Nineteen

38 5 0
                                    

"Kita tidak mengerti sama sekali, mengenai pembahasan di sini!" frustasi Lily yang disetujui oleh lainnya.

"Sebaiknya kita langsung bertanya kepada Jack, seperti Nat tadi bagaimana?" usul Nick, membuat mereka melangkahkan kakinya mencari keberadaan Jack.

.
.
.

"Sekarang adalah hari terakhir pelatihan, menurut kalian bagaimana?" tanya Victor pada yang lain.

"Bagaimana yah, selama pelatihan hanya 50%  yang masuk dalam otakku bagaimana ini," panik Nick. Setelah mengenal mereka, Nat menjadi tahu bagaimana sifat yanh lainnya.

"Kamu masih lebih baik Nic aku tidak ada setengah, semua yang dijelaskan sangat asing bagi diri kita," ucap Lily santai, bahkan sangat santai. Kenapa begitu? karena nanti ia tidak akan sendirian jadi ia tidak khawatir.

"Kamu santai sekali Ly, apa kamu tidak tahu bahwa nanti akan ada ujian untuk melihat seberapa siap kita?" ucap Ester memberitahu.

"APAA!!" kaget Lily. Ia tidak tahu akan ujian itu.

"Itu memang ada Ly, memang baru disebar, jadi belum seluruh murid tahu," sahut Nat membenarkan.

"Jadi benar, lalu bagaimana?" ucap lemah Lily.

"Kamu harus belajar, Ly," usul Nat. Padahal ia tahu bahwa temannya ini benci dengan kata 'belajar', namun entah kenapa ia selalu bisa mengerjakan soal ujian akhir tahun dengan baik.

Tak terasa waktu pelatihan dimulai, mereka mulai berlatih apa yang bisa mereka lakukan jika berada di dunia manusia dan masih banyak lagi, namun Nat sudah bisa memahaminya belum lagi ada Jack yang membuat dapat memahami dengan penjelsa. Jika ia masih bingung saat sudah di asrama ia menanyakan hal yang ia pelajari tadi. Ini adalah salah satu rahasia Nat yang tidak diketahui oleh para temannya.

"Hah, akhirnya selesai, besok kita mulai berangkat," ucap Lily.

"Iyh, bawa keperluan seperlunya jangan berlebihan," ucap Nat.

Mereka pun kembali ke kamar asrama masing-masing untuk beristirahat dan mempersiapkan keperluan besok pagi. Besok adalah awal dari petualangan mereka yang sebenarnya. Awal dimana mereka memulai sebuah kehidupan di dunia luar bukan hanya lingkup sekolah.

🔮🔮🔮

Sedangkan di tempat lain tepatnya di sebuah ruangan yang luas sedang dalam perbincangan yang tegang dan serius.

"Bagaimana kelanjutannya?" seorang pria dengan menumpu dagunya.

"Saya akan terus mengawasinya, tapi apa kita akan membiarkan begitu saja, apa kita seharusnya memberitahu yang sebenarnya?" tanya Petter.

"Saya inginnya dia mengerti bagaimana dunia luar dulu," ucap Roger mencoba mengucapkan pendapatnya.

"Tapi, ini adalah haknya sebagai anak," usul Petter yang dibenarkan oleh Roger.

"Saya tahu, tapi yang saya khawatirkan adalah kondisinya setelah mengetahui hal yang sebenarnya, belum lagi hal ini hanya diketahui oleh sedikit orang," kata Roger.

"Memang yang anda katakan benar, namun hal ini tidak bisa di sembunyikan sampai seterusnya!"

"Iya saya paham, kita akan membahas ini lain kali, lalu bagaimana dengan perkembangan dari penelitian itu?"

"Sudah hampir selesai, tinggal beberapa langkah."

Pembicaraan itu terus berlangsung, sanpai mereka tidak sadar bahwa ada seseorang yang menguping pembicaraan keduanya. Namun sesaat sebelum penyusup pergi Petter menembakkan sihirnya tepat di jantung penyusup hingga lenyap seketika.

"Anda memang hebat," puji Roger. Petter memang seorang pengawal yang terkenal setia dengan majikannya, ia akan melakukan semua usaha agar majikannya tetap selamat.

"Anda bisa saja, tapi anda jauh lebih hebat mengetahui mengenai penyusup ini, hingga saya mengubah pembicaraan topik kita," puji balik Petter pada Roger.

"Sudah tugas saya, sepertinya pembicaraan kita kali ini sampai sini dulu, saya pamit undur diri," pamit Petter, meninggalkan Roger sendirian.

























Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

The Weasley Family Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang