Twenty Eight

20 3 0
                                    

"Iya, apa kamu tidak penasaran?"

"Pasti, tapi itu adalah privasi kamu. Jadi terserah kamu akan menceritakannya atau tidak, aku tidak akan memaksa." Ini yang Nat suka dari Jack. Dia tak akan memaksa seseorang untuk menceritakan apa yang ia ingin ketahui. Hal ini juga yang membuat Nat nyaman dan sayang pada Jack. Tapi sekarang masalahnya adalah memecahkan teka-teki keluarganya.

.
.
.

"Saya akan pergi ke negeri kegelapan!!" ucap tegas Nat pada kepala sekolah.

"Saya tidak setuju."

"Apakah saya meminya izin pada anda? saya hanya mengatakannya saja," ucap Nat dan keluar dari ruangan kepala sekolah.

Roger mengejar Nat dan mengatakan dia mengijinkannya. Bahkan Roger akan memberi alat penelitian untuk membantu Nat dan Roger juga meminta agar Nat pergi bersama salah satu rekannya untuk menemaninya.

"Terima kasih." Setelah itu Nat langsung berlari menuju ke kamarnya. Ia akan meminta Jack untuk menemaninya.

"Jack!!" seru Nat seraya mencari keberadaan Jack.

"Iya, ada apa Nat?" Jack keluar dari kamar mandi dan menghampiri Nat.

"Aku akan menuju negeri sebelah."

"Di sana berbahaya Nat!!"

"Aku tahu, maka dari itu aku butuh bantuanmu. Kita akan berangkat besok!!" sekarang Jack paham maksud Nat. Ia pun membaringkan tubuhnya di kasur Nat. Begitu pun Nat membaringkan tubuhnya di sebelah Jack.

"Aku harap semua berjalan lancar," harap Jack dan mencoba memejamkan matanya.

Hari ini adalah hari di mana keduanya pergi, mereka pamit pada rekan se teamnya dengan alasan ada keperluan. Ternyata mereka berempat percaya dengan apa yang dikatakan oleh Nat.

Perjalanan dari asrama hingga perbatasan membutuhkan paling lama dua hari, karena Nat sedang terburu-buru ia menggunakan teleportasi yang hanya membutuhkan lima menit. Nat dan Jack sekarang berdiri di depan berpatasan.

Nat mengucapkan mantra untuk melemahkan perbatasan, sebelum itu mereka sudah menyamar agar seperti penduduk gelap. Di negeri ini jarang sekali orang tertawa, karena kehidupan mereka yang sulit. Belum lagi harga bahan pokok yang mahal karena tidak terkena cahaya matahari.

"Mari!!" mereka perlahan melangkah dengan tudung di kepala keduanya.

Mata Nat menelisik setiap sudut di hutan ini dan hutan ini menggambarkan sebuah kata yang pas, gersang. Itulah kata yang pas untuk hutan yang bahkan tidak seperti itu. Nat akan berada di sini hingga ia menemukan sebuah fakta tentang negeri ini atau info tentang di mana keberadaan orangtuanya.

Di sini sangat berbeda, batin kaget Jack.

"Bagaimana pendapatmu, Jack?" tanya pelan Nat.

"Mengerikan Nat," jawab Jack dengan nada pelan.

"Iya, benar sekali. Di sana ada desa!!"

Nat dan Jack mampir ke pasar yang berada di desa tepi perbatasan. "Mau apa?" ucap ketus pedagang.

"Saya ingin dua roti!!" ucap Nat. Keduanya memilih duduk sejenak di salah satu kursi.

"Bagaimana?"

"Hambar dan para pedagang tidak ramah," ucap Jack berpendapat.

"Iya benar." Setelah selesai mereka melanjutkan perjalanan menuju pusat kota.

Nat yakin bahwa di pusat kota adalah para petinggi berada dan Nat yakin bahwa mereka mengurung orangtuanya berada di pusat kota. Nat juga penasaran  bagaimana nanti kondisi pusat kota apa lebih buruk dari desa ini?

Nat memilih menggunakan kendaraan agar cepat sampai di pusat kota. Walau Nat dan Jack sempat terkejut melihat kendaraan yang berada di sini.

"Ke pusat kota!!" kendaraan itu mulai melaju ke arah pusat kota. Nat dan Jack hanya bisa berharap penelitian ini akan berjalan dengan lancar.



























Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.

Order novel Arissa yuk berjudul "Where Is My Daddy, Mom?"

Order novel Arissa yuk berjudul "Where Is My Daddy, Mom?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tutup PO tanggal 10 maret 2021. Mumpung masih PO😀.

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

The Weasley Family Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang