Sinar matahari pagi mulai memasuki celah jendela kamar gadis berdarah Australia itu, membuat sang gadis terusik dan terbangun dari tidurnya, tampak tengah mengumpulkan nyawa setelahnya baranjak dari ranjang menuju ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.
Setelah sudah siap, ia kini tampak duduk di depan meja rias dengan senyum yang terus terukir di bibirnya. Kemudian mulai beralih untuk sedikit memolesi wajahnya dengan make up juga memolesi bibirnya dengan liptint, dirasa sudah oke dengan penampilannya ia kini tampak memikirkan jawaban Jaehyun kemarin.
"Jaehyun bilang terserah? Itu berarti terserah gue dong mau gimana?" Tanyanya sendiri.
Kini gadis itu sedang berfikir keras bagaimana caranya agar lelaki itu Jaehyun bisa membalas perasaannya, ah lebih tepatnya mencintainya.
"Oke Rose lo pasti bisa, ayo mulai dari hari ini!" Monolognya menyemangati diri sendiri masih dengan senyumannya.
•••
Park Chaeyoung, atau yang kerap dipanggil Rose adalah anak tunggal dari pasangan Tuan dan Nyonya Park, jadi jangan ditanya bagaimana kehidupannya yang tentu saja selalu dimanjakan dan selalu mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya.
Rose memang bahagia dengan hidupnya yang dibilang lebih dari kata mewah dan berkecukupan. Dalam hidupnya ini Rose tidak pernah mengeluh ataupun meminta pada Tuhan, karena memang ia sudah bersyukur dengan kehidupannya yang selalu dipenuhi kebahagiaan tanpa adanya masalah. Hanya saja kini Rose sudah merasakan yang namanya jatuh cinta, hatinya kini sudah ada yang mengisi, ya walaupun perasaannya belum terbalas tapi ia akan memulainya hari ini.
"Kamu mau berangkat sekarang Rose?" Tanya sang Mama setelah melihat putrinya sudah selesai memakan sarapannya.
"Iya Mah, oh iya Mama udah siapin bekalnya kan?"
"Tumben sih kamu mau bawa bekal, biasanya juga setiap disuruh bawa bilangnya males lah malu lah udah gede." Ujar sang Papa yang kini sudah bersiap akan berangkat ke kantor untuk bekerja.
"Hehe sekali-kali kan Pah, aku lagi mager soalnya kalau ke kantin."
Sang Papa hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putri semata wayangnya ini, apapun yang membuat putrinya bahagia ia pasti akan mengiyakan.
"Yaudah nih bekalnya." Ujar Nyonya Park dari dapur sembari memberikan bekal tersebut.
"Makasih Mama sayang." Setelahnya Rose beralih mencium pipi sang Mama.
"Papanya enggak nih?" Sindir sang Papa.
Rose terkekeh dengan ucapan sang Papa barusan lalu kini beralir menyalimi tangan sang Papa dan kemudian menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fight ; jaerose ✓
Fanfiction☾ seperti hal nya bumi pertiwi butuh sang baskara, sebuah perjuangan juga hasil yang berupa. dengan fajar dan senja yang menjadi saksi untuk kisah keduanya. ☽ ©loafscandy, 2O2O // fanfiction.