Chapter 9

2.4K 309 110
                                    

Hari ini pilar sedang berkumpul untuk latihan bersama karena Oyakata-sama menyuruhnya. "Yo Tomioka." Sapa Uzui menghampiri Giyuu yang sedang duduk, yang disapa pun hanya berwajah datar dan dingin.

"Kenapa kau memasang wajah seperti ingin membunuhku?" Tanya Uzui dengan wajah polos. "Apa yang kau lakukan kepada adikku semalam?" Tanya Giyuu yang aura nya sudah menjadi gelap. "T-tidak ada, kami hanya berjalan jalan dan makan." Jawab Uzui dengan tersenyum. "Oh begitu."

D-dia percaya begitu saja? Dasar bodoh. Pantas saja tidak ada yang mau dengannya, dia terlalu polos. Batin Uzui sweetdrop

"Kau sudah memberitau siapa dirimu ke Reina?" Tanya Giyuu tanpa menoleh ke arah Uzui. "Sudah, tapi aku merasa sedikit bersalah karena membuat nya menunggu selama bertahun-tahun."

"Tak apa, setidaknya kau telah membuatnya hidup kembali." Uzui melirik ke arah Giyuu "Maksudmu?"

"Ya semenjak orang tua kami dibunuh dia sama sekali tak memiliki semangat hidup, dia tak pernah tersenyum. Dia bahkan melihat adegan orang tua kami disiksa oleh iblis di umurnya yang empat tahun. Dia juga sempat terluka parah di bagian kepala nya saat itu. Aku merasa gagal menjadi kakak karena saat itu aku sedang bersama Urokodaki sensei, pilar air jadi aku tidak bisa menyelamatkan orang tua kami. Untung saja saat itu aku dan Urokodaki sensei datang tepat waktu dan kami masih bisa menyelamatkan Reina. Dia kehilangan ingatannya tentang iblis yang membunuh orang tua kami, dia juga ingin balas dendam karena itu dia menjadi pemburu iblis." Giyuu terdiam sejenak

"Semenjak dia bertemu dengan mu, dia tertarik padamu padahal umurnya masih enam tahun. Tapi aku senang karena mu dia tersenyum kembali, dia berniat mencarimu dan tak kusangka kalian berdua bertemu sekarang." Ucap Giyuu panjang lebar, lalu berdiri. "Kuharap kau tak mengecewakannya."

Disisi lain Reina.

"Tanjirou kun!!" Teriak Reina yang baru saja sampai di kediaman kupu kupu untuk menemui Tanjirou dan Nezuko. "Hachii!!"

"Ah Reina san!! Ada apa kemari? Kau baik baik saja?"

Siapa sih yang bicarain aku. Batin Reina

"Aku hanya merindukan mu dan Nezuko chan." Jawab Reina. "Nezuko ada didalam. Mau ku antar?" Reina hanya mengangguk.
.
.
.

Uzui Tengen'Pov

"Okaeri Tengen-sama." Salah satu istriku menyambutku saat aku memasuki rumah. "Bagaimana latihannya?" Tanya Hinatsuru yang memberikan ku teh, langsung saja aku minum karena lelah. "Berjalan baik." Jawabku pada mereka berdua, tak lama kemudian Makio menghampiri ku dan bertanya.

"Tengen-sama, apa kau yakin untuk menikahi Reina?" Mendengar pertanyaan itu aku menghadap Makio lalu tersenyum "Tentu saja, kenapa tiba tiba bertanya seperti itu?"

"Tidak hanya saja aku tak sabar untuk bertemu dengannya!!" Ucap Makio bersemangat. "Kau benar aku juga ingin bertemu dengannya!! Dia pasti gadis yang cantik dan baik!" Ucap Suma seraya berdiri. "Benar kita pasti akan menjadi keluarga!!" Hinatsuru yang tadinya hanya diam lalu ikut bersuara.

Aku yang mendengar ketiga istriku mendukungku membuatku makin bersemangat untuk mendapatkan Reina.

Author'Pov

Jika ditanya darimana ketiga istri Uzui tau tentang Reina, itu karena Uzui sudah menceritakan gadis itu pada ketiga istri nya dan mereka langsung menyetujui nya.

Setelah selesai latihan Giyuu menghampiri adiknya yang sedang bermain dengan Nezuko di kediaman kupu kupu. "Rein, ayo pulang." Reina pun menoleh ke arah Giyuu dengan wajah memelas "Aku sudah besar nii chan, sampai kapan kau akan memperlakukan ku seperti anak kecil."

Giyuu menghela nafas lalu berjalan menuju adiknya "Ya, memang kau sudah besar tapi bagiku kau masih adik kecilku yang aku sayangi." Nezuko yang melihat Giyuu hanya sweetdrop, pasalnya Giyuu adalah seseorang yang tak pernah menunjukkan ekspresi atau emosi nya tapi saat berbicara dengan Reina dia berubah drastis.

"Kalau begitu aku pulang dulu ya, Nezuko chan!! Lain kali kita bermain lagi, jaa ne!" Ucap Reina sambil mengusap surai Nezuko, dia pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Saat mereka berdua berjalan menuju rumah, mereka bertemu Shinobu dan Mitsuri. "Konbanwa, Tomioka san, Reina chan!!" Sapa Shinobu tersenyum "Konbawa, Reina chan!!" Sapa Mitsuri dengan semangat dan mendekati Reina "Reina chan, besok kami akan ke pemandian air panas kau mau ikut kan?! Nezuko dan Kanao juga akan ikut."

"Ahh e-etto ... " Reina menjeda ucapannya, dia melirik ke arah kakaknya. Giyuu yang paham jika Reina meminta izin pun hanya mengangguk pelan. "Baiklah aku akan ikut kalian!!" Jawab Reina semangat

"WAH INI AKAN MENJADI GIRLS TIME, KALAU BEGITU SAMPAI JUMPA BESOK!!" Ucap Mitsuri lalu menarik tangan Shinobu yang entah mau kemana. Reina yang melihat nya hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepala.

"Nii chan, aku ingin mochi." Ucap Reina sambil menarik pelan ujung haori Giyuu. "Ayo." Jawab Giyuu datar lalu menggenggam tangan Reina menuju kedai mochi.

Aku senang melihatmu tersenyum dan bertingkah seperti anak kecil saat bersamaku, Rein. Tapi aku juga takut saat kau telah mengenal cinta yang sesungguhnya, itu akan menyakitimu hingga kau tak mampu tersenyum. Dan disaat itu pula aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Batin Giyuu


  
                                        To be continue...

Duh duh babang Giyuung ngerti cinta ternyata.
Reina : andai bukan kakak aku, pasti aku nikahin.
Giyuu : ....
Al : nahloh yang di bicarain nongol

Bye bye see u next chapter^^

[✔]My Wave || Uzui Tengen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang