6:: Lips

28.4K 3.1K 262
                                    

Jaemin menonton live hyung-hyung nya melakukan promosi dari handphone, masih grup lain yang tampil. Dia menyisir surainya yang baru di cat dengan warna biru ke belakang. Karena setelah ini dream akan melakukan comeback tak lama lagi. Mereka semua sebenarnya khawatir dengan kesehatan Haechan karena baru saja melakukan comeback dan akan melakukannya lagi bersama dreamies.

"Nana..." seseorang memeluk lehernya dari belakang, Jaemin merasakan dagu yang bertumpu pada puncak kepalanya. Dia tidak terkejut lagi, siapa lagi yang akan melakukan itu selain Jeno?

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Jaemin mendongakan kepalanya ke atas dan matanya langsung menangkap wajah tampan dari seorang Lee Jeno, pemilik senyum bulan sabit,"Jeno tidak menonton live promosinya?"

Jeno tersenyum,"Aku akan ikut menonton denganmu saja." Jaemin ikut tersenyum melihat senyuman Jeno, sungguh lelaki tampan di belakangnya ini dapat membuat Jaemin senang hanya dengan hal yang sangat sederhana.

"Nana, jangan mendongak seperti ini terus. Apa lehermu tidak sakit?"

Jaemin menggeleng,"Tidak, kan yang Nana lihat Jeno."

"Astaga, telingaku ternodai," celetuk Jisung tiba-tiba tanpa rasa dosa, Jeno dan Jaemin menoleh, maknae itu sedang berbaring sambil memainkan handphonenya.

Jeno mendengus,"Kalau kau iri tinggal bilang saja,"

Jisung menurunkan ponselnya, lalu menatap Jeno."Hyung, aku bisa lebih romantis di bandingkan Jeno Hyung kepada Nana Hyung, untuk buktinya bisa tanyakan pada Chenle."

Jaemin tertawa kecil,"Seperti biasa, maknae on top."

Akhirnya Jeno menggeret kursi di sebelah Jaemin dan menonton live bersama. Saat ini anggota 127 sedang di interview dan Taeyong sedang bicara. Jaemin memperhatikan Haechan yang berada di barisan depan sedang tersenyum,"Wah, Haechan terlihat sangat manis."

Jeno mengangguk,"Terlihat berbeda dengan gaya rambut seperti itu,"

"Mark hyung juga sangat keren dengan gaya rambut seperti itu,"

Jeno melirik malas pada Jaemin,"Masih jauh lebih keren aku."

Jaemin sebenarnya tahu kalau Jeno sedang cemburu saat ini. Ah lelaki di sebelahnya ini selalu cemburu, jadi dia sudah terbiasa dengan sikap pencemburunya. Berbicara tentang Haechan dan Mark, Jaemin menjadi bertanya-tanya bagaimana hubungan keduanya. Apakah masih sama?

"Apakah hubungan Haechan dan Mark hyung sudah membaik?" Jaemin tiba-tiba menjadi khawatir.

"Setahuku belum, aku sudah menceritakannya padamu, bukan? Tentu sangat sulit untuk Haechan menerima perkataan seperti itu."

"Tapi... apa Mark hyung tidak ingin menjelaskannya?"

Jeno menggelengkan kepala tanda tidak tahu.

《◇•◇》

Semua member sudah berada di atas panggung, namun para staff masih sibuk mempersiapkan segala hal untuk penampilan mereka. Haechan menggulung lengan bajunya sampai ke siku, lalu melipat kedua tangan di depan dada. Pekerjaan sebagai staff dan petugas panggung pasti sangat melelahkan, mereka harus mondar-mandir kesana dan kemari untuk mempersiapkan pertunjukan. Hati Haechan terasa terenyuh membayangkannya.

Lalu kepalanya mendongak ke atas, lampu-lampu panggung sangat indah berjejeran di atas dengan warna yang bervariasi. Haechan menunjuk salah satu lampu yang menurutnya sangat indah kala merasakan seseorang berjalan mendekat ke arahnya,"Hyung lihat! Lampu yang itu indah sekali."

Bitter Sweet [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang