"Maaf telah menganggu istirahat kalian berdua. Aku ingin kalian berdua ke desa Fukushima, kudengar dari penduduk disana mereka sering menemukan jejak darah saat malam hari dan pemburu iblis yang sudah ku kerahkan kesana menghilang tanpa jejak. Mungkin saja itu adalah ulah iblis bulan bawah, cari tau apa yang terjadi disana." Ucap Oyakata-sama pada Reina dan Rengoku.
"Baik Oyakata-sama." Jawab mereka berdua serentak
Tomioka Reina'Pov
Aku pun segera berangkat bersama Rengoku san ke desa Fukushima. Akhirnya setelah beberapa hari aku mendapatkan misi, karena aku bosan jika berlatih sendirian.
.
.
."Jadi, apa rencana kita, Rengoku san?" Tanya Reina kepada seniornya itu. Rengoku pun menoleh ke arah Reina "Kita akan berpatroli disini sampai iblisnya muncul, nak Tomioka!" Ucapnya dengan tersenyum lebar.
Ah sungguh menyilaukan mata. Batin Reina
"Panggil saja Reina, Rengoku san." Ucap Reina "Bagaimana jika kita makan dulu, Rengoku san? Setelah perjalanan cukup jauh, pasti kau juga lapar kan?"
"Ide yang bagus, Reina kun!! Kalau begitu ayo kita ke kedai ramen." Ucap Rengoku sambil menarik tangan Reina. "Kalau masalah makan aja nomer satu." Gumam Reina untung saja Rengoku tidak mendengarnya.
Mereka pun memesan makanan. Reina hanya memesan satu mangkok ramen dan satu ocha, sedangkan Rengoku memesan lima mangkok ramen dan dua ocha. Reina yang melihatnya pun hanya sweetdrop.
Setelah mereka makan, mereka berdua pun berkeliling desa untuk menyelidiki apa yang terjadi. Hingga tengah malam Rengoku dan Reina merasakan kehadiran iblis yang kuat.
"Rengoku san, seperti nya ada dua iblis bulan." Ucap Reina sambil memfokuskan pendengaran nya. "Kau benar Reina kun dan sepertinya iblis itu bukan didesa ini tapi hutan sebelah barat desa ini. Kita harus kesana." Ucap Rengoku dan langsung melesat menuju hutan sebelah barat diikuti oleh Reina.
Dan benar saja sampai di dalam hutan mereka berdua menemukan iblis bulan bawah dan iblis bulan atas?
"Yare yare tak kusangka pemburu iblis menemukan kita berdua benarkan, Rui?" Ucap iblis itu lalu maju perlahan mendekati Reina dan Rengoku. Melihat itu Rengoku pun langsung menarik tangan Reina untuk berlindung dibelakangnya."Wah kau seorang pilar ya? Pantas saja kau terlihat sangat kuat dan ingin melindungi gadis dibelakangmu itu. Tapi sayang aku tak tertarik pada mu aku hanya tertarik pada gadis itu yang memiliki darah lang- "
Belum sempat iblis itu menyelesaikan ucapannya Rengoku pun langsung menyerang dan berhasil dihindari oleh iblis itu."Hei aku belum selesai berbicara. Tak sopan tau memotong ucapan iblis tampan dan hebat sepertiku." Rengoku tetap menyerang iblis itu hingga akhirnya dia kembali mundur "Kau banyak gaya ternyata ya." Ucap Rengoku tertawa. "Tentu saja karena aku adalah Douma Uppermoon 2 yang tampan dan disukai wanita."
Rengoku pun memasang kuda kuda nya "Reina kun, bisa kah kau mengurus iblis bulan bawah itu? Aku akan mengurus Uppermoon ini." Reina hanya mengangguk.
"Wah sungguh tidak adil padahal aku ingin bertarung melawan gadis itu." Ucap Douma lalu tiba tiba saja menyerang Reina yang akan menuju Rui, tapi Rengoku menepis nya agar teknik darah iblis itu tak mengenai Reina. "Lawanmu adalah aku!!" Ucap Rengoku dengan semangat membara nya.
Reina mengejar Rui yang kabur dengan benang nya dan akhirnya dia bisa memotong benang yang digunakan oleh Rui "Cih ternyata kau cukup kuat untuk memotong benangku ini."
Nami no Kokyu, Roku no Kata : tebasan air terjun.
Serangan Reina hampir mengenai Rui namun berhasil dihindari dengan mudah. Rui lalu menyerang balik dengan benangnya dan berhasil mengenai beberapa bagian tubuh Reina. "Bau darahmu sangat memabukanku, mungkin aku akan langsung serius menghadapi mu agar aku bisa memakanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Wave || Uzui Tengen
Fantasi[Rate 17+] "Cinta itu seperti lubang, begitu kamu terjatuh kedalamnya, akan sulit untuk keluar." Start : 28-02-21 Finish : 12-04-21