Part 76 : In Captivity | 2

3K 445 91
                                    

SEBAGIAN PART DIPRIVAT, FOLLOW DULU BARU BISA BACA!

"HAPPY READING"
------------------------

"Inilah Keluarga. Walaupun tak ada ikatan darah diantara mereka. Tetapi persahabatan mereka yang  akan membawa mereka membentuk suatu keluarga"

- Unknow -

   Setelah mata elsa dibuka, dilihat nya seseorang yang sangat ia benci didepan matanya.

Niko, Alsa?”Batinnya

Elaa tersenyum miring dibalik muka nelangsanya. “Ternyata mereka dalang dibalik ini,”Ucapnya dalam hati

“Yahh sekarang jagoannya udah Sekarat!”Ucap Alsa dengan nada-nada yang menjengkelkan dan berjongkok didepan Elsa

“Huhuhu, Sakit,”Ucap Alsa sambil mengusap air matanya, biasalah pencitraan

“Biarin aja sekalian mati!”Bak menusuk relung hati Elsa, Itu Niko yang berucap

"Tega bener lu, anj!"Elsa hanya bisa membatin

“Makanya jadi cewek gausah sok jagoan!”Alsa menimpali. “Sekarang? Tinggal tunggu tanggal mainnya buat lo tiada!”Sambungnya

Elsa tertawa disaat keadaannya sedang tidak baik-baik saja. “Pada akhirnya kebenaran akan terbongkar dengan sendirinya!”Elsa menatap Alsa dan Niko dengan tatapan tajam, bak pisau

Alsa tersenyum miring. “Hahah! Biasain kalo mimpi jangan ketinggian!”Ucapnya sinis sambil memyentil dahi Elsa. “Takutnya nanti jatuhnya malah sakit!”Sambungnya dengan diiringi tawaan jahat

“Biarin aja, biar Musuh datang ke kesini,”Ucap Niko

Kening Elsa mengerut. “Musuh?”Gumannya tapi terdengar di telinga Niko

“Iya musuh!" Jawab Niko dengan suara yang begitu keras ditelinga Elsa. "ALEXTER, AKSGAR mereka bakal dateng buat nolongin lo! Gue nangkep lo bukan hanya sekedar mau bunuh lo, tetapi juga mereka!! Ngerti?!"Ujar Niko. "Ayo dek kita pergi,”Ucapnya dengan menggandeng Alsa keluar dan mengunci pintu tersebut

  Segera Elsa kembali melepaskan tali yang diikatnya tadi.

“Untung tadi gue bawa jam tangan ini, kalo gak apa jadinya gue?”Ucapnya sambil berdiri.

Elsa tertawa perlahan. "Punya kakak gak pernah pinter sama sekali, rencana yang begitu epic, tapi dihancurkannya sendiri, dengan cara ngasih tau gue, Stupid!"Elsa lalu tertawa sendiri

“Oh, shit. Gue gak punya nomer siapapun cuman bang Reyhan, Gimana coba? Gada pilihan lain,”Elsa mencoba menghubungi Reyhan dengan menggunakan Jam tangannya yang begitu canggih

Sambungan telepon masuk, tetapi belum diangkat oleh pemiliknya. “Lama amat anjritt ngangkatnya!”Gumannya kesal

“Halo dek?”

“Lama amat sehh bang ngangkatnya?”

“Maaf,  Gue tadi abis dari toilet! Kenapa?”

“Gue minta tolong sama lo, ini penting banget!”

“Apaan?”

“Lo bisa ke jakarta sekarang?”

“Ngapain?”

“Ini penting banget bang, hidup dan mati gue ini!”

“Sok dramatis lo, dek,”

“Serius bang, gue disekap, anjirr!”

Angel ALEXTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang