang seperti dirimu," ujar Haechan angkuh sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Tentu Mark diam-diam menahan rasa sakit di hatinya setelah mendengar perkataan Haechan. Kesalahpahaman di antara mereka saja belum selesai, lalu di tambah dengan mulut bodohnya tidak bisa menahan diri. Tentu saja akan membuat Haechan makin membencinya.

"Biar aku luruskan dulu kesalahpahaman yang terjadi dulu. Izinkan aku untuk cerita,"

"Tidak, semua yang akan kau ceritakan itu bullshit."

Mark mendecih,"Maka dari itu deng-"

"Mark hyung," kedua orang yang sedang bercekcok langsung menoleh pada seseorang yang tiba-tiba masuk ke pembicaraan mereka. Itu adalah Renjun, dia mendekat dan menepuk bahu keduanya bergantian. Matanya memberi kode pada Mark untuk keluar sebentar menandakan dia ingin bicara empat mata dengan Haechan. Mark yang mengerti pun langsung keluar dari kamar mandi.

"Hei, bodoh," Renjun memulai pembicaraan setelah menempatkan diri tepat di hadapan Haechan.

"Yak! Kau-"

"Biar aku yang ceritakan kejadian sebenarnya dulu. Jangan potong pembicaraanku sebelum aku yang mengizinkan. Mengerti?"

Haechan membuang mukanya, malas dengan Renjun yang seperti ini,"Tidak, kau pasti sudah di sogok sesuatu olehnya untuk mengarang cerita."

Renjun pun langsung menarik telinga kanan Haechan yang membuatnya mengerang menahan sakit,"APA-APAAN PIKIRAN BURUK SEPERTI ITU?! MAKANYA DENGARKAN DULU!"

"IYA, ADUH SAKIT, INJUN!"

Renjun pun melepas jewerannya sambil menghela nafas sebentar,"Oke, aku akan mulai cerita...,"

Akhirnya Renjun menceritakan segalanya secara detail dan tak ada yang terlewat sedikit pun. Sambil memperhatikan raut wajah Haechan yang terus berubah-ubah antara bingung, merasa bersalah, dan yang lainnya. Renjun mengakhiri ceritanya dengan tepukan tangan sekali bermaksud untuk menyadarkan Haechan dari lamunan dan segala pikiran yang berkecamuk di dalam kepalanya.

"Itu... sungguhan?"

Renjun mengangkat bahu,"Terserah dirimu ingin mempercayaiku atau tidak, tapi tugasku disini untuk menceritakan yang sebenarnya padamu telah selesai. Untuk pemastian kembali coba saja tanya Jeno, Chenle atau Jisung, pastikan apakah yang aku ceritakan padamu ini sama dengan yang akan mereka ceritakan nanti. Tugasmu sekarang adalah buang prasangka buruk yang terus-terusan ada dan akhiri kesalahpahaman ini."

"Jika ini buka kebohongan mengapa kalian tidak cerita padaku sejak awal?"

"Kami awalnya memang sudah merasa kalau hubungan kalian memburuk karena hal itu, namun kami berusaha untuk berpikir positif bahwa kalian memiliki masalah pribadi yang tidak bisa kami campuri. Lalu, bulan lalu Mark hyung baru berkata pada kami bahwa alasanmu membencinya memang karena hal itu, kami mendengarnya tidak terkejut karena itu yang sudah kami duga sejak awal. Kami sudah berusaha membantu untuk menceritakan ini padamu Haechan, tapi Mark hyung masih menahan karena dia sendiri yang ingin bercerita dan nyatanya kau tidak memberi kesempatan sama sekali padanya untuk menceritakan yang sebenarnya. Kau tahu aku orang yang tidak sabaran, maka dari itu aku bercerita padamu sekarang."

Bitter Sweet [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang