Hari ini Dreamies datang ke taman bermain dimana mereka melakukan syuting music video sebelumnya. Mereka ingin bermain kembali dengan bebas tanpa adanya kamera yang menyorot, untung saja manager mengizinkan dengan syarat beberapa bodyguard harus ikut mengaja mereka dari kejauhan. Awalnya Renjun ingin protes, namun segera saja Jaemin menahan. Lebih baik seperti itu dari pada manager akan berubah pikiran dan malah tak mengizinkan mereka untuk pergi bermain.
Jeno dengan sengaja mengajak Mark tanpa memberi tahu Haechan terlebih dahulu, lelaki beralis camar itu di minta untuk berangkat terlebih dahulu dan menunggu mereka disana sebentar. Mau bagaimana pun diam-diam Dreamies akan membantu Mark untuk memperbaiki hubungannya lebih baik lagi dengan Haechan.
"Kenapa perasaanku tidak enak hari ini?" Ujar Haechan kala baru saja duduk di bangku mobil. Renjun yang berada di sampingnya menepuk bahu Haechan.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh,"
"Aku serius. Misalnya saat kita menaiki bianglala akan terlepas dari tempatnya, atau saat memasuki rumah hantu kita akan terpisah dan tiba-tiba berada di dunia yang tak di kenal. Wah, itu pasti akan sangat-"
"Haechan-ah... jangan berlebihan," potong Jaemin yang duduk di belakangnya bersama Jeno. Ah, pikiran Haechan benar-benar tak masuk di akal.
"Chenle-ya, nanti mau kemana?" Tanya Jisung yang berada di paling belakang.
"Aku ikut saja,"
"Jangan begitu, aku yang akan ikut Chenle mau kemana."
"Tapi aku akan ikut saja apa yang akan kita naiki nanti,"
"Tapi, bagaimana jika di beberapa waktu kita berpisah dengan mereka dan menghabiskan waktu berdua saja? Pasti menyenangkan!" Jisung terdengar antusias.
"Tapi apakah boleh seperti itu? Aku rasa tidak akan di izinkan oleh hyung-hyung."
"Ah tenang saja Chenle, aku yang akan-"
"Hei kalian, jika ingin mengumbar kemesraaan jangan disini." Haechan menoleh dan melontarkan protesannya.
"Hyung iri?" Tanya Chenle sambil tersenyum menyebalkan.
"Enak saja! Untuk apa aku iri untuk hal seperti it-"
"Makanya terima saja perasaan Mark hyung, maka Haechan hyung tidak akan sendirian lagi."
Wajah Haechan memerah menahan marah dan malu,"Yak! Untuk apa aku menerimanya? Lihat saja, aku tidak akan menerima perasaannya sama sekali, sedikit pun."
"Benarkah? Kalau suatu hari hyung juga menyukai Mark hyung maka traktir aku selama sebulan, setuju?" Chenle menantang Haechan.
"Ya! Terserah. Lagipula aku tidak akan pernah menerimanya,"
Semua member yang berada disana hanya bisa saling bertukar pandang mendengar pengakuan Haechan bahwa dia tak akan pernah jatuh pada pesona yang di miliki oleh Mark. Hanya merasa tidak percaya karena dulu sekali saat mereka masih sangat kecil, Haechan berulangkali mengungkapkan perasaannya pada Mark bahwa dia menyayangi lelaki itu. Bukan sebagai kakak, teman atau sahabat. Namun pada hubungan yang lebih spesial lagi. Namun sayang, dulu Mark terlihat sangat tidak mempedulikan ungkapan itu dan meresponnya biasa saja bahkan kelewat dingin.
Jisung tahu bagaimana sedihnya Haechan kala Mark tak merespon ungkapan itu dan justru malah mendorongnya menjauh. Walaupun Haechan selalu menjawab tidak apa-apa jika Jisung bertanya, maknae itu tahu bahwa Haechan menyimpan rasa kecewa dan sedih. Karena semua itu tergambar dengan jelas di sorot mata Haechan.
《◇•◇》
"Akhirnya kita sampaiii," Chenle mengangkat kedua tangannya ke atas dan di ikuti oleh Jisung. Jaemin yang melihat tingkah kedua maknae itu hanya bisa tersenyum menahan rasa gemas untuk mencubit kedua pipi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Markhyuck]
FanficLee Haechan, lelaki yang selalu membuat Mark Lee merasa tak betah berada di dekatnya. Membuat masalah dan membuat Mark merasa jengkel adalah hobinya. Sikap tak ingin mengalahnya justru memancing Mark untuk melakukan hal yang sama sehingga setiap mer...