Matahari kini tampak mulai tenggelam di ufuk barat, sang senja mulai tergantikan dengan sang bulan juga bintang.
Gadis bersurai panjang itu masih saja terlelap di balik selimut tebalnya, masih asik dengan alam mimpinya padahal malam hari sudah tiba. Rose tertidur sejak pukul empat sore tadi setelah pulang sekolah, sehabis selesai mengerjakan tugasnya. Maklum saja kelas akhir semakin banyak tugas yang menumpuk.
Drrttt drrttt.
Getaran ponselnya sudah berbunyi lebih dari delapan kali sedari tadi, membuatnya merasa terusik dan terbangun, ia kini mulai meraba-raba nakas tempat ponselnya berada, masih dengan mata sedikit terpejam ia menekan tombol hijau.
"Eungh, kenapa sih ganggu banget lagi tidur juga ish." Racaunya masih dengan mata terpejam.
"Hey Rosie, ayo wake up!"
Detik itu juga Rose sontak melebarkan matanya. Menjauhkan ponselnya dari telinga, menatap nama yang tertera.
"Ya ampun Jae, aku kira si Lisa tadi maaf."
"Kok bisa ngira Lisa?"
"Biasa, apa lagi kalau bukan nyontek."
"Kamu habis nugas babe?"
Rose yang tengah mengucek matanya itu kini tersenyum.
"Iya, aku gak mau makin numpuk kalau gak cepet-cepet dikerjain nanti."
"Berarti sekarang aku ganggu istiharat kamu dong?"
"Ehh enggak kok Jae, lagian aku tidur juga udah lumayan lama kok."
"Tapi tadi diawal kamu bilang ganggu loh by, lain kali jangan terlalu ngambis kalo ngerjain tugas by!"
"Iya sayangku, ya ampun perhatian banget sih mas pacar."
"Kamu ada apa nih telfon aku?"
"Kamu lupa? Aku kan ngajakin kamu dinner malem ini."
"Ya ampun Jae hampir lupa, bentar sekarang jam berapa?"
"Gapapa masih jam 6 kok, aku jemput jam 9 an maybe. Untung aku banguninnya sekarang coba aja entaran mungkin masih kebo kamu nya."
"Hehe tau aja."
"Buruan gih mandi, awas aja belum siap pas udah aku jemput."
"Iya iya ih bawel deh, emang kenapa? Lagian kamu kan bisa tungguin."
"You know lah, aku lebih suka on time. Pokoknya awas aja kalau sampai buat aku nunggu."
"Iya ya amp-"
Pip!
Sambungan telepon sontak terputus sepihak membuat gadis itu kini mengerucutkan bibirnya, sudah biasa lelakinya itu merajuk.
Namun siapa sangka kalau Rose tidak mengambil pusing akan hal itu, dan siapa sangka kalau ia justru memejamkan matanya, melanjutkan tidurnya yang masih belum sepenuhnya selesai.
•••
Jaehyun Pov."Jaehyun ya?"
"Iya Tante." Ucap gue sambil senyum.
"Pacarnya Rose kan?"
Duh, ternyata Rose juga udah cerita sama Mamanya bikin gue makin merasa bersalah aja sebenernya.
"Iya, Rose nya ada kan Te?"
"Ada kok, aduh ternyata ganteng banget ya kamu, kok bisa sih Rose dapet yang kayak kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
fight ; jaerose ✓
Fanfiction☾ seperti hal nya bumi pertiwi butuh sang baskara, sebuah perjuangan juga hasil yang berupa. dengan fajar dan senja yang menjadi saksi untuk kisah keduanya. ☽ ©loafscandy, 2O2O // fanfiction.