Twenty Six

24 3 0
                                    

"Nat kau kemana saja" ucap khawatir Ester.

"Iya, Nat kau kemana?" sahut Nick.

"Aku ingin sendiri." Sikap Nat membuat yang lain bingung, namun yang bisa mereka lakukan adalah memberi Nat ruang untuk merenung.

.
.
.

"NAT, KAMU KENAPA?" tanya Jack dengan nada emosi. Ia sudah jengah dengan sikap Nat yang sedari tadi dingin pada semua orang.

"Nggak."

"NAT!!"

"Kamu nggak akan paham," ucap lirih Nat.

"Kalau kamu nggak jelasin, bagaimana aku paham Nat. Kamu bisa cerita apa aja ke aku," ucap Jack melembut pada Nat. Mereka saat ini berada agak jauh dari desa, sehingga tidak ada yang mendengar. Jack perlahan mendekati Nat dan memeluk tubuh Nat, Jack seakan mengetahui bahwa saat ini Nat sedang rapuh. Saat dalam dekapan Jack, tangis Nat pecah seketika.

"Hiks ... hiks ... hiks ...." tangis Nat sesenggukan, Jack dengan setia memeluk erat dan mengelus punggung Nat pelan, mencoba menenangkan Nat.

Sebenarnya apayang terjadi sama kamu sih, Nat? batin bingung Jack.

Saat ini yang dapat Jack lakukan adalah menenangkan Nat yang sedang down. Entah kenapa Jack tidak senang dan ikut merasakan sakit ketika Nat sedang menangis. Apa yang terjadi dengan dirinya sebenarnya? perasaan ini memang bukan hanya sekali Jack rasakan, namun ini kesekian kalinya.

"Aku hiks ... tak menyangka hiks ... ini bisa  hiks ... terjadi padaku hiks ...." tangis Nat hingga sesenggukan.

"Sttsss ... kamu nggak perlu cerita sekarang kalau memang belum sanggup." Ucapan Jack dituruti oleh Nat. Hingga kini Nat tidak menyangka kenyataan yang ia alami saat ini. Nat hanya tak pernah membayangkan fakta yang baru saja ia dengar. Apa benar memang begitu? namun yang harus Nat lakukan sekarang adalah menanyakan hal ini kepaga Roger. Ya, ia harus secepatnya kembali, tanpa sadar Nat tertidur dengan posisi memeluk Jacak.

"Loh malah tidur," ucap Jack dengan kekehan kecil. Perlahan Jack menggendong Nat menuju rumah warga yang bersedia menampung mereka selama satu hari. Satu rumah menampung dua orang, kebetulan atau tidak Jack dan Nat satu rumah bahkan satu kamar. Beredarnya kabar bahwa Nat dan dirinya adalah sepasang kekasih padahal bukan seperti itu.

"Ada apa ini tuan muda?" tanya pemilik rumah, memang sudah umum jika para warga biasa akan memanggil para bangsawan dengan hormat seperti ini.

"Tidak apa-apa."

"Tuan muda!" panggilan itu membuat Jack berhenti sejenak.

"Ada apa?"

"Tadi rekan anda mengatakan bahwa kepulangan kalian diajukan menjadi pagi." Jack hanya mengangguk paham dan kembali melanjutkan jalannya menuju kamar, perlahan ia meletakan Nat di atas kasur.

"Aku akan melindungimu, Nat," gumam Jack setelah Nat terbaring di kasur. Jack ikut menidurkan dirinya dan mulai memejamkan mata, hari ini adalah hari melelahkan baginya maupun bagi yang lain.

🔮🔮🔮

"Apa yang terjadi pada Nat, yah?" tanya khawatir Lily.

"Aku pun begitu." Mereka adalah Ester dan Lily, keduanya masih memikirkan sikap dingin Nat tadi. Memang bukan pertama kalinya, namun sejak mereka menjadi akrab Nat tidak pernah lagi menunjukkan sikap dingin lagi. Lalu sekarang Nat kembali menunjukkannya setelah ia keluar dari hutan dan keluar paling akhir dari mereka. Bahkan yang lain tidak ada yang menyadari bahwa Nat tertinggal di belakang, hingga mereka sampai di desa dan menyadari ketidakhadirannya Nat.

"Sebaiknya kita beristirahat, karena besok kita akan segera kembali ke sekolah!!" titah Ester yang disetujui oleh Lily. Keduanya yang sudah lelah pun membuat mereka cepat sekali pulas. Namun tak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi esol hari.


























Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa Yang lain.
Nantikan dan ikuti open po dari cerita Arissa "Where Is My daddy, mom?" ada grup untuk open ponya juga loh. Link ada di deskripsi dan nantikan juga ikuti open po dari cerita Arissa "jendela kamar"
Jangan sampe ketinggalan, nanti nyesel loh!! Wajib beli pokoknya!!

The Weasley Family Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang