"Ohayou minna!" Sapa Reina yang baru saja datang di kediaman Shinobu. "Ohayou Reina chan!! Kereta kuda nya sudah datang ayo!" Mereka berlima pun masuk ke kereta kuda dan akan menuju ke pemandian air panas di bukit Akita.
Diperjalanan mereka bercanda sampai akhirnya tiba disana hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit. "Akhirnya sampai!! Indah sekali, udaranya juga sejuk!!" Ucap Mitsuri dengan mata berbinar binar. Mereka pun menuju onsen, membuka handuknya lalu berendam hingga sedagu. "Hangatnya." Gumam Reina.
Nezuko pun mengambil tempat disebelah Reina dan menyenderkan kepalanya di pundak Reina. "Nee nee, Shinobu san." Ucap Mitsuri yang mengguncangkan pelan tubuh Shinobu. Gadis itu pun menoleh "Siapa orang yang kau sukai?" Tanya Mitsuri membuat Shinobu mengalihkan pandangannya. Reina yang melihat itu pun tersenyum jahil "Kau menyukai Giyuu nii chan kan, Shinobu san?"
Mitsuri langsung heboh mendengar nya "WAH BENARKAH?!!" Wajah Shinobu memerah karena adik dari lelaki yang ia sukai ternyata mengetahui nya "Bagaimana kau mengetahui nya, Reina chan?" Tanya Mitsuri dan dibalas oleh kekehan Reina "Sudah terlihat dari perilaku Shinobu san saat berbicara dengan Giyuu nii chan. Kalau Kanao pasti menyukai Tanjirou kun dan Mitsuri san menyukai Iguro san, benar?"
Kanao yang merasa namanya disebut itu langsung memerah dan ternyata lagi lagi tebakan Reina benar. "Kalau begitu siapa yang kau sukai, Reina chan?" Tanya Shinobu dengan senyuman jahilnya. "Ya benar aku penasaran, karena kau sudah mengetahui siapa lelaki yang kami suka, kau juga harus memberitahu kami siapa lelaki yang kau suka, Reina chan!"
"E-etto , aku menyukai ... Uzui san." Lirih Reina dengan menunduk menahan malu. Mereka pun sedikit terkejut mendengar Reina menyukai Uzui "Reina chan." Panggil Mitsuri dengan raut wajah tak bisa diartikan. "Aku senang kau menyukai Uzui san, tapi ... "
Reina pun mengangkat sebelah alisnya "Tapi?"Mitsuri melirik Shinobu tanda agar dia saja yang menjelaskan. Shinobu pun menghela nafas dan menatap mata biru Reina "Maaf aku harus mengatakan ini tapi Uzui san sudah mempunyai tiga istri, Reina chan."
DEG!
Kenapa jantungku terasa berdetak lebih cepat. Dan perasaan apa ini? Seperti ada yang menusuk dengan seribu jarum. Batin Reina
"Ya yang dikatakan Shinobu san benar. Lebih baik kau mencari lelaki lain, Reina chan. Sepertinya Shinazugawa san menyukai mu jika dilihat dari perilaku nya saat misi bersamamu, mungkin kau bisa mencoba membuka hati untuknya." Ucap Mitsuri.
Reina pun tersenyum "Ah begitu kah? Uzui san tak pernah memberitahu ku. Terimakasih telah memberitahuku Shinobu san, Mitsuri san."
Reina pun berdiri "Aku pamit pulang dulu ya, sepertinya aku melupakan sesuatu." Dia pun langsung memakai pakaian nya dan pergi begitu saja meninggalkan empat temannya yang belum sempat bertanya
Setelah bertahun-tahun aku menunggu mu, ternyata penantian ku selama ini hanya sia sia ya. Batin Reina
.
.
.
"Tadaima!" Ucap Reina lesu, dia masuk ke rumahnya tapi tidak menemukan kakaknya hingga dia melihat kertas yang berisi "Aku ada misi seminggu, jaga dirimu dirumah. Jangan lupa makan, aku sayang padamu, Rein. -Tomioka Giyuu." Rein yang membaca itu tersenyum kecil, setidaknya dia mempunyai kakak yang sangat sayang dah perhatian kepadanya.Setelah itu Reina pun mengganti pakaiannya dengan kimono lalu memasuki kamar nya dan merebahkan dirinya sambil menatap langit langit rumahnya.
"Apa yang harus aku lakukan? Bahkan kau memiliki tiga istri lalu kenapa kau masih memberiku harapan?" Gumam Reina lalu mengangkat tangan kiri nya, melihat pita pemberian Uzui saat mereka masih kecil yang selalu dia pakai dan dia jaga.
Reina tersenyum kecil mengingat pertemuannya dengan Uzui saat pertama kali dan perjuangan nya mencari lelaki itu. Dia juga mengingat saat Uzui menciumnya di dekat danau saat itu "Apa ini yang dinamakan patah hati? Rasanya menyakitkan ya, Uzui san? Sepertinya aku sudah jatuh cinta padamu terlalu dalam." Reina pun perlahan menutup mata nya dan tertidur.
Tomioka Reina'Pov
Aku perlahan membuka mataku dan melihat matahari hampir terbenam, mungkin aku tidur selama tiga jam. Pipiku sudah basah terkena air mataku.
Lagi lagi aku bermimpi buruk tentang kejadian masa lalu. Cepat atau lambat aku ingin segera membunuh Muzan, tapi apakah bisa? Entah kenapa rasanya sekarang aku tidak memiliki semangat untuk bertarung.
Tapi aku menepis hal itu, walapun aku tak semangat seperti biasanya aku harus tetap berlatih dan mengakhiri semua penderitaan ini.
Author'Pov
Malam hingga pagi hari Reina pun memilih untuk berlatih sendirian. Dia sama sekali tak bisa tidur dari semalam padahal dia sudah berusaha untuk menutup matanya namun nihil dan akhirnya dia memilih untuk berlatih.
Tak lama kemudian Reina mendengar seseorang datang yang ternyata Uzui mengunjungi kediamannya untuk bertemu Giyuu tapi Reina bilang kalau Giyuu ada misi selama seminggu. "Kau terlihat kelelahan Rein. Apa kau sudah beristirahat cukup?" Tanya Uzui mengkhawatirkan gadis itu
Reina hanya terkekeh "Tentu saja aku hanya sedikit kelelahan karena berlatih, Uzui san!"
"Beristirahat lah dulu, jika kau memaksakan kau akan sakit. Apa kau sudah sarapan?" Tanya Uzui mendekat ke arah Reina. Reina pun hanya menggeleng "Kalau begitu ayo masuk aku akan membuatkanmu sarapan." Ucap Uzui sambil menarik tangan Reina.
Ini yang punya rumah siapa? Kok aku berasa jadi tamu nya. Batin Reina
Setelah Uzui selesai masak, Reina pun makan hingga habis "Terimakasih, Uzui san." Uzui pun tersenyum lebar lalu mengusap surai Reina "Apapun untukmu, Rein."
Kumohon jangan bersikap seperti itu padaku. Jangan buat aku semakin dalam mencintaimu, Uzui san. Batin Reina
"Oh ya aku mungkin akan sedikit sibuk beberapa bulan ini, jadi aku tidak bisa berlatih bersamamu." Ucap Uzui yang membuat Reina tersadar dari lamunannya "Ah iya tak apa, Uzui san. Lagipula aku juga sudah hampir sepenuhnya menguasai apa yang kau ajarkan."
"Yosh yosh itu baru murid terbaikku!!" Ucapnya sambil mengacak pelan surai Reina.
Murid ... ya?
To be continue...Ada yang potek nih...
Wah ati ati kalau babang giyuung tauSee u next chapter^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Wave || Uzui Tengen
Fantasía[Rate 17+] "Cinta itu seperti lubang, begitu kamu terjatuh kedalamnya, akan sulit untuk keluar." Start : 28-02-21 Finish : 12-04-21