Sudah beberapa menit Uzui bersandar didepan pintu kamar Reina, menunggu gadis itu keluar. "Kenapa dia tak keluar keluar?" Uzui memutuskan untuk mengetuk pintu kamarnya. "Reina kun, kita harus pulang sekarang." Karena tak ada jawaban dari Reina, Uzui pun masuk.Tidak dikunci? Batin Uzui
"Ternyata masih tidur." Ucapnya dengan wajah kesal. "Dasar pemalas." Gumamnya. Dia pun mendekat ke Reina yang masih tertidur pulas dan memandangi wajahnya selama beberapa menit.
Ternyata kalau lagi tidur, kau makin cantik.
"Mmhh..." Reina membuka mata nya perlahan, dia langsung membelalakan mata saat Uzui sangat dekat dengan wajahnya. "Ohayou Reina kun!!"
"A-apa yang kau lakukan disini!! Bagaimana kau bisa masuk?" Reina menjauh dari Uzui sambil menutupi badannya dengan selimut. "Ahaha aku tidak melakukan apa apa padamu Reina kun. Kau sendiri ceroboh tidak mengunci pintu mu." Reina menghela nafas. "Sudah cepat mandi lah setelah itu kita pulang dan melapor."
Setelah mandi Reina menuju Uzui yang sedang bersandar di pintu keluar. "Ayo, Uzui san."
.
.
.
"Akhirnya sudah melapor." Ucap Uzui seraya merenggangkan tubuh nya."Kalau begitu aku akan menemui Shinobu san dulu. Kau mau ikut, Uzui san?"
"Tidak, aku ingin kembali ke rumah saja untuk beristirahat." . "Souka, kalau begitu aku duluan, jaa nee." Reina melesat begitu saja.
"Shinobu san!!" Sapa Reina sambil melambaikan tangannya. "Ara? Tomioka chan? Ada apa kemari?"
"Sudah ku bilang panggil saja Reina, Shinobu san. Tidak apa aku hanya ingin kemari."
"Souka, bagaimana misi mu dengan Uzui san?"
"Lumayan baik. Kami mengalahkan iblis kuat dan menjijikkan." . "Itu bagus." Jawab Shinobu tersenyum. "Apa kau tidak ada misi, Shinobu san?"
"Shinobu san." Sapa gadis berambut pink dan sedikit warna hijau di ujungnya. "Wahh siapa gadis ini?" Tanyanya saat melihat Reina. "Ahh kalian belum berkenalan ya?"
"Watashi wa Tomioka Reina, yoroshiku onegaisimasu." Ucap Reina dengan tersenyum. "Tak ku sangka Tomioka san mempunyai adik yang cantik!! Aku Kanroji Mitsuri!!"
Mereka bertiga pun saling berbincang tak jarang Reina juga membuat candaan."Ngomong ngomong kau berbeda dengan kakakmu ya, Reina chan." Reina memiringkan kepala nya tanda dia bertanya. "Tomioka san itu selalu berbicara seadanya, wajahnya selalu datar dan tak pernah tersenyum. Sedangkan kau sering tersenyum dan banyak bicara."
"Ahaha, aku dan Giyuu nii chan tidak seperti yang kau pikirkan, Mitsuri san.". "Hee? Majika?"
"Nee, Shinobu san, Mitsuri san aku belum mengenal semua hashira. Bisa kah kalian berdua mengenalkanku pada mereka semua?" Tanya Reina. "Tentu saja Reina chan. Ayo kita ke kediaman mereka!!" Tangan Reina pun ditarik oleh Mitsuri menuju kediaman para pilar.
Tomioka Reina'Pov
"Tadaima!" Aku kembali kerumah dengan keadaan kesal. "Okaeri, Reina kun! Ada apa? Wajahmu terlihat kesal."
"Tidak apa. Tadi Aku meminta Mitsuri dan Shinobu san untuk mengenalkanku kepada semua hashira mereka pun mengajakku ke kediaman mereka. Tapi saat di kediaman orang berambut putih itu menyebalkan." Uzui pun mengangkat satu alis nya "Maksudmu Shinazugawa?"
"Ya, aku tak menyukai orang itu. Dia menyebutku pendek." Uzui tertawa "Dia memang seperti itu, lama lama kau juga akan terbiasa dengannya."
Aku hanya mengangguk lalu berjalan kearah kamar tapi terhenti saat Uzui san berbicara. "Kudengar besok Tomioka akan kembali."
Author'Pov
Reina yang mendengar perkataan Uzui pun langsung bersemangat. "Benarkah? Wahh aku rindu nii chan!!" Uzui tersenyum kecil melihat perubahan tingkah Reina.
"Jadi besok aku akan pulang ke rumahku." Seketika Reina memiringkan kepalanya lalu mendekat ke Uzui "Ehh? Bagaimana dengan latihannya." Uzui menyentil dahi gadis itu "Kau lupa? Aku hanya sementara menjadi gurumu."
"Tidak! Kau akan tetap jadi guru ku, Uzui san. Kau mau kan? Onegai!!"
Dia sangat imut, aku ingin menciumnya tapi dia belum cukup umur. Batin Uzui
"Tanya kan itu pada kakakmu, Reina kun. Jika dia menyetujui nya maka aku tak masalah."
.
.
.
"Giyuu nii chan!! Okaeri!!" Teriak Reina berlari kearah Giyuu sambil merentangkan tangannya. Giyuu yang dipeluk adiknya itu tersenyum tipis lalu mengusap surai nya. "Kau sudah pulang, Tomioka? Bagaimana misi mu?"
Tanya Uzui yang keluar dari rumah."Berjalan baik. Terimakasih telah menjaga adikku." Ucap Giyuu datar. "Tak masalah lagipula aku juga senang dia menjadi muridku,aku bisa menjaga nya dan mengajari nya dengan elegan."
"Nii chan aku ingin Uzui san tetap jadi guru ku, apakah boleh?" Giyuu memandang adiknya lalu mengangguk.
Author'Pov
Bulan demi bulan pun dilalui sekarang usia nya menginjak 17 tahun. Reina mulai akrab dengan para hashira, dia juga sudah pernah membunuh iblis bulan bawah walau terluka. Seiring berjalan nya waktu Reina pun bertambah kuat dan Oyakata-sama mengakui itu. Reina sempat ditawari oleh Oyakata-sama untuk menjadi hashira karena dia sudah memenuhi syarat, tapi Reina menolak.
Bukannya dia tak mau, dia sebenarnya sangat mau menjadi hashira karena itu adalah tujuan nya dari awal. Tapi dia merasa kekuatan nya belum cukup pantas untuk menjadi hashira jadi dia terus berlatih bersama Giyuu maupun Uzui.
"KWAK! KWAK! Pesan! Tomioka Reina segera menuju ke kediaman Oyakata-sama dan mengikuti rapat para pilar."
Kenapa aku juga ikut? Aku kan bukan pilar. Batin Reina
Reina pun bergegas memakai haori dan tak lupa membawa nichirin nya lalu menuju ke kediaman Oyakata-sama. Disana para pilar sudah berkumpul menunggu kedatangan Oyakata-sama. "Reina chan!!" Teriak Mitsuri membuat para pilar menoleh ke arah orang yang dipanggil. "Kau juga dipanggil, Rein?" Tanya Giyuu. Reina pun hanya mengangguk
Beberapa menit kemudian Oyakata-sama pun keluar dari kediaman nya. Lalu mereka mendengar suara keributan, dua orang kakushi membawa pemburu iblis untuk menghadap Oyakata-sama. "Tanjirou kun?!!" Reina terkejut setelah melihat Tanjirou yang diikat untuk diadili. Reina juga marah saat Nezuko ditusuk dengan nichirin oleh Shinazugawa. Setelah keributan itu, Oyakata-sama menjelaskan apa yang terjadi. Tanjirou dan Nezuko pun dibawa ke kediaman kupu kupu
"Aku harap kalian semua bisa menerima Tanjirou dan adiknya yang menjadi iblis." Setelah percakapan ditutup oleh Oyakata-sama, dia pun kembali ke kediaman nya.
"Kau tak apa Tanjirou kun?" Tanya Reina dengan khawatir. "Tak apa Reina san. Terimakasih telah menyelamatkan Nezuko dari orang penuh luka itu."
"Tak perlu berterimakasih, memang sudah seharusnya aku melindungi kalian berdua."
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Wave || Uzui Tengen
Fantasy[Rate 17+] "Cinta itu seperti lubang, begitu kamu terjatuh kedalamnya, akan sulit untuk keluar." Start : 28-02-21 Finish : 12-04-21