Sanemi menggendong Reina masuk ke kediaman kupu kupu setelah turun dari kereta kuda. Badan gadis itu terasa panas dan tubuh nya lemas. "Kocho, tolong rawat dia." Ucap Sanemi. Shinobu yang sedang berbincang dengan pilar lainnya pun langsung menyuruh Sanemi untuk membawa Reina keruangan nya.
"Ada apa dengannya?" Tanya Shinobu sambil melihat Reina yang terpejam.
"Badannya sangat panas, mungkin infeksi dari luka nya. Rawatlah dia, aku pamit dulu." Sanemi pun keluar. "Apa yang terjadi dengan adikku?" Tanya Giyuu yang menghadang Sanemi.
"Kenapa dengannya?" Tanya Uzui yang juga mengkhawatirkan muridnya itu. Sanemi menceritakan semuanya kepada mereka berdua. "Tanyakan saja kondisi nya pada Kocho setelah dia memeriksa nya. Aku harus pergi melapor."
Tak lama kemudian Shinobu keluar dari ruangannya. "Bagaimana kondisi nya?" Tanya Uzui dengan cepat. "Tidak apa dia hanya infeksi karena luka nya dan terkena demam, dia hanya butuh istirahat. Kalau kalian berdua mau menjenguk nya masuk saja, tapi jangan berisik." Jelas Shinobu lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Giyuu dan Uzui pun masuk keruangan, terlihat Reina sedang tertidur pulas dengan terlihat beberapa luka. "Sebenarnya siapa iblis yang dia temui?" Tanya Uzui pelan sambil menatap Reina. "Entahlah. Aku jadi semakin khawatir dengannya." Jawab Giyuu seraya mengusap surai adiknya.
Giyuu menghela nafas lalu menatap Uzui tajam "Sebaiknya kau cepat memberitahu siapa dirimu sebenarnya pada Reina. Dia sudah bertahun-tahun mencari mu, aku tak ingin dia tersakiti lebih lama lagi."
"Ya, aku akan memberitahu nya setelah dia sembuh."
.
.
.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Sanemi sambil memberikan dango kepada Reina. "Sudah lumayan membaik.""Baguslah, kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Sanemi, sebelum dia meraih gagang pintu Reina pun memanggil nya. "Sanemi san." Lelaki berambut putih itu sedikit terkejut karena Reina memanggil nya dengan nama kecil. Dia berbalik menghadap Reina "Terimakasih telah menyelamatkanku... " Ucapan Reina terhenti sejenak dan mengalihkan pandangan, wajahnya sedikit merona "Dan maaf karena telah lancang memelukmu begitu saja."
Sanemi pun juga mengalihkan pandangannya "Tak masalah jika itu membuatmu tenang." Dia pun pergi begitu saja
Tak lama kemudian Reina mendengar pintu ruangan nya dibuka dan menampilkan Uzui yang tersenyum kearahnya. "Ohayou, Reina kun. Bagaimana lukamu? Apa sudah lebih baik?"
"Aku merasa lebih baik berkat obat dari Shinobu san." Ucap Reina, Uzui pun berjalan dan duduk disamping ranjang Reina. "Kapan kau diperbolehkan pulang?" Reina menatap langit langit kamarnya "Hmm, kata Shinobu san besok aku sudah boleh pulang."
"Baguslah kalau begitu. Lusa aku ingin mengajakmu ke festival apa kau mau? Mumpung aku sedang libur beberapa hari." Reina yang mendengar nya langsung menatap ke arah Uzui dengan semangat "Tentu saja!! Aku sudah lama tak pergi ke festival!!"
.
.
.
"Kau akan pergi dengan Uzui?" Tanya Giyuu melihat adiknya yang sedang menggunakan sedikit make up. "Iyaa dia mengajakku kemarin!!" Jawab Reina lalu tersenyum menghadap kakaknya. "Apa kau menyukai nya?"Lagi lagi pertanyaan yang sama dengan Shinazugawa san kemarin. Batin Reina
"Aku tidak tau nii chan, aku masih mengharapkan lelaki yang aku temui dulu." Lirih Reina.
Ya aku tau dan kau sudah menemukan lelaki itu. Dia sudah memiliki tiga istri, apa kah kau masih mau menerima nya, Rein? Kuharap dia tak melukaimu. Batin Giyuu
Mereka pun menoleh karena mendengar suara pintu diketuk. "Ah itu pasti, Uzui san. Kalau begitu aku pergi dulu, nii chan!!"
"Sudah siap?" Reina hanya mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Wave || Uzui Tengen
Fantasy[Rate 17+] "Cinta itu seperti lubang, begitu kamu terjatuh kedalamnya, akan sulit untuk keluar." Start : 28-02-21 Finish : 12-04-21